Pos

Sajak-Sajak Ahda Imran

Tulisan di Kaus Oblong Yang bertuhan pada jubah hanya akan mendapatkan ludah   Pemandangan Hari-hari semakin buruk. Orang-orang berjalan sambil memegang kepala mereka agar tak lepas Pepohonan berhenti menyimpan angin dan daun Pepohonan yang berbuah begitu saja, retak seperti telur menetas; mengeluarkan gumam dan bisik-bisik Menggema dan bergulung-gulung di udara. Ludah membuat semua jalan jadi […]

Puisi-Puisi Rai Sri Artini

Bentangan Gurun Badai dan kerontang gurun seringkali Menusuk-nusuk tubuhku Derap kakiku terus melukis jejak Meski angin gurun gigih meniupnya Sabit cuaca mencari celah dalam diriku Untuk masuk lebih dalam Mengaduk darahku dalam tungkunya Aku membayangkan cahaya dan pelangi Di ujung perjalanan Aku didera sakit penyakit Malaikat maut membuntutiku Aku terus berlari dalam terjangan kejam Peluru […]

Kitab Biografi Cinta

Buku kumpulan puisi karya Tjahjono Widarmanto Cinta memang tema abadi. Cinta memiliki banyak spektrum, cinta adalah taman warna-warni. Cinta boleh jadi meliputi perasaan kasmaran, erotisme, kangen, patah hati ataupun kasih sayang yang horizontal maupun transendental, bahkan mistis. Tema cinta akan selalu ditulis selama kesusastraan tetap ditulis. Pun antologi Kitab Biografi Cinta ini menghadirkan puisi-puisi yang […]

Si Gurita: Dan Setelahnya

Oleh Nirwan Dewanto —untuk Ketut Putrayasa Jika saya mencoba masuk ke dalam pikiran bung, jika saya menyatukan irama langkah saya yang lambat dengan langkah bung yang cepat, jika saya terheran-heran kenapa bung membuat sebuah “patung” gurita berukuran raksasa di Pantai Berawa, Canggu, Bali Selatan, pada bulan April lalu, maka saya berpikir tentang tiga jenis kesenian […]

Puisi-Puisi Akhmad Sekhu

Memo Kecemasan untuk Ronggowarsito Berkas-berkas kertas kini hanya bertuliskan cemas Anak-anak sudah tak lagi bebas pergi ke sekolah Tak ada lagi belajar, semua tenggelam permainan layar Curahan hati orangtua didedahkan pada media sosial Tak ada lagi komunikasi, semua asyik sibuk sendiri Jurang-jurang kesenjangan semakin lebar menganga Memperlihatkan kengerian jiwa penuh keterasingan Rumah-rumah menutup pintu-jendela begitu […]

Puisi-Puisi DG Kumarsana

MENGUNJUNGI LUBDHAKA Malam ini tepat di angka bumi yang tak berencana untuk mengikat bencana, aku datang mengunjungi lubdhaka..Tempat tinggal  tepi sungai yang mati tanpa atap dan jendela.. hawa alam yang mendesir seperti berada di tengah bilik dengan pendingin yang selalu memanjakan setiap celah tubuh – terkadang rakus melahap kenikmatan. Segala yang memberi rasa serta keinginan […]

Puisi-Puisi Ni Wayan Idayati

Petang di Santa Cruz Di tembok sebuah kota yang murung tak ada yang terdengar kecuali igau ratap para pemabuk Sambil melempar koin ke dasar kolam aku berdoa dan menghitung setiap celah peruntungan menebak angka gaib nasib baik Dari sebuah rumah gubuk di mana mimpi-mimpi nyenyak antara pekik bising para gelandangan atau lolong sedih anjing jalanan […]

Sajak-Sajak Iwan Jaconiah

COLUMBARIUM (1) Apa perlu kita tinggalkan moskwa; sedang ayah dan ibu lama kau tinggalkan, sudah terpasung bumi. terngiang hanyalah cinta pertama, sebab tetangga dan keluarga sudah saling tak menyapa. Apa harus kita kembali ke desa; sementara kau sudah membangun peradaban baru. punya anak dan cucu yang lucu-lucu. jika pulang, orang-orang tak mengenali wajahmu: kempot dan […]

Sajak-Sajak Warih Wisatsana

MITOMANIA Yang paling jenaka adalah diriku setiap petang mengunjungi semua orang membayangkan mereka sebagai dinding atau selembar cermin berbagi murung Mereka merasa pangeran budiman samaran rubah gunung yang lembut hati Seakan sungguh dalam diriku tersembunyi boneka kikuk terkasih sepenuh hari ingin dilindungi dan dicintai Berkali kukisahkan tupai sebatang kara tertidur bahagia di pohon tua tepi […]

Puisi-Puisi Kedung Darma Romansha

Ketika Hujan Mengetuk Januari hujan mengetuk januari yang kesepian di sebuah pagi yang kering: di bibirku. matahari mengelupas. langit bersih. sisa tawa menguap bersama dengkur semalam. di belukar ular-ular meninggalkan kulitnya dan serangga terlelap di ketiak pohon. tak ada desember yang tersisa mengabu dalam unggun api semalam. waktu yang diledakan di udara seperti gairah cinta […]