Entries by

Malang dan Ruang Kebudayaan

Oleh  Halim HD. – Networker-Organizer Kebudayaan Jika kita ke Malang, di mana sesungguhnya ruang kesenian yang bisa kita singgahi dan ada lingkungan tempat kita kongko bersama kaum seniman? Agak sulit juga rasanya melihat Malang yang berkembang demikian pesat menjadi suatu kota yang ingin menyaingi Jakarta, minimal bersaing dengan Surabaya dengan ledakan institusi pendidikan yang kian […]

Max Weber: Kapitalisme sebagai Etika Asketis

Oleh Tony Doludea Siddharta Gautama lahir sekitar 623 SM, sebagai pangeran Kerajaan Sakya yang berada di perbatasan antara India dan Nepal. Dua belas tahun sebelum kelahirannya, seorang brahmana telah meramalkan jika calon putra Raja Suddhodana itu akan menjalani takdir hebat. Disebutkan bahwa putra Sang Raja itu akan menjadi seorang resi besar. Sejak kecil Gautama tidak pernah […]

Quo Vadis Taman Budaya Jawa Tengah?

Oleh Halim HD. – Networker-Organizer Kebudayaan Jika anda mau belajar tentang bagaimana amnesia historis terjadi di Solo dan Jawa Tengah berkaitan dengan bagaimana lintasan sejarah lembaga kesenian yang pernah menjadi jangkar fenomenal kehidupan selama 25 tahun di negeri ini, dan mengalami masa surut dan bahkan masuk ke dalam proses degradasi, lihatlah Taman Budaya Jawa Tengah […]

Sejarah Penerbangan Perintis di Papua

Salah satu moda transportasi yang sangat vital di pegunungan Papua adalah pesawat terbang. Penerbangan perintis di pegunungan Papua masih menjadi tumpuan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan atau terisolasi jalur darat. Penerbangan perintis di pegunungan Papua pertama kali dibuka oleh misionaris pada masa pemerintahan Belanda.  Pada awalnya untuk bisa menyapa dan melayani umat di […]

Topeng Monyet dalam Tidak Sekedar Tari #84

Oleh Razan Wirjosandjojo Sepeda saya kayuh melintasi jalan-jalan temaram menuju Taman Budaya Jawa Tengah. Sesampainya saya mendapati para penonton tengah menyaksikan pertunjukan pertama. Selasa itu (27/2), Tidak Sekedar Tari menampilkan tiga pertunjukan dalam penyelenggaraannya yang ke-84. Saya menempatkan diri berdiri, menonton di belakang deret penonton. Pertunjukan bisa saja ditonton pada kanal Youtube Taman Budaya Jawa […]

Yang Melintas Batas

Oleh: Halim HD.- Networker-Organizer Kebudayaan Seorang rekan lama yang bergerak pada bidang manajemen pertunjukan dan festival atau lebih tepatnya forum, yang telah lama berkecimpung di mancanegara selama belasan tahun, setelah beberapa tahun kerja serabutan sebagai penerjemah dan “guide” nampaknya menikmati profesinya di negeri lain yang dianggapnya bisa menyalurkan gagasannya dalam praktek profesi, bahkan dia menyatakan, […]

Maestro dari Pelosok Jambi dan Kalimantan

Oleh Seno Joko Suyono Panggung Maestro 2024  menampilkan para penari sepuh tradisi dari desa-desa yang jauh di Jambi dan Kalimantan.  Ibu itu tampak ringkih. Tubuhnya kecil dan paras mukanya keriput. Maka dari itu saat ia melakukan gerak sulit mengangkat kakinya dengan tempo lambat atau dari posisi berdiri tiba-tiba mengambil posisi rendah setengah jongkok, lutut ditekuk […]

Sepi yang Menggerogoti “Eksil”

Oleh Razan Wirjosandjojo (Studio Plesungan, Karanganyar) Dinginnya Minggu (4/2) menggelitik ketika saya turun dari kereta komuter. Solo digempur hujan, saya kira Jogja hanya tinggal menunggu giliran. Saya memasuki gedung bioskop Empire XXI, mencetak tiket yang sudah saya pesan sebelumnya. Saya menunggu kurang lebih separuh jam dengan tiket yang menunjukkan nomor “4”. Tak lama saya memasuki […]

Elegi Sang Saka

Oleh Agus Dermawan T. Berkibarlah benderaku Lambang suci gagah perwira Di seluruh pantai Indonesia Kau tetap pujaan bangsa Siapa berani menurunkan engkau Serentak rakyatmu membela Sang Merah Putih yang perwira Berkibarlah s’lama-lamanya. ITULAH lagu yang selalu bergema di bumi dan angkasa Indonesia. Lantaran dalam momen-momen khusus lagu itu selalu dinyanyikan gemuruh oleh anak-anak sampai orang-orang […]

Iklan Rongsok dalam koreografi “Harmoni Ruang Sosial”

Oleh Razan Wirjosandjojo (Studio Plesungan, Karanganyar) Saya berseberangan dengan mbak yang sedang menggoreng sepasang paha ayam. Di papan menu, jari saya menunjuk gambar beserta tulisannya, tapi agak malu mendekati harganya . “Es teh kampul setunggal, mbak”. Mbak itu tidak dengar, sekali lagi saya bilang. Tangannya berpaling dari wajan ke pulpen untuk mencatat “s teh kpl” […]