Pos

Dindon W.S: Teater Selalu Memberi Kesaksian Pada Zaman Sulit Apapun

Salah satu yang jarang diteliti secara mendalam oleh para pengamat teater Indonesia – adalah sesungguhnya banyak teater kontemporer Indonesia muncul dari komunitas-komunitas kampung.  Gelegak estetika teater dan nalar kritis teater bermula dari energi komunalisme kampung sering luput dari analisa sosiologi teater kita.  Di Yogya, misalnya – kita mengenal Kampung Dipowinatan. Pada tahun 70-an dari kampung ini lahir teaterawan-teaterawan […]

Mengadili Ibrahim

Oleh Taufiqurrahman Beberapa tahun terakhir ini, setiap kali Idul Adha, saya selalu dihantui pertanyaan: Tidakkah ritual kurban itu mencerminkan watak agama yang antroposentris, yang lebih mengutamakan kepentingan manusia daripada makhluk hidup lain di dunia? Mungkinkah kita beragama tanpa terjebak ke dalam antroposentrisme? Namun, pertanyaan-pertanyaan itu hanya muncul untuk kemudian hilang begitu saja, bersamaan dengan hilangnya […]

Jalan Setapak Umat Ibrahim (Sebuah Esai Menyambut Hari Puisi)

Oleh Arip Senjaya karena aku ingin merdeka dan menemukan diri. (Subagio Sastrowardoyo, “Kampung”1) Kapak penyair Puisi adalah tentang sejarah kesulian pengucapan yang bersifat individualistik. Ada kesulitan pada setiap penyair untuk mengatakan sesuatu dan akhirnya masing-masing mencari jalan ucap sendiri-sendiri, dan dengan demikian sejarah puisi selalu sebagai sejarah kesulitan per individu penyair, bukan sejarah mereka secara […]

Puisi-Puisi Tjahjono Widarmanto

MEGATRUH sama dengan bangkai ia sekejap akan sirna mungkin melesak dalam kerak paling palung di tanah paling liat dan hitam atau melesat ke angkasa, menabrak dan mengguncang pepohonan sebelum lenyap jadi butir-butir molekul seperti gerimis tipis seperti juga sama dengan semua mayat yang tak pernah tahu dalamnya neraka ia tak akan lagi merapal ayat-ayat. segenap […]

Sembilan Lima Empat

Judul: Sembilan Lima Empat Penulis: Zen Hae Kategori: Kritik Sastra dan Teater Penerbit: Penerbit JBS Tahun: Juli 2021 Tebal: 298 hlm Ukuran: 14×20 ISBN: 978-623-7904-36-6 Bagaimana nama “Indonesia” ditemukan dan ditampilkan dalam puisi untuk pertama kalinya? Adakah hubungan puisi dengan reformasi? Apa pula kaitan fiksi dan sejarah? Mengapa kajian budaya dipandang sebagai ancaman terhadap kritik […]

Puisi-Puisi Mohammad Isa Gautama

SYAIR CINTA SENJA HARI telah kuterima kabar pertunangan antara kau dan hujan di sore layang-layang bertebaran kau menjelma benang kusut dipintal anak-anak sawah kuterima dengan hati penuh kecambah tumbuh bagai jerawat di lipatan catatan kuliah baru kemarin kita naik angkot pasar raya memotret keluh sopir mengumpat macet bak serigala lantas kuputar siaran paling melankolis di […]

Puisi-Puisi Tjahjono Widijanto

NELAYAN PULANG DI PANTAI SAWANG lelaki jantan, sudah lama kau pergi dibawa kencang angin laut pasang kubayangkan kau akan pulang dengan tubuh wangi lautan para kekasih menunggu di pasir basah yang gelisah lelaki jantan, sepanjang malam Tuhan biarkan aku gemetar membayang takdir lelaki lautan setiap saat siap disalib tajam karang mataku basah membayang berapa tajam […]

Puisi-Puisi Hidayat Raharja

DI KETINGGIAN BUKIT BECICI Apa yang kaucari di ketinggian bukit becici Rimbun hutan mengelus langit Dan kota yang karam di curam Gemuruh pujian batang-batang pinus Orang-orang mendaki ketinggian Memandangi lebat dedaun kesepian Apa yang kau cari di ketinggian bukit becici Suara orang berkisah sambil berselfi menyusun kenangan Pohon sirsak, rambutan, dan durian saling bersahutan Di […]

Puisi-Puisi Refdinal Muzan

Begitulah September  September, begitulah selalu yang terurai Napasnya mengurung dalam sebuah riak tepian Keterdiaman menikam lembar demi lembar yang telah hanyut Tersapu angin, tertiup badai Lalu kembali datang September dalam hujan Relung kosong kembali terisi Menetes melembabkan semua gersang yang terasing Menepi untuk sejenak kenal dan meresapi Lalu lalang hidup Lalu lalang kenang Lalu lalang […]

Puisi-Puisi Faris Al Faisal

NOL KILOMETER JALAN TOL   Aku terlambat bangun semua telah pergi, pagi-pagi sekali dari nol kilometer jalan tol —Cawang, sebuah simpul membaca meteran sepanjang jalan ke kota-kota yang gemetar digoyang lindu dan duka banjir Ketika siang, jalanan lumpuh tak ada ruang bahkan sejenak ke Rest Area ujung buntu, semua merayap dan merangkak sampai jauh Indramayu, […]