Pos

 Dimensi Lain dari Film Agak Laen

Oleh  Agus Dermawan T. Film Agak Laen adalah refleksi komedis tentang pengangguran anak muda di Indonesia. Di balik tawa, tersimpan keadaan sosial yang terluka. ———- SATU ADEGAN yang lucu tapi pilu, di sehampar Pasar Malam. Oki (Oki Rengga), pemuda tinggi besar gagah perwira, duduk di “kursi panas” permainan Lempar Kuyup. “Kursi panas” Oki dihubungkan dengan […]

Berakhirnya Orientalisme

Oleh : Agus Dermawan T Pameran seni rupa Imlek yang tidak lagi menghadirkan dominasi unsur ketionghoaan. Isyarat berakhirnya Orientalisme, dan petunjuk berkembangnya Akulturasisme. ———- PADA 22 sampai 29 Februari 2024 Bentara Budaya Jakarta menggelar pameran Merayakan Kebersamaan, yang berkait dengan keramaian Tahun Baru Imlek, 10 Februari. Sebelum selebriti Olga Lydia membuka pameran, penggerak budaya Ilham […]

Elegi Sang Saka

Oleh Agus Dermawan T. Berkibarlah benderaku Lambang suci gagah perwira Di seluruh pantai Indonesia Kau tetap pujaan bangsa Siapa berani menurunkan engkau Serentak rakyatmu membela Sang Merah Putih yang perwira Berkibarlah s’lama-lamanya. ITULAH lagu yang selalu bergema di bumi dan angkasa Indonesia. Lantaran dalam momen-momen khusus lagu itu selalu dinyanyikan gemuruh oleh anak-anak sampai orang-orang […]

Kenangan Pemilu : APK sebagai Sampah Politik

Oleh Agus Dermawan T. Baliho, poster dan spanduk kampanye pemilu 2024 sebagian besar jelek desainnya dan buruk sekali pemajangannya. Merusak pemandangan di desa sampai kota. Kenangan tidak elok dari pemilu. —– PADA SEKITAR 30 tahun lalu saya diundang oleh Penerbit Gramedia untuk memberikan pandangan mengenai desain sampul buku.  Oleh karena saya beberapa kali menjadi juri […]

Diskursus Nominalisasi Koleksi Seni

Oleh Agus Dermawan T PADA AWAL Desember 2023 lalu lembaga Museum Cagar Budaya – Kemendikbudristek mengadakan sidang finalisasi format analisis valuasi (penilaian nominal) koleksi museum. Sidang yang diadakan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta ini terbilang sangat penting, karena dari padanya akan didapat “rumus resmi” penghitungan valuatif benda yang jadi koleksi museum. Sehingga arca kuno […]

Basoeki Abdullah : Elegi 30 Tahun Lalu

Oleh: Agus Dermawan T.   Pada 5 November 1993, tepat 30 tahun lalu, pelukis Basoeki Abdullah wafat lantaran dibunuh maling. Ia sudah meramalkan kematiannya. *** Pada Kamis sore hari tanggal 4 November 1993 Basoeki Abdullah berada di Ratu Plaza, Jakarta Selatan, bersama sekretarisnya, Wiwien Winarti. Mereka berdua sengaja ke mal itu untuk mencari toko yang […]

Kongres Kebudayaan dan Derita Museum

Oleh: Agus Dermawan T.   Dari 454 museum yang ada di Indonesia, yang 163 belum terdaftar, sehingga luput dari perhatian Direktorat Perlindungan Kebudayaan. Persoalan dari hulu ini menyebabkan museum terbakar dan terlantar. *** Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) yang berlangsung lima tahunan kembali digelar pada 20-29 Oktober 2023 oleh Kementerian Pendididikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendisbudristek). […]

Gambar-Timbul Medali Asian Games

Oleh Agus Dermawan T. Memahami gambar-timbul dalam medali Asian Games XIX Hangzhou, Asian Games IV Jakarta, dan Asian Games XVIII Jakarta-Palembang. Banyak ceritanya, luas mendalam maknanya. ———– PADA 8 OKTOBER 2023 olahragawan seluruh Asia telah selesai memperebutkan medali dalam pesta olahraga Asian Games XIX di Hangzhou, Tiongkok. Para juara pertama, kedua dan ketiga telah dikalungi medali […]

RENUNGAN Maroko Gempa, Lukisan Churchill Terkenang Jua

Oleh: Agus Dermawan T*   Pada 8 September 2023 gempa bumi hebat melanda Maroko, negeri eksotik di Afrika Utara. Gempa yang terjadi pada pukul 23.11 itu (pukul 05.11 WIB) berkekuatan Magnitudo 6,8. Tanah membungkah dan ratusan rumah ambruk. Sampai pada tengah September, sekitar 3.000 orang ditemukan meninggal dunia, ribuan yang terluka parah. Sedangkan ratusan yang […]

Kuasa Seni “daripada” Ibu Tien

Oleh Agus Dermawan T. Raden Ayu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto, kelahiran 23 Agustus 1923, adalah penyuka seni sejak bocah. Kesukaan ini ditengarai oleh sejumlah orang di seputar keraton Mangkunegaran, Solo, tempat Ibu Tien dulu berlingkup. Kedekatannya dengan seni semakin terjelaskan ketika pada tahun 1943 Ibu Tien duduk sebagai pengurus Keimin Bunka Sidhoso (Pusat […]