Puisi-puisi Sinduputra

 17 AGUSTUS 2025

aku merayakan ulang tahun sebatang kalpataru
pohon waktu bagi 280 juta kupu-kupu

menyalakan 80 lilin tanah
di batang yang tumbuh setiap tahun
menyanyikan lagu senyap
bagi tumbuhnya pohon
yang aku rawat dengan siraman airmata
bagi tumbuhnya pohon
yang tumbuh karena peluh tanganku
pohon yang tumbuh ke dalam tanah
tanah yang bergeser menjadi gurun
pohon yang tumbuh ke langit
langit yang membentuk rumah kaca

aku merayakan 80 tahun
sebatang pohon yang tumbuh
dengan kemarau kering di sepanjang musim
pohon yang menjadi rumah kawin
kupu-kupu sebatang kara
kupu-kupu urban
yang kehilangan kampung halaman
kupu-kupu yatim piatu
dengan luka sadap di punggungnya
kupu-kupu yang menyilangkan warna sayap
berharap mekarnya sekuntum bunga rumput

aku merayakan 80 tahun sebatang kalpataru
sebatang pohon waktu yang aku cintai
dengan puisiku tanpa kata-kata

2025

 

BERI AKU PUISI

(makam keramat.        kuburan cina
setra.       tempat pembakaran mayat

sepanjang     garis pantai Ampenan
aku tidak ingat siapa-siapa………)

sebutkan untukku,        satu inisial
agar aku lacak jejak asal-usulnya

di antara      kilang minyak.       rumah pindang
gudang yang menghembuskan bau tembakau

selat ini hanya sedayung sampan nelayan
yang akan aku tempuh       seumur hidup

maka,        beri aku puisi.       tempat
menyimpan nama-nama, peristiwa dan alamat

2025

 

JOGJAKARTA, SEBUAH PUISI

aku bertemu Jogjakarta
sepanjang jalan lingkar
jalur bawah tanah pantai selatan-merapi
pemandangan paling hening
di antara kebisingan lalu lintas :
taman burung.      lapak kuliner.     pasar malam
dan    pendatang menuliskan    namanya
di batang     tanaman tua sungsang
bagaimana aku bisa mengenalinya
aku menciumnya
tubuh pohon itu mengeluarkan
aroma harum dari getah luka daunnya
mengering oleh hujan pertama
ke lahan tandus yang melepuh panjang

puisi pun luruh seluruh
di gapura Jogjakarta,      para perantau
mengajakku memasuki petang
bukan malinkundang
ditunjukkannya setiap yang sunyi
: kota tua.   keraton.   bekas keraton.
makam keramat       dan abdi dalem
menatah tahta batu    dan rumah pohon
seorang penyanyi jalanan
mendirikan tempat ziarah
dalam lirik lagunya
seorang pelukis realis
dengan warna dan garis cahaya
membangun parit waktu
mengelilingi bagian gelap kota
seorang penulis puisi
menemukan kota ini,      titik nol
peta gerilya perjuangannya
membebaskan diri dari keindahan
puisi yang hanya getaran kecil
segetir suara gagak
burung yang pernah dinyatakan punah
ditemukan ke langit kembali

 

maka, apa yang dapat aku lakukan !
mengambil apa pun
selain foto diriku sendiri
meninggalkan apa pun
kecuali jejak maya
pikiran, ucapan dan perbuatanku

aku lumpuh              karena megatruh
aku lampus               dalam megatrust
maka,                   selalu aku andaikan
andaikata,      Jogjakarta sebuah puisi

2025

 

PUISI MENGANTAR AKU KE LOMBOK

ke Lombok,       puisi mengantar aku
memasuki candi air :

padi yang tumbuh di tanah
menjadi relief paling indah

aku membelajarkan diri padanya
bagaimana mengheningkan tubuh

yang paling sederhana : mengikuti
kupu-kupu,        kinara dan kinari

menangkar warna bunga ilalang
menanam sebatang pohon sungsang

sebagai negeri seekor burung        dan
bersama burung petunjuk arah panen

ke Lombok,          puisi mengantar aku
menari bersama penabuh gendang beleq

juru kisah bunyi dan gerak air :
di tempat ini mata air ditanam

tulisnya,            dengan telapak tangan
di pantai ini pula, bau nyale dirayakan

mengantar aku bertemu petani
mulang pekelem di Segara Anak Rinjani

mengantar aku         bertemu nelayan
membuang bayang-bayang        ke laut lepas

ke Lombok
puisi mengantar aku memasuki candi air

2025


 

*Sinduputra , bermukim di Lombok, Nusa Tenggara Barat.