Entries by

Logika, Bahasa, & Modus Kuasa

Penulis: St. Tri Guntur Narwaya Penerbit: Basabasi Cetakan 2021 510 hlm. 14 x 20 cm Kondisi buku baru, original, dan bersegel  Harga : Rp. 100.000    Sinopsis:  Melalui buku ini, kita akan menyaksikan bahwa logika bukan hanya perkara aturan berpikir yang dihafalkan dari diktat kuliah semester satu, melainkan sebuah medan sosial yang di dalamnya suatu […]

Leo Tolstoy: “Apa itu Seni?” Sebuah Perjuangan Memulihkan Seni Modern

Oleh Tony Doludea Secara umum disepakati bahwa seni merupakan sesuatu yang indah dan bermakna, yang diciptakan oleh manusia secara sadar menggunakan keahlian dan imajinasi. Bagaimana orang menentukan apa itu seni? Hakikat seni dan penting tidaknya seni secara sosial? Ada tiga kategori untuk membahas pertanyaan tersebut, yaitu representasi, ekspresi dan bentuk. Seni sebagai representasi (mimesis) atau peniruan, […]

Sajak-sajak Seno Joko Suyono

Jika Kita Sepasang Mahasiswa Arkeologi di Kabul   Helikopter Chinook yang meraung-raung Turun di kedutaan Jangan kau kira mengevakuasi kita, sayang Sudah lama kita ditinggal. Dari lantai 9 apartemen lusuh ini Kita menghindar perempatan yang dipalang Kubis di lemari es basi. Daging berjamur. Kentang growong Berjalan ke museum – tempat arca-arca Avalokitesvara itu disimpan Akan […]

Jangan Sampai Salah Alamat

Oleh Yuswantoro Adi Ijinkan saya memulai tulisan ini dengan membalas tuduhan saudara Hendro Wiyanto berjudul Sesudah “Pameran Imajiner” yang menyebut tulisan saya di Kompas kemarin sebagai sebuah tanggapan yang dangkal. Sekadar informasi, saya ini seorang pelukis, bahwa kemudian sesekali menulis adalah untuk membagi apa yang saya tahu. Bukan mengajak orang lain untuk ikut menyelam bersama dalam sebuah […]

Seni dan Negara (Modernisme di Halaman Belakang) (Bagian 2)

Oleh Afrizal Malna Batas-batas sejarah sebagai fiksi politik Batas-batas sejarah merupakan sebuah titik yang kita buat untuk membangun tubuh sejarah yang berbeda pada babakan-babakannya. Kita tidak pernah melihat batas ini sebagai sebuah fiksi. Kadang ia menjadi batas ideologis yang membeku, tempat bersemayamnya hantu-hantu. Batas-batas itu selalu menarik ketika terjadi penafsiran baru, munculnya perspektif baru, atau […]

Seni dan Negara (Modernisme di Halaman Belakang) (Bagian 1)

Oleh Afrizal Malna Apa yang menarik mengikuti tulisan Aminudin TH. Siregar: “Takjub Ajoeb: Kepada Bung Hendro Wiyanto” dan tanggapan Hendro Wiyanto: “Jurus Gerhana Aminudin TH. Siregar”, adalah bagaimana sejarah bekerja dalam wilayah rasionalisme dan keyakinan. (Mungkin ini juga tidak tepat). Ia seperti hantu yang bersemayam pada batas sejarah sebelum dan setelah Tragedi 1965. Bermain dalam […]