Pos

Puisi-Puisi Sosiawan Leak

ISYARAT GAGAK jangan biarkan aku hinggap di wuwungan rumah apalagi berkaok panjang bernada gelisah isyarat bagi gundah dan susah bangkit dari alam kelam. tanpa mata tanpa telinga gerombolan tak berjiwa itu selalu siaga menyergap hidupmu tanpa ragu mencabik-cabik garis nasib bahkan menyebar maut kepada sanak saudaramu cegah aku bertengger di barat daya, barat laut, dan […]

Dari Tubrukan ke Kebinekaan, 
Puisi Sunda Arip Senjaya

Oleh Deri Hudaya  Judul buku : Ceurik Arsénik Made in Nagara Komik Penulis: Arip Senjaya Gambar Sampul: “Serial Sapi Super Animal” Rudi ST Darma Drawing Eusi: Rudi ST Darma, Ahmada Faisal Imran, Isa Perkasa, Amran Japaring, Nandanggawae. Disain Sampul & Eusi: Kaverboi Diterbitkan: Penerbit Anak-Anak Rel Cetakan: I, Maret 2021 Tebal: xiv+80 halaman: 12 x […]

Sajak-sajak Seno Joko Suyono

Jika Kita Sepasang Mahasiswa Arkeologi di Kabul   Helikopter Chinook yang meraung-raung Turun di kedutaan Jangan kau kira mengevakuasi kita, sayang Sudah lama kita ditinggal. Dari lantai 9 apartemen lusuh ini Kita menghindar perempatan yang dipalang Kubis di lemari es basi. Daging berjamur. Kentang growong Berjalan ke museum – tempat arca-arca Avalokitesvara itu disimpan Akan […]

Puisi-Puisi Mahwi Air Tawar

Excelsa Ada masa, dari ketinggian penderitaan Afrika kuseduh namamu hanya dalam seduhan rindu meski di Les Deux Magots, ranum senyummu terlipat dalam kertas kusut sajak Arthur Rimbaud dan lidah keluh Simone de Beauvoir Bersama biji-biji kebahagiaan kujulurkan lidahku, rambut usia rawan kuikat dengan tali-tali hitam VOC pilu dan kurepihkan arabika, kuseduh robusta di atas tungku […]

Dindon W.S: Teater Selalu Memberi Kesaksian Pada Zaman Sulit Apapun

Salah satu yang jarang diteliti secara mendalam oleh para pengamat teater Indonesia – adalah sesungguhnya banyak teater kontemporer Indonesia muncul dari komunitas-komunitas kampung.  Gelegak estetika teater dan nalar kritis teater bermula dari energi komunalisme kampung sering luput dari analisa sosiologi teater kita.  Di Yogya, misalnya – kita mengenal Kampung Dipowinatan. Pada tahun 70-an dari kampung ini lahir teaterawan-teaterawan […]

Mengadili Ibrahim

Oleh Taufiqurrahman Beberapa tahun terakhir ini, setiap kali Idul Adha, saya selalu dihantui pertanyaan: Tidakkah ritual kurban itu mencerminkan watak agama yang antroposentris, yang lebih mengutamakan kepentingan manusia daripada makhluk hidup lain di dunia? Mungkinkah kita beragama tanpa terjebak ke dalam antroposentrisme? Namun, pertanyaan-pertanyaan itu hanya muncul untuk kemudian hilang begitu saja, bersamaan dengan hilangnya […]

Jalan Setapak Umat Ibrahim (Sebuah Esai Menyambut Hari Puisi)

Oleh Arip Senjaya karena aku ingin merdeka dan menemukan diri. (Subagio Sastrowardoyo, “Kampung”1) Kapak penyair Puisi adalah tentang sejarah kesulian pengucapan yang bersifat individualistik. Ada kesulitan pada setiap penyair untuk mengatakan sesuatu dan akhirnya masing-masing mencari jalan ucap sendiri-sendiri, dan dengan demikian sejarah puisi selalu sebagai sejarah kesulitan per individu penyair, bukan sejarah mereka secara […]

Puisi-Puisi Tjahjono Widarmanto

MEGATRUH sama dengan bangkai ia sekejap akan sirna mungkin melesak dalam kerak paling palung di tanah paling liat dan hitam atau melesat ke angkasa, menabrak dan mengguncang pepohonan sebelum lenyap jadi butir-butir molekul seperti gerimis tipis seperti juga sama dengan semua mayat yang tak pernah tahu dalamnya neraka ia tak akan lagi merapal ayat-ayat. segenap […]

Sembilan Lima Empat

Judul: Sembilan Lima Empat Penulis: Zen Hae Kategori: Kritik Sastra dan Teater Penerbit: Penerbit JBS Tahun: Juli 2021 Tebal: 298 hlm Ukuran: 14×20 ISBN: 978-623-7904-36-6 Bagaimana nama “Indonesia” ditemukan dan ditampilkan dalam puisi untuk pertama kalinya? Adakah hubungan puisi dengan reformasi? Apa pula kaitan fiksi dan sejarah? Mengapa kajian budaya dipandang sebagai ancaman terhadap kritik […]

Puisi-Puisi Mohammad Isa Gautama

SYAIR CINTA SENJA HARI telah kuterima kabar pertunangan antara kau dan hujan di sore layang-layang bertebaran kau menjelma benang kusut dipintal anak-anak sawah kuterima dengan hati penuh kecambah tumbuh bagai jerawat di lipatan catatan kuliah baru kemarin kita naik angkot pasar raya memotret keluh sopir mengumpat macet bak serigala lantas kuputar siaran paling melankolis di […]