Puisi-Puisi Afrizal Malna
*Afrizal Malna, penyair dan esais. Kini anggota Akademi Jakarta.
*Afrizal Malna, penyair dan esais. Kini anggota Akademi Jakarta.
Selenophile, 1 paras bulan masih terlampau pucat, sewaktu gorden putih menjulurkan tangan kepada seorang perempuan dengan gambar bunga sakura di dahinya. tiupan angin terasa semakin ganjil menyapu ruang persegi yang tak cukup luas ini. lilin aroma terapi. hanya ada sebingkai jendela, diikuti oleh cermin bundar dengan enam utas kabel kecil, seluruhnya tersambung rapi ke sebuah […]
Menjajaki Nimpa Bunga Benih Sebelas kali runcing kayu menusuk melubang bumi, di situlah mulanya benih padi terpacak. Sejak itu syukur kami ikut tertanam dan tumbuh bersama satu kata, amin. Maka iman kami terjaga ketika hari-hari layur ataupun angin lembab memburu pucuk kemuning membusuk. Kami tafsir relung itu sebagai jiwa kasih Beru Dayang. Agar di tampuk […]
Kepada Wislawa Szymborkska Dear Maria, hari ini aku ingin berkabar panjang sepanjang kenangan hitam putih jamanku Negeriku bagai sebentuk berlian berkilauan menyilaukan sekaligus menghias jari manis gadis berkulit hitam manis Lautnya biru berhias terumbu ungu dan hiu Dear Maria, sejauh ini aku tidak ingin sebentuk berlian menggores beningnya kaca mematahkan hati pemuda Dear Maria, sebentuk […]
ISTRIKU kau adalah sumbu api kerinduan yang tak pernah padam, memetik kuntum pada desah nafas. bermalam bismillah dihati kalimah maka untuk itulah aku mengambil sumpah kitalah puisi menjadi hujan dalam rindu, peluklah!” biar jadi bunga pada laut, jadi karang pada ombak untuk mengubur rindu pada selat kehidupan dan air mata kitalah puisi larik bait rindu […]
Bandung AM Di Bandung Tak semua seperti kembang Warnanya seolah muda Tapi kota semakin tua Berserak seperti dedaun Di trotoar sepanjang Juanda Tanpa hujan Pagi seakan bangun kesiangan Para tetua berjalan pelan Menanti Cinta di perempatan Setelah lampu kuning sebelum hijau “Mengapa kita merindukan Bandung?” katamu Ya, sayangku Kita selalu merindukan Bandung Setiap sore mau […]
Di Jalan Matraman, 3 (a.k.a Rebak Rebab Stambul Jampang) : IRZI SEPERTI Jalan Matraman, jalan besar di kota ini semakin panjang, buas, dan rakus, ia memakan waktuku yang pas-pasan, ia menghabiskan bekal makan siangku dan selalu hanya menyisakan kulit dan tulang-tulang petang. Jalanan besar di kota ini adalah rasa laparku sendiri, yang ingin berada di […]
NAMAMU namamu kucari di tumpukkan buku halamanhalaman mulai berdebu JALAN aku tinggalkan jalan setapak itu rerumputan tak menyimpan jejakku RUMAHMU rumahmu selalu kutuju biarpun tak kulihat kau di situ tapi, aneh, aku datang dan datang SAHABAT kini kita adalah sahabat aku bercerita untukmu KEMUDIAN padahal aku pernah merapikan rumah itu […]
Surat Pembaca Redaksi yang terhormat, izinkan saya menyampaikan keluhan dan sedikit saran. Burung bangau di tepi danau itu sudah sembilan malam mencangkung sendirian, hingga katak dan ikan-ikan tak berani bercinta padahal purnama begitu indahnya. Juga di tepi padang, sekuntum kembang tersedu-sedu sendirian, sembilan lambaian yang lalu tepat di tikungan jalan ke arah hutan. Jingga kelopaknya […]
INTROSPEKSI BATU mimpi menganga, langit menyala terkurung batu, kuundang imaji kupilah sepi agar kau tak lari harus kuapakan duriduri dalam nadi yang berserakan sepanjang mimpiku bukan hanya batuan candi, sejarah mengeringkan air mata dan meringis; borok di kakinya meruyak, abses semesta yang melewati titik dan garis pada peta lorong waktu memanjang, menyimpan geram berpuluh tangan […]
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.