Pos

Literasi Kambing Etawa

Oleh Sigit Susanto Kafka memberi alasan, kenapa ia sering menulis cerita fabel. Ia menganggap setiap manusia semakin dipenjara dan saling menjauh satu sama yang lain. Untuk itu kini manusia timbul kerinduan baru untuk mendekat dengan binatang. Kafka tak hanya menciptakan karya novelet paling terkenal dengan tokoh protagonis Gregor Samsa dalam Metamorfosis (Die Verwandlung), ada yang […]

Jawa, Tengger, Hefner.

Oleh Riwanto Tirtosudarmo Jawa, orangnya, komunitasnya, tradisinya; telah lama menjadi perhatian peneliti asing. Bahkan Raflles, seorang gubernur jendral, Inggris yang menguasai Jawa hanya beberapa tahun (1811-1817) tidak tangung-tanggung menuliskan apa yang disebutnya sebagai sejarah Jawa dalam sebuah buku setebal bantal The History of Java (1816). Untuk menyebut beberapa orang asing lainnya bisa disebutkan Denys Lombard, sejarawan […]

Kota Kita di Dunia Mereka: JILF 2022

Sabtu, 22 Oktober 2022 menjadi tanggal penting bagi masyarakat Jakarta pecinta sastra. Pada tanggal tersebut Jakarta International Literary Festival (JILF) kembali digelar setelah “berpuasa” selama kurang lebih tiga tahun, sebagai akibat dari pandemi Covid-19 dan adanya revitalisasi kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM). Komite Dewan Kesenian Jakarta dan panitia penyelenggara mengusung tema “Kota Kita di Dunia […]

Literatour (Sebuah Perjalanan Menyusuri Dunia Buku Menakjubkan)

Oleh Sigit Susanto Sebuah buku bahasa Jerman berjudul LITERATOUR karangan Hermann Schmidt terbit tahun 2022. Buku ini memuat 55 sastrawan dunia dan dibagi ke dalam 8 bab. Ada 392 halaman dan diterbitkan oleh penerbit Hoffmann und Campe di Berlin. Bab 1: Pemandu Pembaca Wilhelm Busch, Theodor Storm, Ludwig Toma, Annette von Droste-Hülshoff, Heinrich Heine. Bab […]

Lirisme Menguar dari Kota Utopia

Oleh: Doddi Ahmad Fauji Analisis singkat atas antologi puisi Modus yang Tulus, gubahan Dhe Sundayana Perbangsa … Sebagai seorang urban Aku kehilangan peta Mengeja makna kepulangan Dari puing-puing halaman yang tersisa De Sundayana menulis larik-larik di atas, pada barik terakhir dalam puisinya yang berjuluk Kehilangan Peta. Barik di atas adalah traktat politik individual, yang menguar […]

(2) Theodoor Van Erp Dari Zeni(man) Menjadi Seniman

Oleh Nunus Supardi /1/ Pengantar Kedatangan Letnan Jenderal Thomas Stamford Raffles menggantikan pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di bumi Nusantara, khususnya Jawa tahun 1811 telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia. Ilmu budaya, sejarah, arkeologi, antropologi, seni, botani, administrasi dll mendapatkan perhatian Sang Gubernur Jenderal. Selama hampir enam tahun memerintah (1811-1816) pada […]

Hari-Hari Terakhir Willem Frederik Stutterheim

Oleh Nunus Supardi /1/ Pengantar Di kalangan ahli arkeologi, tanggal 14 Juni telah diakui sebagai Hari Purbakala Indonesia. Tanggal itu disepakati menjadi hari penting bagi dunia akeologi Indonesia karena pada tanggal itu berdiri sebuah lembaga De Oudheidkundige Dienst in Netherlandsch-Indië. Di kalangan bumiputra nama itu biasa disingkat OD, dan diindonesiakan menjadi Dinas Purbakala atau Lembaga […]

(1) Theodoor Van Erp Menuju Pemugaran Candi Borobudur

Oleh Nunus Supardi /1/ Pengantar Hubungan antara nama Theodoor van Erp dengan candi Borobudur tidak dapat dipisahkan lagi. Seperti sumber air yang tak pernah kering, kedekatan antara keduanya tidak habis-habisnya diulas dan ditulis. Namanya tidak hanya dikenal di kalangan arkeolog tetapi telah merambah ke lingkungan masyarakat luas. Setelah menyelesaikan pemugaran pada 1911, van Erp dikenal […]

Bu Kek Siansu: Seni Bela Negara, Jalan Pedang Kho Ping Hoo

oleh Tony Doludea Kho Ping Hoo menceritakan bahwa pada siang itu terdengar teriakan-teriakan dari para pengepung. “Tangkap mata-mata musuh!” “Bunuh pemberontak!” “Tangkap pembunuh Bouw-ciangkun!” Ribuan perajurit sudah bergerak lagi. Swat Hong memegang lengan suhengnya, Kwee Lun juga ikut mendekati Sin Liong. Betapapun juga, ia gentar menghadapi ribuan orang yang berteriak-teriak itu, apalagi ia tidak boleh […]

Bima Suci Atau Transendentalisme?

Oleh Tony Doludea Menjelang siang, Sena telah sampai di gua gunung Candramuka, air yang dicarinya itu ternyata tidak ada. Lalu gua dan di sekitarnya diobrak-abrik. Rukmuka dan Rukmakala, raksasa yang tinggal di hutan itu marah dan mendatanginya. Meskipun Sena sudah menjelaskan tujuan kedatangannya, kedua raksasa itu tetap mengamuk karena merasa hidup mereka telah diganggu. Kemudian […]