The Politics of Friendship Gus Dur Dan Derrida

Oleh Tony Doludea Setelah Krishna wafat pada permulaan zaman Kaliyuga, Yudhistira dan keempat adiknya mengundurkan diri. Mereka meninggalkan tahta kerajaan, harta dan keterikatan duniawi. Melakukan perjalanan terakhir, mengelilingi bharatawarsha, menuju puncak Mahameru. Panca Pandawa itu melakukan Bhrasta Yoga, melepaskan diri dari badan kasar menuju alam Sunia. Pendakian itu begitu panjang, meletihkan dan berbahaya. Sejak di […]

Nietzsche Dan Sebuah Pengalaman Kecil Di Teheran

Oleh Faisal Assegaf Nietzsche tersohor menggunakan nama nabi Persia kuno: Zarathustra dalam bukunya yang penuh serangan kepada kaum beragama (Katolik di Eropa)  : Thus Spoke Zarathustra (Demikian Sabda-Sabda  Zarathustra) . Kita tahu dalam prolog buku itu – di tengah sebuah keramaian dan kerumunan pasar, Zarathustra tiba-tiba berteriak-teriak: Tuhan telah mati! Tuhan telah mati! Sebuah tindakan  […]

Labirin Pemikiran Benjamin

Oleh Zaim Rofiqi “Bahkan reproduksi karya seni yang paling sempurna pun kurang dalam satu elemen: kehadirannya dalam ruang dan waktu, keberadaannya yang unik di tempat di mana ia diciptakan.” —  Walter Benjamin  (1892-1940) Di suatu siang, Benjamin duduk dalam Café des Deux Magots di Saint Germain des Prés sambil menikmati langit yang kosong. Saat itulah […]

Makna Natal

Oleh Prof. Dr. Mudji Sutrisno S,J. Bila makna Natal mau dicari dalam gemuruh nyanyi dan lagu YouTube dan CD-nya, Anda salah mencari karena kidung pengiring kelahiran-Nya hanya malam pekat. Bila arti Natal mau digali di tumpukan kado gemerlap, mungkin sekali tak tertemukan di sana, karena “gerlap cemerlang” pakaian bayi Yesus cuma “palungan: tempat makan domba”. Bila […]

Brutalitas Iman

Oleh Soffa Ihsan Judul di atas berasa ‘ngeri-ngeri ngaco” mungkin. Bisa-bisa dinyinyir  mengada-ngada, sontoloyo atau apalah. Saya sadar itu. Kalau hanya sebatas merangkai kalimat, bolehlah dipatrapi ‘pepesan kosong’. Torehan aksara memang acapkali bisa melecut orang kaget kepayang atau juga mengaduk-aduk militansi. Ingat kata ‘baqiya’? Kita kerap tekuri di youtube kata yang berubah magis dan herois […]

Berpikir Puitis: Apresiasi atas Filsafat Bali

Perseteruan pemilik museum seni lukis modern Bali Suteja Neka dan pelukis Ida Bagus Poleng yang menolak keras lukisannya digantung di museum menunjukan pertikaian ideologi cara berpikir metafisika subjektif dan berpikir puitis orang Bali.

Di Hadapan Bahasa

Di era teknologi seperti yang kita jalani dan atau kita rasakan sekarang ini, untuk mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya atau bahkan dengan tetangganya, seseorang tak perlu datang dan meleburkan diri sebagaimana dahulu. Tapi cukup membuka “barang  ajaib”, gadget.