Pos

Puisi-Puisi Hikmat Gumelar

RED LIGHT hengkang ke negara mana pun kau akan tetap selalu terapung di tengah lautan kesendirian di tengah lautan kesepian di tengah lautan kekecewaan di tengah lautan kemarahan hengkang ke negara mana pun ke negara yang kau sanjung-sanjung maju makmur dan menjunjung hukum sekalipun tak akan membuat denyut jantungmu menjelma menjadi lagu yang kau rindu […]

Puisi-Puisi Yudhistira ANM Massardi

Bandung AM Di Bandung Tak semua seperti kembang Warnanya seolah muda Tapi kota semakin tua Berserak seperti dedaun Di trotoar sepanjang Juanda Tanpa hujan Pagi seakan bangun kesiangan Para tetua berjalan pelan Menanti Cinta di perempatan Setelah lampu kuning sebelum hijau “Mengapa kita merindukan Bandung?” katamu Ya, sayangku Kita selalu merindukan Bandung Setiap sore mau […]

Puisi-Puisi Muhammad Ibrahim Ilyas

INTROSPEKSI BATU mimpi menganga, langit menyala terkurung batu, kuundang imaji kupilah sepi agar kau tak lari harus kuapakan duriduri dalam nadi yang berserakan sepanjang mimpiku bukan hanya batuan candi, sejarah mengeringkan air mata dan meringis; borok di kakinya meruyak, abses semesta yang melewati titik dan garis pada peta lorong waktu memanjang, menyimpan geram berpuluh tangan […]

Puisi Marhalim Zaini

Sejarah rempah dan kisah orang lapar    lada hitam (piper nigrum) tanpa bumbu, kita barbar, katamu. maka akulah daging itu, yang terpanggang, jadi arang di tungku dapur tanah. kau lupa, segala rasa pedas, telah disepah dari lidah para prajurit romawi, pada abad ke-5, di sebuah magrib yang raib. dan, aku pun lupa, aku bukan lagi […]

Antologi Puisi BWCF: Malam Akshobya

Buku kumpulan puisi dari penyair-penyair yang tampil pada Borobudur Writers and Cultural Festival 2018, yaitu: Zahid M Nasser dari Malaysia, pernah kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo. Ia sering menerjemahkan sajak-sajak penyair Suriah Nizar Qabbani  dan puisi-puisi penyair Palestina Mahmoud Darwish. Arif Bagus Prasetyo, memulai karir kepenyairannya  di Surabaya. Dan kemudian menetap di Bali. Ia […]

Puisi-Puisi Cok Sawitri

KINI RINDU ASINGKAN AKU jalanan yang rindang justru asingkan aku pohon-pohon asam saling berhadapan mengapit pandangan dalam riuh penjaja makanan: jagung bakar, kelapa muda… pantaimu tetap lengang tak ada satu pun perahu siap bersandar oh, saat tunduk hindari debu angin jerit pohon ketapang rindukan tangan pemahat gigilkan pelepah bunga kelapa, luruh tanpa sebab jatuh kemilau […]