Pos

Situs Megalitik Khulutiyauw Sentani Papua

Pendahuluan Situs arkeologi dapat diartikan sebagai suatu bidang lahan yang mengandung tinggalan arkeologi (Hole dan Heizer, 1973; Sharer dan Ashmore, 1979: 68-100).  Tinggalan arkeologi tersebut, baik yang dapat ditemukan di permukaan atau di dalam tanah atau pun yang tidak utuh atau utuh, dijadikan petunjuk atau bahkan bukti bahwa di tempat ini suatu komunitas pada masa lalu […]

Hunian Prasejarah hingga Awal Sejarah di Situs Mosandurei Nabire

Oleh Hari Suroto Nabire terletak di kawasan Teluk Cenderawasih. Kabupaten ini terdiri atas daratan dan perairan dengan gugusan pulau-pulau kecil (http://nabirekab.go.id). Menurut Kal Muller dalam buku Mengenal Papua  (2008:74) menyebutkan cangkang  moluska cowries yang dimanfaatkan sebagai alat tukar oleh suku Mee di pegunungan Papua bagian barat, sebagian berasal dari wilayah pesisir Teluk Cenderawasih. Diperkirakan jalur […]

Tutari MegArt Lithic – Koreografi Site Specific Situs Megalitik Tutari

Oleh IBG. Surya Peradantha, S.Sn., M.Sn. 1 Siang itu,  November 2019  saya ingat saya  diajak teman-teman dari Balai Arkeologi Papua  terlibat dalam acara Rumah Peradaban  di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Saya  mewakili kampus saya, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI). Rumah peradaban adalah acara tahunan Balai Arkeologi Papua. Selain saya dari ISBI Tanah […]

Hunian Prasejarah Masa Perundagian di Raja Ampat

Oleh Hari Suroto Kepulauan Raja Ampat berada di bagian paling barat Pulau Papua, membentang di area seluas kurang lebih 4,6 juta hektar. Saat ini, Raja Ampat merupakan bagian dari Provinsi Papua Barat, yang terdiri dari empat pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool, dan lebih dari 600 pulau-pulau kecil, atol dan taka dengan […]

Persebaran Bahasa Austronesia dan Gerabah di Papua

Oleh Hari Suroto Letak geografis Papua sangat strategis menghubungkan kawasan Asia tenggara dengan kawasan Pasifik. Pada 1500 hingga 1000 SM di Pasifik Barat datang  gelombang penduduk baru. Pendatang baru ini adalah migran yang berbahasa Austronesia. Para kolonis Austronesia meninggalkan jejak-jejak yang amat jelas akan keperintisan mereka melintasi lautan dan pulau-pulau pada situs-situs arkeologi yang ditemukan […]

Pelestarian Motif Megalitik Tutari dalam Konsep SDGs (Sustainable Development Goals)

Oleh Hari Suroto Danau Sentani merupakan danau air tawar terbesar di Papua. Sebagian besar wilayahnya terletak di Kabupaten Jayapura dan sebagian kecil wilayahnya berada di Kota Jayapura. Danau ini memiliki luas sekitar 9630 ha dengan kedalaman 52 m, dan terletak pada ketinggian 72 m di atas permukaan laut. Bentuk morfologi Danau Sentani memanjang dari arah […]

Budaya Literasi ASN di Papua

Oleh Hari Suroto Seperti diketahui minat baca masyarakat Indonesia masih rendah dibanding negara-negara ASEAN seperti Singapura dan Vietnam. Berdasarkan hasil survei Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) pada 2012, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 artinya dari setiap 1000 orang Indonesia yang serius membaca hanya satu orang. Demikian juga dengan catatan survei yang dilakukan […]

Ekoturisme dan Wisata Budaya di Raja Ampat

Oleh Hari Suroto Raja Ampat, Papua Barat dikenal sebagai jantung Segitiga Karang Dunia (Coral Triangle). Raja Ampat memiliki keanekaragaman hayati karang tertinggi di dunia. Perairan di utara yang bersentuhan dengan Samudera Pasifik, Laut Seram di barat dan di selatan dengan Laut Banda, seluruhnya masuk dalam cakupan Segitiga Karang Dunia. Terumbu karang yang kaya, hidup 1.427 […]

Hunian Prasejarah di Danau Sentani Barat

Oleh Hari Suroto 1 Danau Sentani terletak di Kabupaten Jayapura, koordinat 1400 231 – 1400 501 BT dan 20 311 – 20 411 LS. Danau ini memiliki luas sekitar 9.360 ha dan berada pada ketinggian 75 m di atas permukaan laut. Danau Sentani merupakan danau terbesar di Papua, terdapat 21 pulau di danau ini (limnologi.lipi.go.id). […]

Cerita Mumi di Lembah Baliem dan Konservasinya

Oleh Hari Suroto Lembah Baliem terletak 1650 meter di atas permukaan laut. Lembah ini terkenal hingga ke mancanegara dengan Festival Budaya Lembah Baliem yang berlangsung 7 sampai dengan 10 Agustus setiap tahunnya. Pada zaman kolonial Belanda, lembah ini diberi nama “Grote Vallei’ atau ‘Lembah Besar’. Masyarakat yang tinggal di Lembah Baliem menyebut dirinya orang Hubula […]