Pos

Estetika Teror Aditya Hariyadi

Oleh  Anwari  Pertunjukan monolog Jalur Purba Kedunguan oleh Aditiya Hariyadi dari Riau dengan membawakan teks Fedli Azis tampil di Sala Monolog yang ke sembilan yang digagas oleh Omah Kreatif Arturah di  Pendopo Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta. Aditiya memilih tempat pertunjukan di depan teras wisma menghadap panggung pendopo yang sudah disiapkan oleh panitia. […]

40 Tahun Teater Payung Hitam : Ruang Besar Teater Kontemporer Papan Atas

Oleh Aendra Medita Kartadipura Sebuah kelompok teater berusia 40 tahun adalah sebuah kekuatan dari perjalanan yang hakiki. Jika manusia berusia di 40 adalah masa yang masuk krusial dan rawan dalam perjalanan umur. Dan juga tak dapat dipungkiri  bahwa usia ini disebut sebagai usia istimewa. Istimewa karena, pada usia ini dinilai sebagai puncak kehidupan seseorang, baik […]

Seni dalam Perenungan Sosiologis

Oleh Jonnie Kirman  Menyertai Pameran Senirupa dengan tema “Mendengarkan dan Merayakan perbedaan” pada tanggal 15 Mei 2022 di Gereja Santo Aloysius Gonzaga, Surabaya, Jawa Timur, Sebagai salah satu seniman yang turut serta pada pameran tersebut, memberikan penelaah dari sudut pandang kesejarahan Senirupa dengan Gereja, dan realitas kehidupan senirupa Indonesia secara umum, khususnya dalam pameran tersebut.  Melihat […]

Membaca Durga

Bunga Rampai Tulisan Tentang Durga Segera Terbit.. Judul: Membaca Durga Penulis: Ni Wayan Pasek Ariati, Ph.D., Dr. I Wayan Budi Utama, Prof. Dr. Agus Arismunandar, Dr. Titi Surti Nastiti, Dr. Ismail Lutfhi, I Gde Agus Darma Putra, Ida Bagus Made Baskara, Dr. Wayan Jarrah Sastrawan, Dr. Komang Indra Wirawan, Dr. Darmoko, Wiwin Indiarti, S.S, M.Hum, […]

Ini Benar-Benar Potret Wajah Kita

Oleh Doddi Ahmad Fauji* ANAK Anak itu bukan milikmu Ia adalah titipan Hyang Maha Wikan. Di mana kamu wajib membesarkan, memberi nafkah yang cukup memberi pendidikan dan penalaran memberi budi pekerti dan agama dan mengarahkan jalan hidup dan jalan mati … Penggalan puisi di atas, terdapat dalam antologi puisi Potret Wajah Kita, gubahan Aloysius Slamet […]

Buku Sedulur 4, Kalima Pancer: Ilmu Rahasia Kelahiran dan Kematian

Penulis: I Ketut Sandika 14×21 cm | Hard Cover | 340 halaman Harga khusus: Rp120 ribu (dari harga normal Rp150 ribu)   Buku Sedulur 4, Kalima Pancer: Ilmu Rahasia Kelahiran dan Kematian Leluhur Nusantara memahami bahwa Semesta tercipta melalui sanggama energi Bapa Akasa dan Ibu Pêrtiwi. Dan dari sanggama itu terlahir Pancamahabhuta (lima elemen alam): tanah, […]

Patrem, Cundrik dan Mitos Senjata Para Putri

Oleh Riyo Sesono Danumurti Patrem dan cundrik, karena bentuknya kecil dan pendek, seringkali disembunyikan di balik pakaian pemakainya, yang rata-rata adalah kaum wanita. Pusaka ini digunakan untuk membela diri, bahkan kalau perlu digunakan untuk suduk salira – bunuh diri- bila kehormatannya terancam. Tubuhnya terduduk bersandar pada tiang kayu tenda pesanggrahan. Tak bergerak. Namun wajahnya yang cantik […]

Jawa, Tengger, Hefner.

Oleh Riwanto Tirtosudarmo Jawa, orangnya, komunitasnya, tradisinya; telah lama menjadi perhatian peneliti asing. Bahkan Raflles, seorang gubernur jendral, Inggris yang menguasai Jawa hanya beberapa tahun (1811-1817) tidak tangung-tanggung menuliskan apa yang disebutnya sebagai sejarah Jawa dalam sebuah buku setebal bantal The History of Java (1816). Untuk menyebut beberapa orang asing lainnya bisa disebutkan Denys Lombard, sejarawan […]

Estetika Fisika Theppanom: Esai Pichet

Oleh Seno Gumira Ajidarma* Di balik tubuh, tak hanya ada rasa, melainkan juga pikiran, meskipun konteks pernyataan ini adalah tari. Ini terejawantah dengan gamblang pada koreografi berjudul “No. 60” yang dibawakan Pichet Klunchun Dance Company, pada malam penutupan Indonesian Dance Festival, Jumat 28 Oktober 2022 di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pada adegan pembuka, […]

Suprapto Suryodarmo, 1000 Hari dan Selamanya (1000 Days and Forever)

Oleh Riwanto Tirtosudarmo Perayaan mengenang 1000 hari wafatnya Suprapto Suryodarmo pada hari Sabtu 24 September 2022; sederhana, indah penuh kedamaian. Memperingati 1000 hari wafatnya sesorang, adalah tradisi Jawa yang disebut sebagai “nyewu”. Pagi itu, di bekas padepokannya, Lemah Putih, Mojosongo, Surakarta; arwahnya didoakan secara Budha, karena Suprapto Suryodarmo beragama Budha. Setelah itu, kami berjalan kaki […]