Sajak-Sajak_Chris Triwarseno

Sajak-Sajak Chris Triwarseno

Boarding Pass dan Makam Baqi

kaki-kaki lelah menyeru rebah
tidak seperti roda-roda koper
bergegas mendahuluiku
menyusuri bandara sepagi itu
yang berselimut dingin

kecemasanku duduk bersandar
di baris depan kursi tunggu
boarding pass terlipat di saku
tidak seperti lelaki-lelaki lain
di sekelilingku

setiap darinya menggenggam
dengan tangan kanan atau kiri
tak satu pun mereka bersuara
di antara tubuh-tubuhnya berbalut
kain putih serupa ihram

hanya mata-mata itu bicara
pada sebuah penantian panjang
di baris-baris kursi belakangku
membincang petugas loket
yang tak kunjung datang

sesaat setelah datang
petugas itu pun memeriksa
boarding pass – boarding pass kami
sebelum memasuki garbarata
yang terlihat serupa jembatan amal

petugas menolak boarding pass-ku
sembari berkata, ” Kenapa kaulipat
di saku, tidak di tangan kanan-kirimu?”
aku terdiam dan terpejam dibuatnya
“Pulanglah, perbaikilah amalmu!”, lanjutnya

Kubuka mataku perlahan setelahnya
aku terduduk di depan pintu makam baqi
tak ada petugas loket, lelaki-lelaki itu
dan barisan kursi tunggu
hanya gundukan pasir dan batu penanda

Madinah, September 2022

 

Cahaya dari Balik Jalusi Taiba Front

jendela-jendela lengkung berjalusi
dengan ram-ram kawat rapat
ornamen khas Taiba Front
berderet vertikal-horizontal
serupa ratusan mata terpasang
di dinding hotel menjulang

jendela yang menuntunku
menuju sumber cahaya
dalam naungan langit malam
tersingkap di antara kubah
dan menara-menara Masjid Nabawi

kusulut pendar di balik jalusi
menyeru sebuah hakekat terang
dengannya aku tergulung
dalam pusaran medan magnet
bergelombang pasang

menggetarkan setiap pergelangan
tangan-tangan dan kaki-kaki
menjalar ke setiap ruas tubuhku
memusat pada gerakan-gerakan
yang menyucikan

air mata beranak sungai
mengalirkan penghambaan
tertunduk rukuk, rebah dalam sujud
seiring nama kekasih-Mu
tak henti kuucapkan

Madinah, September 2022

 

Pramugari dan Hajar Aswad

punggungku tegak bersandar
pada kursi pesawat
yang berbadan cukup lebar
ke arah Doha, tempat transit
menuju rumah Tuhan
katanya penuh pintu-pintu
tanpa pemindai x-ray
atas dosa-dosa yang kubawa
dalam koper-koper kabin dan bagasi
timbangannya melebihi kuota
karena sudah kutimbun lima windu
sebelum aku masuk antrian
daftar tamu tuan rumah
yang menjamu dengan ramah

kulihat sayap pesawat
dari balik jendela
berangsur menghilang
dalam selimut awan
samar kulihat pramugari
cantik bertundung menghampiriku
dengan sebuah kecupan
aku terheran melihat bibir tipisnya
mulai menghitam,
begitupun seluruh tubuhnya
serupa hajar aswad
di samping rumah Tuhan
semula bersinar, redup
dan akhirnya menghitam

dosa-dosaku mengalirkan kegelapan
kuseru  ampunan dan perlindungan
hatiku tergetar atas teguran Tuhan
membuatku terjaga dari mimpi
sesaat turbulensi pesawat
baru saja terhenti
dan kudapati pramugari itu
menyodorkan chicken teriyaki
garlic bread, smoothies dan
sirup apel dalam sloki dengan
berucap, “Selamat malam Tuan,
selamat menikmati”.
“Baru saja Tuhan memanggil Tuan,
dalam kumandang adzan”, lanjutnya.

Doha, September 2022

 

Pria Pembisik dan Gate 330 Masjid Nabawi

langit menaungi sepertiga malam
gedung-gedung berjejal rapat menjulang
memagar di luar Masjid Nabawi
taman surga, tempat kaki-kaki
berjejak menujunya

langkahku terhenti sebelum gate 330
kudapati seorang pria tua berdiri
bersarung dan berpeci menatapku
sorot matanya serupa energi
menarikku dalam perjumpaan

membincang tipuan-tipuan dunia
yang menggantung di kaki langit
logika-logika menghijab cahaya
yang menyingkap gelap malam
membebas nyala membakar

pria itu bergegas menuju lesap
sesaat setelah mencium kening
dan membisik di telinga kananku
“Kau bisa memasuki pintu surga, dari tangan wanita yang kau antar ke raudhah”.

Madinah, September 2022

 

*Chris Triwarseno, S.T., lahir di Karanganyar, 14 Februari. Alumni Teknik Geodesi UGM. Seorang karyawan swasta yang tinggal di Ungaran, Semarang. Penulis buku puisi Bait-bait Pujangga Sepi, aktif di Kelas Puisi Bekasi (KPB) & beberapa komunitas literasi, beberapa karyanya diterbitkan oleh beberapa media seperti : Suara Merdeka, nongkrong.co (puisi pilihan redaksi – Bulan April 2022), borobudurwriters.id (Borobudur Writers & Cultural Festival – BWCF), balipolitica.com, nadariau.com, riausastra.com,  negerikertas.com, Arahbatin.com dan lpmpjateng.go.id.