Pos

Puisi-Puisi Faris Al Faisal

NOL KILOMETER JALAN TOL   Aku terlambat bangun semua telah pergi, pagi-pagi sekali dari nol kilometer jalan tol —Cawang, sebuah simpul membaca meteran sepanjang jalan ke kota-kota yang gemetar digoyang lindu dan duka banjir Ketika siang, jalanan lumpuh tak ada ruang bahkan sejenak ke Rest Area ujung buntu, semua merayap dan merangkak sampai jauh Indramayu, […]

Puisi-Puisi Budhi Setyawan

Sajak Seperti Kuda kata kata di dalam sajak ini mestinya tetap gesit dan merdeka seperti serombongan kuda yang melompat menembus kabut melubangi pagi menuju padang sabana yang menanti lalu memyambangi rumputan segar yang kirimkan gelitik pada bibir yang menyentuhnya seperti ucapan selamat datang pada kekasih puaskan, aku tak akan mengelak dari rakusmu dan mengalir lancar […]

Puisi-Puisi Moch Aldy MA

/I/ kura-kura galapagos batu bata babilonia kucing manx>karl marx potasium nitrat meledak suapi aku tulang belikatmu kuputar aku di aplikasi spotify premium ketika surya pro mildku habis cigarettes after sex: “your lips, my lips, apocalypse” you c 1000 (fresh outside, dead inside-muse) i love you 3000 2000 buat parkir ya, sayangku xoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxo   Resah Kuyup […]

Puisi-Puisi Aming Aminoedhin

SURABAYA MASA PANDEMI Memotret Surabaya dari jauh masa pandemi, mataku tak dapat melihat utuh. Cerita kawan, bus-bus tak ada lagi di Purabaya. Sepi mungkin sunyi. Jalanan, katanya juga mulai tak seperti biasa lagi. Macet dan ruwet, tak terdengar kabar. Jalanan tengah kota, bisa melenggang. Tenang. Tapi awas ada virus wabah menghadang. Hati-hati. Portal-portal setiap gang, […]

Puisi-Puisi Eddy Pranata PNP

RUMAH KECIL DI ATAS KARANG telah kubangun rumah kecil di atas bongkah karang dengan empat jendela selalu terbuka tiada meja kursi, hanya selembar tikar di dalamnya setiap lepas subuh, aku biarkan matahari menyergap seluruh ruangan terkadang empat, lima ekor camar hinggap di jendela dan di luar ombak bergulung memecah serupa zikir tak henti-henti : “di […]

Puisi-Puisi Kiki Sulistyo

Setelah Vaksin Kita Bikin Teater Lagi oto rumah sakit akan menindasmu pada hari senin di depan toko bahan kue, hantu-hantu sawah meleleh melihat jam kerja tak punya mata untuk melihat mata kaki proletariat tersandung negara. setelah vaksin kita bikin teater lagi (lawan catur- kenneth arthur), untuk menimbang seberapa rendra tradisi kita. mungkin batang jarum bakal […]

Puisi-Puisi Lukman A Sya

UMBU Pisau sunyi kini abadi Pisau sunyi kini abadi nusuk-nusuk puisi Jadi rasa dalam cuaca ” Yang Mulia Tuan Hakekat itu sejatinya tidak mati sementara ia pergi ke alam kata jadi cahaya In, 2021   TINGKAH KALAJENGKING Tungkainya jentik ke langit nantang cuaca. Mana Si Hujan? Mana Si Panas? Kalajengking nungging ke langit menjaga iklim […]

Puisi-Puisi Badaruddin Amir

BIOGRAFI RUMPUT dari mana memperoleh keyakinan untuk tumbuh sehelai rumput yang hidup di atas batu, kekasih batu gitu keras tak terhunjam akar ke permukaan bumi hanya embun yang memberinya minum melepas dahaga yang ditikamkan matahari di atas sana dari mana memperoleh kepercayaan gitu kukuh bila pada akhirnya terik matahari adalah bencana, kekasih pagi hari gitu […]

Puisi-Puisi Syarifuddin Arifin

PATUNG TAK BERWAJAH patung tak berwajah di depan museum itu memegang bambu runcing, berpuluh tahun berhujan dan berpanas membutakan mata, hidung pesek, telinga patah dan mulutnya bagaikan sengaja dibungkam agar sejarah tak bertarikh menjadi tekateki yang mengasyikkan untuk disayembarakan dia menyimpan catatan di mata, mencium dan mendengar bau peluru yang mendesing lalu menembus dadanya puluhan […]

Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko

Menguji Kopi Bintuha  -bersama Yogira Yogaswara Jika kita teguk nikmatnya secangkir kopi pagi ini Ingatlah embun yang turun dari gunug tua Patuha Sejak petani mengubah ladang sayur menjadi kebun kopi Berubahlah tanah yang dulu sering longsor Menjadi perkebunan kopi yang tersohor. Meresapi pahit manisnya pilihan selera kopi robusta Tentu kuingat geliat para pedagang pasar Ciwidey […]