Memetik Kebajikan Gaung Genta-Genta Mendut Epi Martison

Oleh: Prof. Dr. H. Edyanus Herman Halim, Datuak Bisai XII*) Sebagai seorang yang bergelut dari ilmu manajemen dan selama lebih kurang tiga puluh dua tahun menjadi pengajar dalam bidang konsentrasi manajemen keuangan perbankan agak sulit rasanya memahami makna dan tenden yang disampaikan dalam sebuah seni pertunjukan maupun sebuah lagu. Jika mendengar lagu mungkin sedikit dapat […]

Arsitektur Dapur dan Gender dalam Pertunjukan

Oleh Beri Hanna Dalam buku Arsitektur yang Lain, Avianti Armand, menyebut fenomena unik dalam tipologi rumah tinggal kelas menengah atas sejak sekitar akhir delapan puluhan, yaitu berupa dua macam dapur dengan pembagian fungsi juga pengguna sebagai “dapur kotor” dan “dapur bersih”. Dapur bersih akrab dengan ruang informal yang sanggup mengakomodasi fungsi-fungsi sosial, sementara dapur kotor […]

Kang Eka: Sebuah Catatan Kecil

Oleh Herry Dim  AGAK jauh sebelum jumpa langsung, saya sudah mengenal nama Kang Eka, demikian sebutan akrab di kemudian hari kepada Eka Gandara Wk. Maklum dan mungkin karena saya ini termasuk pecinta musik, bahkan mungkin agak menderita kegilaan.1 Diantara kegilaan itulah saya sempat belanja kaset “Sekar Gending Wanda Anyar” dari orkes2 gending “Ganda Mekar” pimpinan […]

Modus Pinjam Raga Heru Kesawa Murti*

Oleh Ibed S. Yuga  Apa hubungan antara kegemaran Heru Kesawa Murti memakai celana dalam istrinya, dengan manusia-penguasa yang menyandang raga para dewa dalam Sinden? Atau, adakah relasi antara kebiasaan Heru Kesawa Murti menyimpan nama-nama tokoh yang akan ditulisnya dalam dompet, dengan manusia-rakyat-tertindas yang mengenakan raga bangsa dedemit dalam lakon Dhemit?  Ketika gelisah dengan kreativitas para dewa […]

The Eyes of Marege: Merefleksikan Ulang Kolaborasi Teater Kita Makassar dan Australian Perfomance Exchange 2007

Oleh Asia Ramli Pulau Bimo, Arnhem Land, Northern Territory, 1905, di sudut kiri perahu Makassar yang bersandar di pantai,  Djakapurra Munyarryun, putera kepala suku Yolngu/Aborigin (orang Makassar menyebutnya Marege) menyanyikan lagu Dji-li-li, Dji-li-li, Dji-li-li yang diperuntukkan kepada suku Makassar yang sedang berlayar dengan perahu menuju ke pantai itu. Lagu yang hanya bernada gumam menyayat itu, […]

Syukuran Tubuh dalam Pendekatan Teater Miskin Grotowsky Sekaligus Syukuran Mental

Oleh Beri Hanna Kalau Grotowsky pada eranya menarik penonton ke panggung ruang gelap kedap suara untuk pertunjukannya, Roy Julian bersama Kantor Teater membebaskan penontonnya untuk berada di mana-mana. Kalau Grotowsky melibatkan teater sebagai ruang pertemuan antar penonton dan aktor sebagai ruang interpersonal, Roy Julian membawa pertunjukannya ke interpersonal antar dimensi ruang. Teater Miskin muncul setelah […]

Wayang Krucil Sriguwak Ngawi: Kesenian Mancanegari Yang Terabaikan

Oleh Tjahjono Widijanto Kebudayaan Jawa di Jawa Timur menurut Suripan Sadi Hutomo (1986: 390) memiliki ciri khas, yakni sangat dinamis dan kerakyatan. Berkaitan dengan pembagian wilayah kebudayaan, kebudayaan di Jatim menurut Koentjoroningrat dibagi menjadi dua wilayah kebudayaan, yaitu (1) daerah kebudayaan mancanegari (daerah kebudayaan pesisir timur di Surabaya, dan (2) kebudayaan tanah sabrang wetan. Daerah […]

Tutari MegArt Lithic – Koreografi Site Specific Situs Megalitik Tutari

Oleh IBG. Surya Peradantha, S.Sn., M.Sn. 1 Siang itu,  November 2019  saya ingat saya  diajak teman-teman dari Balai Arkeologi Papua  terlibat dalam acara Rumah Peradaban  di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Saya  mewakili kampus saya, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI). Rumah peradaban adalah acara tahunan Balai Arkeologi Papua. Selain saya dari ISBI Tanah […]

Hari Tari Dunia: Menguji Produk ISBI Papua

Oleh Darlane Litaay Seperti lazimnya, pembukaan oleh pimpinan lembaga, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua, Dr I Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Si, berdiri di hadapan kamera yang ready untuk live streaming melalui platform YouTube – akun ISBI Tanah Papua. Setelah tifa dibunyikan, terdengar sahut-sahutan vokal antar mahasiswa, dipicu oleh Surya Peradantha, ketua Jurusan Seni […]

Memahami Subtext dan Analogi Lawan Catur Terjemahan W.S. Rendra

Oleh Edy Susanto 1 Lakon The Games of Chess karya Kenneth Sawyer Goodman, (selanjutnya disingkat dengan inisial TGoC dan KSG) dialihbahasakan W.S. Rendra menjadi Lawan Catur (selanjutnya disingkat dengan inisial LC), bukan Permainan Catur, sebagaimana makna leksikal. Penulis kira W.S. Rendra memiliki pertimbangan sendiri dalam menerjemahkan lakon tersebut, karena bagi W.S. Rendra, memaknai “sebuah ruangan […]