Puisi-Puisi Ewith Bahar

PHURONG ANH Siang: Anh, Kau adalah segugus cerita tentang sebentang kenang yang kita susun sehari semalam di magelang ketika menonton iringan trisuci waisak, dari Mendut ke Borobudur melewati Pawon, yang dipayungi cakrawala cerah kita menggenapi keramaian berjalan tiga setengah kilo meter dengan riang di bawah terik siang secarik bandana bersulam nama membalut kepalamu biksu dan […]

Puisi Marhalim Zaini

Sejarah rempah dan kisah orang lapar    lada hitam (piper nigrum) tanpa bumbu, kita barbar, katamu. maka akulah daging itu, yang terpanggang, jadi arang di tungku dapur tanah. kau lupa, segala rasa pedas, telah disepah dari lidah para prajurit romawi, pada abad ke-5, di sebuah magrib yang raib. dan, aku pun lupa, aku bukan lagi […]

Puisi-Puisi Deddy Arsya

Ode Buat Un Musim hujan kali ini luar biasa dinginnya, kereta api bandara terhenti di pertigaan kota. “Mau ke mana, Tambara?” Aku mau ikut ke mana saja kau membawa, asal menjauh dari sejarah: bahasa dari buku sejarah berbau balsem jenazah. Aku mau ke Pyongyang menjenguk teman kecilku yang kini menderita obesitas; aku mau dengar langsung […]

Puisi-Puisi Dino Umahuk

DI TELUK AMBON AKU MENCINTAIMU aku mencintaimu di hamparan pasir putih tanjung marthafons di antara riak ombak yang membelai sampan di ujung teluk yang menyuburkan harapan aku mendengar lagu-lagu merdu yang mengabarkan rindu bagai rimbun daun bakau celoteh burung camar juga nyiur yang melambai memanggilku untuk segera pulang pulang padamu seperti dahulu dengan rindu yang […]

Puisi-Puisi Rida K Liamsi

Singapura, Sebuah Meta Historia : YY  Selamat ulang tahun, Singapura Tapi jangan melupakan sejarah Andaikata Tengku Long, pangeran Melayu dari Lingga , putera mahkota yang tersingkir dari perebutan tahta tidak datang ke teluk Singapura Dan masuk ke dalam kabin perahu Raffles dan berjabat tangan , akan adakah bandar dagang , permata di selat Melaka itu […]

Sajak-Sajak Wirja Taufan

Setiap Waktu Setiap waktu. Gelombang putih muncul membawa kenangan. Dari kejauhan pelabuhanku Badai memeluk kerinduanku Mencium dedaunan, bunga dan rumput lautku Hari-hari menetes tanpa sajak Setiap waktu. Aroma laut asinku Memberiku tetes asin garam, membangkitkan harapanku. Berlayar melalui gelombang rapuh Menembus celah-celah jiwaku Setiap waktu. Aku masih menunggumu di sini sebagai pantai. Menyalakan lampu-lampu yang […]

Puisi-Puisi Iwan Firman Widiyanto

JUMAT AGUNG DI HARI MINGGU Sukacita perempuan mengabarkan kebangkitan Ditampik heran sebelas murid Tuhan “Omong Kosong ada kebangkitan!” Karena penyaliban akan ada sepanjang masa Dua ribu tahun sejarah berlalu Pesimisme para murid dibuktikan kelu Raga yang bangkit disalib di hari minggu Ratusan tubuh hancur luluh kaku Siapa yang menyalibkan Tuhanku lagi ? Agama, etnik, mayoritas, […]

Puisi Ribut Wijoto

Damarsi di Masa Pandemi Covid-19 Kami menemukan ketakutan yang lain di Damarsi Ketakutan dari daun-daun pohon kelengkeng Yang jatuh, berserakan, seperti waktu Di situ tak ada anak-anak bersedia memungut Tidak lagi, tidak seperti kenangan kami — Memang, daun-daun kelengkeng jatuh tanpa membawa kenangan Tapi kami membawa kenangan masing-masing Karung emas, buku-buku bekas, bengkel mobil, tiket […]

Sajak-Sajak Ahda Imran

Tulisan di Kaus Oblong Yang bertuhan pada jubah hanya akan mendapatkan ludah   Pemandangan Hari-hari semakin buruk. Orang-orang berjalan sambil memegang kepala mereka agar tak lepas Pepohonan berhenti menyimpan angin dan daun Pepohonan yang berbuah begitu saja, retak seperti telur menetas; mengeluarkan gumam dan bisik-bisik Menggema dan bergulung-gulung di udara. Ludah membuat semua jalan jadi […]

Puisi-Puisi Rai Sri Artini

Bentangan Gurun Badai dan kerontang gurun seringkali Menusuk-nusuk tubuhku Derap kakiku terus melukis jejak Meski angin gurun gigih meniupnya Sabit cuaca mencari celah dalam diriku Untuk masuk lebih dalam Mengaduk darahku dalam tungkunya Aku membayangkan cahaya dan pelangi Di ujung perjalanan Aku didera sakit penyakit Malaikat maut membuntutiku Aku terus berlari dalam terjangan kejam Peluru […]