Pos

Mereka yang Menunggu di Banda Naira: Pertemuan Ideologis di Negeri Buangan

Oleh Irfan Suparman Seseorang akan kaget mendengar cerita tentang Banda Naira, kenapa? Sebuah pulau yang indah permai ini dulunya adalah tempat pengasingan bagi tahanan politik dalam masa pemerintahan Hindia-Belanda. Orang menyebut Indonesia sebagai Hindia, tempat kongsi dagang Vereenigde oost Compagnie (VOC) memulai koloninya di tenggara Asia. Banda Neira merupakan salah satu dari sepuluh pulau vulkanik di […]

Azwar AN, Sang Penggerak Teater Jogya Itu Telah Pergi

Azwar AN wafat. Dunia teater Indonesia kehilangan seorang tokoh yang sangat karismatik. Seseorang yang memiliki komitmen luar biasa dalam teater. Seseorang yang mencurahkan seluruh daya hidupnya sampai sepuh untuk teater. Masih hangat dalam kenangan  11 Januari 2020 – sebelum pandemi, Azwar AN dalam usianya yang lanjut masih memimpin Teater Alam mementaskan naskah tragedi Yunani karya […]

Kang Eka: Sebuah Catatan Kecil

Oleh Herry Dim  AGAK jauh sebelum jumpa langsung, saya sudah mengenal nama Kang Eka, demikian sebutan akrab di kemudian hari kepada Eka Gandara Wk. Maklum dan mungkin karena saya ini termasuk pecinta musik, bahkan mungkin agak menderita kegilaan.1 Diantara kegilaan itulah saya sempat belanja kaset “Sekar Gending Wanda Anyar” dari orkes2 gending “Ganda Mekar” pimpinan […]

Dindon W.S: Teater Selalu Memberi Kesaksian Pada Zaman Sulit Apapun

Salah satu yang jarang diteliti secara mendalam oleh para pengamat teater Indonesia – adalah sesungguhnya banyak teater kontemporer Indonesia muncul dari komunitas-komunitas kampung.  Gelegak estetika teater dan nalar kritis teater bermula dari energi komunalisme kampung sering luput dari analisa sosiologi teater kita.  Di Yogya, misalnya – kita mengenal Kampung Dipowinatan. Pada tahun 70-an dari kampung ini lahir teaterawan-teaterawan […]

Modus Pinjam Raga Heru Kesawa Murti*

Oleh Ibed S. Yuga  Apa hubungan antara kegemaran Heru Kesawa Murti memakai celana dalam istrinya, dengan manusia-penguasa yang menyandang raga para dewa dalam Sinden? Atau, adakah relasi antara kebiasaan Heru Kesawa Murti menyimpan nama-nama tokoh yang akan ditulisnya dalam dompet, dengan manusia-rakyat-tertindas yang mengenakan raga bangsa dedemit dalam lakon Dhemit?  Ketika gelisah dengan kreativitas para dewa […]

The Eyes of Marege: Merefleksikan Ulang Kolaborasi Teater Kita Makassar dan Australian Perfomance Exchange 2007

Oleh Asia Ramli Pulau Bimo, Arnhem Land, Northern Territory, 1905, di sudut kiri perahu Makassar yang bersandar di pantai,  Djakapurra Munyarryun, putera kepala suku Yolngu/Aborigin (orang Makassar menyebutnya Marege) menyanyikan lagu Dji-li-li, Dji-li-li, Dji-li-li yang diperuntukkan kepada suku Makassar yang sedang berlayar dengan perahu menuju ke pantai itu. Lagu yang hanya bernada gumam menyayat itu, […]

Syukuran Tubuh dalam Pendekatan Teater Miskin Grotowsky Sekaligus Syukuran Mental

Oleh Beri Hanna Kalau Grotowsky pada eranya menarik penonton ke panggung ruang gelap kedap suara untuk pertunjukannya, Roy Julian bersama Kantor Teater membebaskan penontonnya untuk berada di mana-mana. Kalau Grotowsky melibatkan teater sebagai ruang pertemuan antar penonton dan aktor sebagai ruang interpersonal, Roy Julian membawa pertunjukannya ke interpersonal antar dimensi ruang. Teater Miskin muncul setelah […]

Joseph Ginting: Godot Bisa Didekati Dengan Realis

Hampir 40 tahun lalu bersama tiga sahabatnya di Teater Lembaga LPKJ/IKJ yang kini telah almarhum, Didi Petet, Sena A Utoyo, Eddie Riwanto – Joseph Ginting mementaskan Waiting for Godot untuk publik luas. Saat itu Joseph Ginting bermain sebagai Vladimir, Didi Petet sebagai Estragon, Sena A Utoyo sebagai Pozzo dan Eddie Riwanto sebagai Lucky. Pertunjukan itu tepatnya […]

Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.”

Secangkir kopi hitam cukup membuat Iwan Burnani Toni tak berhenti-hentinya bercerita mengenai jatuh bangun kehidupannya di teater. Bila bercerita tentang teater- daya hidupnya seolah keluar. Kata-katanya sangat ekspresif. Ia seolah bisa mengenang hal-hal kecil yang dilakukannya saat latihan-latihan puluhan tahun silam bersama almarhum Rendra. Memorinya masih kuat. Selalu terasa ada suasana – dalam kisah-kisahnya yang […]

Memahami Subtext dan Analogi Lawan Catur Terjemahan W.S. Rendra

Oleh Edy Susanto 1 Lakon The Games of Chess karya Kenneth Sawyer Goodman, (selanjutnya disingkat dengan inisial TGoC dan KSG) dialihbahasakan W.S. Rendra menjadi Lawan Catur (selanjutnya disingkat dengan inisial LC), bukan Permainan Catur, sebagaimana makna leksikal. Penulis kira W.S. Rendra memiliki pertimbangan sendiri dalam menerjemahkan lakon tersebut, karena bagi W.S. Rendra, memaknai “sebuah ruangan […]