Entries by

Cinta yang Tak Selesai, Sejarah yang Terlupakan: Membaca Sewu Candi Siji Tangis karya Lanang Setiawan

Oleh Kang Du “Candi-candi itu menyimpan lebih banyak air mata daripada dupa. Tapi hanya sedikit orang yang mendengarnya.” — Raswadi Utomo SETIAP bangsa menyimpan sejarah dalam bentuk monumen, dan setiap monumen menyimpan narasi yang dipahat dalam diam. Namun sejarah resmi terlalu sering ditulis oleh mereka yang menang. Maka suara-suara kecil—jerit tukang batu, tangis perempuan yang […]

Ludruk Seni Rupa Moelyono

Oleh Agus Dermawan T. Ludruk adalah seni panggung yang bebas merdeka. Maka, begitu masuk dunia ludruk, karya Moelyono sah untuk semau-maunya. Namun tetap dengan keketatan disiplin seni rupa. ————- PERUPA ternama Moelyono, kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 1957, berpameran tunggal di Bentara Budaya Jakarta, pada 10-19 Juli 2025. Tajuk yang diangkat adalah “Moelyono & Seni Rupa […]

Konser Musik Franki Raden & INO di Eropa 2025: Memosisikan Jalan Kebudayaan

Oleh Azuzan JG Dibawah guyuran hujan ratusan penonton itu masih bertahan. Mereka terpesona oleh suguhan komposisi musik Franki Raden dan Indonesian National Orchestra (INO). Nomer demi nomer yang disajikan INO melalui puluhan alat-alat musik tradisional Indonesia itu membuat mereka tidak beranjak ke pertunjukan seni lainnya. Peristiwa ini terjadi sore hari 6 Juli 2025 di Roots […]

Gambar Kelakar Donald Trump

Oleh Agus Dermawan T. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dihujat lewat ribuan karikatur di seluruh dunia. Namun ia tenang-tenang saja, karena dirinya juga suka mengolok-olok pihak lain, dengan karikatur juga. ————- IRAN dan Israel perang langit. Ratusan rudal berhamburan di udara, dan sejumlah kota di kedua negara remuk adanya. Pada pekan pertama Iran merasa menang […]

Kontroversi (penulisan) Sejarah Indonesia

Oleh Riwanto Tirtosudarmo* Saya kebetulan pernah bekerja di sebuah lembaga penelitian pemerintah yang pada suatu masa boleh dikatakan didominasi oleh para sejarawan. Pada tahun 1980 saya mulai bekerja di Lembaga Ekonomi dan dan Kemasayarakatan Nasional (Leknas) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, saat itu kantornya di Jl. Gondadia Lama 39 Menteng Jakarta Pusat. Pada awal tahun 1980-an […]

Moelyono, Ludruk dan Perlawanan Terhadap Pabrik Gula Era Kolonial

Kesenian Moel adalah kesenian grassroot. Menyaksikan pentas ludruk Budhi Wijaya yang dibawa Moel dari Desa Ketapang Kuning, Jombang pada pamerannya: “Moelyono dan Seni Rupa Ludrukan Desa” di Bentara Budaya Jakarta, kita dapat merefleksikan seni rupa kita sesungguhnya bisa menjadi bagian seni pertunjukan rakyat yang kritis. Judul pentas: Geger Pabrik Gula Gempol Kerep menyiratkan pernah ada […]

Gong Dekonstruksi Sadra (I Wayan Sadra, Karya, dan Pemikirannya)

PRAPESAN SEKARANG! 10/07 – 25/07 — Joko S. Gombloh GONG DEKONSTRUKSI SADRA I Wayan Sadra, Karya, dan Pemikirannya —– Cetakan pertama, Juli 2025 Bookpaper 72 g; xii + 168 hlm 17 x 25,2 cm ISBN: 978-623-89882-1-1 Harga: Rp150.000,- Karya-karya pascamusik I Wayan Sadra (1954-2011) tidak terlepas dari latar tradisi kerawitan. Akan tetapi Sadra adalah sosok […]

Mitos di Tikungan Jalan: Logika Mitis dalam Ruang Publik 

Oleh Purnawan Andra* Jika Anda pernah melintasi jalanan berliku di kawasan pegunungan atau ruas jalan rawan di pelosok negeri, Anda mungkin akan menemukan papan pengumuman besar bertuliskan: “Hati-hati, di sini sering terjadi kecelakaan.”  Pengumuman ini tampak seperti bagian dari protokol keselamatan. Namun jika ditelaah lebih dalam, frasa tersebut menyimpan ironi kultural yang signifikan. Alih-alih menjelaskan […]

Koteka Pakaian Adat Papua Perlu Perlindungan UNESCO

Oleh Hari Suroto* Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya pegunungan Papua, yaitu etnis Dani, Lani, Yali di wilayah Lapago serta etnis Amungme dan etnis Mee di wilayah Meepago yaitu Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya dan Puncak. Koteka ini berasal dari sejenis buah labu air (Lagenaria siceraria). Isi dan biji labu tua dikeluarkan […]

Icip-icip Kebudayaan dalam “Pici-Pici” Leu Wijee dan Nagara Wada

Oleh Razan Wirjosandjojo* Perjalanan panjang dari Solo tersambut malam yang sumuk di Yogyakarta. Sesampainya di Institut Français Indonesia, saya hadir bersama Mike, Verina, Sekar, pak Halim HD, dan mbak Melati Suryodarmo, kemudian bertegur sapa dan bertukar kabar dengan rekan-rekan yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Kami menghabiskan waktu dengan berbincang, sembari menunggu pertunjukan yang terlambat mulai […]