Dari Death of Salesman Sampai Badak-Badak

(Catatan Singkat Pementasan FTJ 2022) Oleh Seno Joko Suyono  FTJ (Festival Teater Jakarta) 2022 yang diselenggarakan dari 1-9 Oktober 2022 baru saja usai. Tahun ini adalah tahun ke 49 FTJ dihitung dari tahun dimulainya Festival Teater Remaja yang diinisiasi oleh almarhum Wahyu Sihombing di Taman Ismail Marzuki. Tahun depan adalah tahun ke 50 FTJ.  Sebuah tahun “magis” […]

Gedebok Diganti Jerami (Kisah Mendalang Bahasa Jerman di Frankfurt)

Oleh Sigit Susanto Gedebok Pisang Diganti Jerami Gandum Jerami kering dari dahan gandum itu diikat dengan tali diletakkan memanjang di atas panggung sebanyak empat ikatan. Itulah alat penancap wayang kulit sebagai pengganti gedebok pisang. Jerami kering mengganti gedebok pisang ini menjadi fokus di pikiran saya, karena saya belum yakin, apakah jika wayang ditancapkan, bisa berdiri […]

Sawit, Sound Art  di  Essen, Jerman 

Oleh Ikbal Lubys PACT Zolverein, Essen, Jerman sore itu. Saya dan Anik Wijayanti mempresentasikan karya bersudul: Fast in Slow Motion. Sebuah karya multidisiplin yang mencakup wilayah sound art, instalasi mekanis 3 dimensi dan interaktif performance art. Ada beberapa hal yang melatari karya saya  dan Anik ini. Mulai pengalaman geografis sampai sosial. Ide dasar karya ini berawal dari […]

Nova Ruth, Arka Kinari dan Mimpi Besar

Oleh Yono Ndoyit “Jaket kuning ini dipakai dalam pertunjukan di atas kapal. Pengingat bahwa emas menyilaukan, sedikit adalah cukup. Sinar matahari lebih baik dan boleh dipakai sebanyak-banyaknya.” Keterangan yang tertulis pada secarik kertas, melekat di lantai dekat tangga menuju lantai dua gedung rakyat, di bawah sepasang jaket kuning keemasan yang pernah dipakai Nova dan Grey […]

Perempuan dan Tranvesti dalam Pentas Teater Dulmuluk Tunas Harapan Palembang

Oleh Tri Puji Handayani  Teater Dulmuluk lahir dan berkembang di Sumatera Selatan. Perbedaan bentuk ekspresi masyarakat, kondisi masyarakat, sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di wilayah lahir dan berkembangnya Dulmuluk di Sumatra Selatan menyebabkan teater ini berbeda dengan teater tradisional dari daerah lainnya. Dalam pertunjukannya Teater Dulmuluk sering memfokuskan diri pada sosok tokoh perempuan.   […]

Rasa Sebagai Konsep Estetika Tari Jawa: Dari Relief Candi sampai Pulung Gelung Drupadi

Oleh Matheus Wasi Bantolo Menawi gangsa sampun mapan iramanipun, kedah lajeng ndengek sapemandeng, asta kalih kapangku, sikut mangenceng, driji ganda maru, menawi gangsa ngelik lajeng ngaras sareng gong; Punika pralambang ; menawi manungsa sampun pirsa lenggah dumadi, sarana taklim,lajeng amawasa kanthi kapurunan, ingkang ngantos kecepeng guthithanipun; dununging kawula gusti yen saget tamat dumugi raos, lajeng […]

Mereka yang Menunggu di Banda Naira: Pertemuan Ideologis di Negeri Buangan

Oleh Irfan Suparman Seseorang akan kaget mendengar cerita tentang Banda Naira, kenapa? Sebuah pulau yang indah permai ini dulunya adalah tempat pengasingan bagi tahanan politik dalam masa pemerintahan Hindia-Belanda. Orang menyebut Indonesia sebagai Hindia, tempat kongsi dagang Vereenigde oost Compagnie (VOC) memulai koloninya di tenggara Asia. Banda Neira merupakan salah satu dari sepuluh pulau vulkanik di […]

Antiga, Rianto dan Sosok-sosok Tubuh Abstrak

Oleh Benny Krisnawardi Banyak yang beranggapan Dunia tari Tanah Air tak lagi mengeliat seperti dulu. Lesu, mati suri, tak  bisa lagi meliuk dalam irama zaman yang terus berkembang seiring desas desus aura  melenial yang nyaris memupuskan rasa cinta akan warisan agung tari para leluhur bangsa.  Miris rasanya mendengar itu. Sebagai anak bangsa yang pernah dibesarkan […]

“Genta-Genta Mendut“ Merangkul Dunia Karya Epi Martison

Oleh Benny Krisnawardi Mendaki  bukit dengan melewati seribu lebih anak tangga di Negara Gajah Putih Thailand beberapa tahun yang lalu menjadi catatan tersendiri bagi Epi Martison. Ia seakan tak pernah berhenti untuk terus menggali kemampuan diri, mengasah, membolak balik segala sesuatu yang ditemui menjadi  bunyi.  Di puncak bukit itu, saat engahan nafas masih terdengar sesak, […]

Seni Pertunjukan Yang Divirtualkan

Review singkat pertunjukan Rianto, Epi Martison dan Tanto Mendut di kanal BWCF Oleh Azuzan JG I Seni pertunjukan di media digital memiliki karakter berbeda dengan seni pertunjukan di media pentas nyata. Ruang pertunjukan dua belas meter di pentas nyata menciut ke seukuran 6 inci telpon genggam, tetapi bisa meraksasa kalau diproyeksikan di billboard digital kota […]