Pos

Sutardji Calzoum Bachri: Antara Mantra dan Makna, Puisi dan Pembebasan Bahasa

 Oleh Tengsoe Tjahjono* Mukadimah: Dalam Napas Puisi, Sutardji Masih Bernyanyi Pada tanggal 24 Juni 2025, Sutardji Calzoum Bachri genap berusia delapan puluh empat tahun. Usia yang tak hanya menandai panjangnya hidup biologis seorang penyair, tetapi juga ketahanan spiritual seorang peziarah bahasa yang tak pernah letih menafsir dan menyeberangi batas-batas diksi. Ia tidak sekadar bertahan, tetapi […]

Derrida di Puntung Rokok Rara Mendut 

Oleh Purnawan Andra* Dalam sejarah kebudayaan Jawa, tokoh Rara Mendut hadir bukan semata sebagai figur legenda perempuan cantik dari pesisir Jepara yang menolak tunduk pada kuasa Sultan Agung. Ia lebih dari sekadar cerita romantik atau semangat emansipatoris yang sering kali direduksi ke dalam dikotomi perempuan versus patriarki.  Rara Mendut adalah kompleksitas itu sendiri—sebuah simpul di […]

Kampus Biru Menolak Ayah

Dramatic Reading 80 Tahun Ashadi Siregar  YOGYAKARTA. Tepat 3 Juli 2005, Ashadi Siregar genap berusia 80 tahun. Sebagai wujud penghormatan terhadap sang novelis, Sastra Bulan Purnama (SBP) mengelar edisi spesial berupa pentas dramatic reading nukilan dua novel karya Ashadi, Cintaku di Kampus Biru (1972) dan Menolak Ayah (2018) dengan tajuk “Kampus Biru Menolak Ayah”.  Berkolaborasi […]

Taufiq Ismail: Membentang Zikir Panjang, Menjaga Kemuliaan Martabat Manusia

Oleh Djoko Saryono* Puisi mencatatnya semua, menyampaikannya kembali dengan sentuhan yang indah dan penuh keterharuan mengulangi ini lewat daurnya sendiri-sendiri berabad lamanya beriringan denyut zikir tiada putusnya tegak lurus ke arah Asal Ini Semua Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbaur cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan […]

Tubuh-tubuh Dari Dasar

Oleh Joko S Gombloh* Debu yang menyimpan suara: tubuh, alam, dan ingatan Rendah hati seperti debu Rendah diri seperti abu Demikian larik-larik kata di antara gelombang pesan yang dikirimkan oleh Fitri Setyaningsing melalui WhatsApp Group kepada para penarinya. Kalimat-kalimat itu bak mantra suci, yang menghujam ke dalam dada penari, untuk dapat menggerakkan tubuh dan pikiran […]

Saya Seniman, Maka Saya NYENTRIK!

Oleh Agus Dermawan T.* Menurut mitos, seniman itu berpenampilan eksentrik, dengan ciri aneh, gondrong dan awut-awutan. Tak sedikit yang seperti dukun dan tukang palak, meski ada yang mirip tengkulak. Semua itu benar belaka, dan ada sejarahnya. ———— SAYA mengenal istilah “eksentrik” pada menjelang tahun 1970, ketika masih sekolah di SMAK St Louis, Surabaya. Kala itu […]

Raja Tanpa Mahkota 

Oleh Purnawan Andra* Di tengah dunia yang hiruk pikuk oleh citra, kecepatan, dan ketegasan semu, sosok Yudhistira dalam pewayangan Jawa hadir seperti anomali: raja tanpa mahkota, ksatria tanpa pusaka, dan pahlawan yang menolak perang. Ia lebih senang berbincang kebijaksanaan dengan Bisma kakeknya daripada berlatih senjata, lebih memilih diam dalam rasa bersalah daripada mengumbar kegembiraan kemenangan. […]

Puisi-puisi Mardi Luhung

Menunggu Istri Operasi Gedung bertingkat ini disusun dari sekian lorong. Sekian lorong panjang yang berzigzagan. Yang dilintasi oleh yang mengambang. Yang berbaris. Yang berdehem. Juga yang berdiam di lift mengkilat yang naik-turun. Lift yang kini meluncur ke lantai dasar. Lantai tempat ditumpuknya ranjang, botol infus, kasur sepon, dan sekian cairan steril yang belum dipakai. Juga […]

Homo Ludens: Kreativitas, Komunitas, dan Kritik Sosial

Oleh Indro Suprobo* Empat belas cerita pendek yang ditulis oleh Ons Untoro dalam buku yang diberi judul Namaku Ratu Malang ini, mencerminkan suatu sifat dasar dan penting dalam diri manusia yakni kesanggupannya untuk bermain. Maka manusia seringkali disebut juga sebagai makhluk yang bermain (Homo Ludens), selain disebut sebagai Homo Sapiens (makhluk yang bijaksana) dan Homo […]

Angka, Kuasa, dan Tafsir Peradaban

Oleh Purnawan Andra* Semasa sekolah, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, setiap pembagian rapor di akhir pembelajaran catur wulan, semester, atau akhir tahun, saya masih ingat bahwa yang pertama kali ditanyakan orang tua, pakdhe budhe atau om tante kepada saya adalah nilai Matematikamu berapa? Beruntung saya bisa memperoleh angka 9 sehingga tas, baju, […]