Pos

Kongres Kebudayaan dan Derita Museum

Oleh: Agus Dermawan T.   Dari 454 museum yang ada di Indonesia, yang 163 belum terdaftar, sehingga luput dari perhatian Direktorat Perlindungan Kebudayaan. Persoalan dari hulu ini menyebabkan museum terbakar dan terlantar. *** Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) yang berlangsung lima tahunan kembali digelar pada 20-29 Oktober 2023 oleh Kementerian Pendididikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendisbudristek). […]

Nasib Sejarah (Seni) dalam Bayang-Bayang Kampus (Seni)

Oleh: Rio Aji   Mendengar diskusi beberapa waktu lalu dengan tajuk “Membaca Ulang Historiografi Seni Rupa Indonesia,” membuat saya kembali membaca esai-esai yang pernah saya temukan dalam perselancaran di media sosial. Seperti press-release yang dihadirkan, bahwa diskursus mengenai sejarah seni rupa Indonesia masih relevan diperbincangkan hingga sekarang (1), saya pikir sebagai mahasiswa manajemen (seni), yang […]

25 Tahun Reformasi di Mata Waktu

Tepat 25 tahun yang lalu, pada bulan April-Mei 1998, jalan-jalan di sekitar Jakarta Pusat dipenuhi oleh aksi-aksi massa, kompleks Gedung DPR/MPR kemudian menjelma menjadi lautan manusia. Para aparat memasang badan, mengerahkan segenap kemampuan untuk menghalau aksi-aksi tersebut. Mereka adalah mahasiswa yang sedang menyuarakan derita, kematian, dan kesewenang-wenangan, menuntut reformasi politik dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru. […]

“Are NFTs Really Revolution?” Sebuah Diskusi Oleh Superlative Secret Society

Pada permulaan tahun 2022, masyarakat Indonesia digemparkan oleh berita mengenai seorang anak muda bernama Ghozali, yang telah berhasil menjual Non-Fungible Token (NFT) swafoto nya dalam sebuah marketplace popular bernama OpenSea. Koleksi ratusan NFT swafoto Ghozali yang telah dikumpulkan sejak tahun 2017 kemudian ia beri nama “Ghozali Everyday”. Pada tahun 2022, Ghozali telah berhasil meraup keuntungan […]

Geal Geol Chaos: Membaca Pertunjukan Jalur Bus Wajan Penyok

Oleh Anwari Sebuah pertunjukan berjudul Jalur Bus Wajan Penyok dibuat dengan model teater eksperimental dan dimainkan dalam bus rute Banyuwangi ke Situbondo pada Minggu 4 Desember 2022, Surabaya ke Madura pada 5 Desember 2022, dan Malang ke Blitar 6 Desember 2022. Pertunjukan ini didukung oleh program Dana Indonesiana 2022 kategori karya inovatif dan dimotori oleh […]

Napas Jiwa

Oleh Azuzan JG Saya baru selesai menonton “Napas Jiwa” di kanal Indonesiana tv. Cukup menarik, menggelitik untuk mengamatinya dari segi proses dan teknik pembuatannya. Jay Subiakto adalah salah seorang fotograper handal yang dipunyai Indonesia. Ia didaulat sebagai sutradara dalam karya tari Atila ini. Kejelian Jay dalam menangkap momen demi momen dalam tarian Napas Jiwa ini […]

Arsitektur Dapur dan Gender dalam Pertunjukan

Oleh Beri Hanna Dalam buku Arsitektur yang Lain, Avianti Armand, menyebut fenomena unik dalam tipologi rumah tinggal kelas menengah atas sejak sekitar akhir delapan puluhan, yaitu berupa dua macam dapur dengan pembagian fungsi juga pengguna sebagai “dapur kotor” dan “dapur bersih”. Dapur bersih akrab dengan ruang informal yang sanggup mengakomodasi fungsi-fungsi sosial, sementara dapur kotor […]

Gerhana, Korona, dan Masa Depan

Oleh Siti Adiyati Menyenangkan membaca kisah suara burung atau saur manuk di media ditengah kondisi pandemi yang tanpa henti ini. Seakan ada kehidupan debat ditengah area PASTI (Pasar Satwa dan Tanaman Hias) yang tersohor menjadi tempat hiburan warga tanpa kelas di kota seniman Yogya. Debat yang akan terus bergulir saling sambut dan saling silang dalam […]

Goenawan Mohamad, Potret, Haruki Murakami

Oleh Wahyudin Dua bulan sebelum mulai menulis catatan kuratorial pameran tunggal Goenawan Mohamad, Potret (OHD Museum, Magelang, 23 Oktober 2021-28 Februari 2022), saya membaca rampung dua jilid novel Haruki Murakami. Jilid pertama berjudul Membunuh Commendatore: Idea yang Menjelma setebal v + 510 halaman. Jilid kedua setebal v + 536 halaman berjudul Membunuh Commendatore: Metafora yang […]

Jangan Sampai Salah Alamat

Oleh Yuswantoro Adi Ijinkan saya memulai tulisan ini dengan membalas tuduhan saudara Hendro Wiyanto berjudul Sesudah “Pameran Imajiner” yang menyebut tulisan saya di Kompas kemarin sebagai sebuah tanggapan yang dangkal. Sekadar informasi, saya ini seorang pelukis, bahwa kemudian sesekali menulis adalah untuk membagi apa yang saya tahu. Bukan mengajak orang lain untuk ikut menyelam bersama dalam sebuah […]