Pos

Bukan Takdir (Kisah Pencitraan Orang Tionghoa di Nusantara)

  Penulis : Dr. Widjajanti Wediarini Dharmowijono xxii+664 halaman: 15cm x 23 cm ISBN: 978-602-258-594-7 Penerbit Ombak   “Dengan diterbitkannya versi Indonesia dari disertasinya tahun 2009, Van koelies, klontongs en kapiteins; het beeld van de Chinezen in Indisch-Nederlands literair proza 1880–1950, akhirnya Dr. Widjajanti Wediarini Dharmowijono mencapai pembaca yang dituju: saudara-saudaranya masyarakat Indonesia.”  – Prof. Em. Bert Paasman   […]

Puisi-Puisi Muhammad Ibrahim Ilyas

INTROSPEKSI BATU mimpi menganga, langit menyala terkurung batu, kuundang imaji kupilah sepi agar kau tak lari harus kuapakan duriduri dalam nadi yang berserakan sepanjang mimpiku bukan hanya batuan candi, sejarah mengeringkan air mata dan meringis; borok di kakinya meruyak, abses semesta yang melewati titik dan garis pada peta lorong waktu memanjang, menyimpan geram berpuluh tangan […]

Puisi-Puisi Harris Priadi Bah

JANGAN KAU SALAH MENDUGA jangan engkau salah menduga bukan aku tak bisa melukis sajak dengan salju yang turun di bibir jendela pada minggu pagi yang malu-malu mencumbui bunga christmas rose atau winter jasmine atau melukis sajak dengan kata-kata imaji tentang pseudosasa japonica, pohon bambu jepang yang nama latinnya membuat lidah kampungku belibet dan menegang yang […]

Pluralisme: Dari Kisah Menara Babel Hingga Pentakosta

Oleh Iwan Firman Widiyanto Produk pencerahan yang terjadi pada abad 17 telah mempengaruhi segala bidang termasuk teologi.  William C. Placher  mengatakan bahwa pengaruh pencerahan menciptakan teologi yang bersifat apologetik, yaitu suatu upaya untuk mempertahankan iman Kristen kepada komunitas agama lain. Hal tersebut dapat terjadi karena produk pencerahan memaksa segala sesuatu dalam budaya harus dipertimbangkan sebagai […]

Puisi-Puisi Ewith Bahar

PHURONG ANH Siang: Anh, Kau adalah segugus cerita tentang sebentang kenang yang kita susun sehari semalam di magelang ketika menonton iringan trisuci waisak, dari Mendut ke Borobudur melewati Pawon, yang dipayungi cakrawala cerah kita menggenapi keramaian berjalan tiga setengah kilo meter dengan riang di bawah terik siang secarik bandana bersulam nama membalut kepalamu biksu dan […]

Buruh dan Sintjhia: Cerpen Kho Ping Hoo Tentang Imlek

Oleh Jafar Suryomenggolo Sekedar pengantar: Terbit pertama kali di mingguan Star Weekly no. 684 (7 Februari 1959), hlm. 11-13, cerpen “Buruh dan Sintjhia” adalah salah satu cerpen awal karya Kho Ping Hoo許平和 atau Asmaraman Sukowati (1926-1994), yang kini lebih kita kenal sebagai penulis cerita silat. Cerpen pertamanya terbit pada 1958, saat ia berusia 32 tahun – sebuah […]

Puisi Marhalim Zaini

Sejarah rempah dan kisah orang lapar    lada hitam (piper nigrum) tanpa bumbu, kita barbar, katamu. maka akulah daging itu, yang terpanggang, jadi arang di tungku dapur tanah. kau lupa, segala rasa pedas, telah disepah dari lidah para prajurit romawi, pada abad ke-5, di sebuah magrib yang raib. dan, aku pun lupa, aku bukan lagi […]

Puisi-Puisi Deddy Arsya

Ode Buat Un Musim hujan kali ini luar biasa dinginnya, kereta api bandara terhenti di pertigaan kota. “Mau ke mana, Tambara?” Aku mau ikut ke mana saja kau membawa, asal menjauh dari sejarah: bahasa dari buku sejarah berbau balsem jenazah. Aku mau ke Pyongyang menjenguk teman kecilku yang kini menderita obesitas; aku mau dengar langsung […]

Puisi-Puisi Dino Umahuk

DI TELUK AMBON AKU MENCINTAIMU aku mencintaimu di hamparan pasir putih tanjung marthafons di antara riak ombak yang membelai sampan di ujung teluk yang menyuburkan harapan aku mendengar lagu-lagu merdu yang mengabarkan rindu bagai rimbun daun bakau celoteh burung camar juga nyiur yang melambai memanggilku untuk segera pulang pulang padamu seperti dahulu dengan rindu yang […]

Satyagraha: Jurnalis Sulindo Yang Terlupakan

Oleh Imran Hasibuan Lelaki tua itu berdiri di tengah pintu rumah sederhana, di sebuah perumahan, di pingggir Kota Bekasi. Perawakannya sedang, agak membungkuk. Sebuah kacamata tebal menempel di wajahnya yang mengguratkan keramahan. “Perkenalkan, saya Satyagraha. Ayo, silakan masuk,” katanya, sambil bersalaman. Sesaat kemudian ia pun mulai berkisah. Menjelang Pemilu 1955, pemilihan umum pertama setelah kemerdekan […]