Pos

Puisi-Puisi Eddy Pranata PNP

RUMAH KECIL DI ATAS KARANG telah kubangun rumah kecil di atas bongkah karang dengan empat jendela selalu terbuka tiada meja kursi, hanya selembar tikar di dalamnya setiap lepas subuh, aku biarkan matahari menyergap seluruh ruangan terkadang empat, lima ekor camar hinggap di jendela dan di luar ombak bergulung memecah serupa zikir tak henti-henti : “di […]

Puisi-Puisi Kiki Sulistyo

Setelah Vaksin Kita Bikin Teater Lagi oto rumah sakit akan menindasmu pada hari senin di depan toko bahan kue, hantu-hantu sawah meleleh melihat jam kerja tak punya mata untuk melihat mata kaki proletariat tersandung negara. setelah vaksin kita bikin teater lagi (lawan catur- kenneth arthur), untuk menimbang seberapa rendra tradisi kita. mungkin batang jarum bakal […]

Puisi-Puisi Badaruddin Amir

BIOGRAFI RUMPUT dari mana memperoleh keyakinan untuk tumbuh sehelai rumput yang hidup di atas batu, kekasih batu gitu keras tak terhunjam akar ke permukaan bumi hanya embun yang memberinya minum melepas dahaga yang ditikamkan matahari di atas sana dari mana memperoleh kepercayaan gitu kukuh bila pada akhirnya terik matahari adalah bencana, kekasih pagi hari gitu […]

Puisi-Puisi Syarifuddin Arifin

PATUNG TAK BERWAJAH patung tak berwajah di depan museum itu memegang bambu runcing, berpuluh tahun berhujan dan berpanas membutakan mata, hidung pesek, telinga patah dan mulutnya bagaikan sengaja dibungkam agar sejarah tak bertarikh menjadi tekateki yang mengasyikkan untuk disayembarakan dia menyimpan catatan di mata, mencium dan mendengar bau peluru yang mendesing lalu menembus dadanya puluhan […]

Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko

Menguji Kopi Bintuha  -bersama Yogira Yogaswara Jika kita teguk nikmatnya secangkir kopi pagi ini Ingatlah embun yang turun dari gunug tua Patuha Sejak petani mengubah ladang sayur menjadi kebun kopi Berubahlah tanah yang dulu sering longsor Menjadi perkebunan kopi yang tersohor. Meresapi pahit manisnya pilihan selera kopi robusta Tentu kuingat geliat para pedagang pasar Ciwidey […]

Puisi-Puisi Asro Al Murthawy

BEMBAN BATU Aku secuma batang kayu biasa Mengerak dalam semak serupa jati kukekarkan akarku mengeras batu Menunggumu menggenggamku sebagai sebuah pedang Separuh diriku telah menyatu dengan jiwamu Mengerang pada kemarau menggigil pada hujan meracik dendam pada sesiapa yang telah menabur bijiku pada tanah tandus kering berbatu rindu siram rindu siang Bawalah kemarahan pada ujung batang […]

Puisi-Puisi Tri Astoto Kodarie

LAUT MALAM, LAMPU PERAHU PADAM Berulangkali angin mengetuk buritan laju perahu mengikuti arah gelombang setelah itu mengarus menyusupi langit gelap Tebaran jala menyisakan suara menjaring malam berharap nasib menelan getir asin air laut yang bertaut bermulut gelombang Pada laut dan musim bermata badai lampu perahu padam merangkul malam hanya buih laut menggenapkan cerita hidup terasa […]

Sajak-sajak Alexander Robert Nainggolan

07:48 lidah hujan masih tercecap di aspal jalan. pagi redup, ketika kota terbangun dengan rutinitasnya. seorang perempuan melangkah di sisi batu-batu yang licin oleh lumut. mengunyah berita di layar telepon pintar. sisa kelakar, pesan-pesan nakal yang gatal terlilit ingatan. matahari makin menjauh. ia ingin berbenah membiarkan remah masa lalu rebah. meski ia tahu, pagi belum […]

Puisi-Puisi Nizar Machyuzaar

Gurindam 12 Si Popi Pasal 1 Sesiapa tiada mengenal konten, sekali-kali tiada beroleh nama beken. Sesiapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang literat. Sesiapa mengenal judul, gagas dan gugusnya tiada mandul. Sesiapa mengenal Si Popi, maka telah mengenal teks yang rapi. Sesiapa mengenal konteks, tahulah ia konten yang kompleks. Sesiapa mengenal anasir, tahulah ia […]

Puisi-Puisi Afrizal Malna

  *Afrizal Malna, penyair dan esais. Kini anggota Akademi Jakarta.