Pos

Perempuan dan Estetika Perjuangan: Membaca Feminisme dalam Kritik Seni dan Teater Tubuh

Oleh Galang Mario* Tubuh perempuan, sepanjang sejarah, tidak pernah benar-benar menjadi miliknya. Tubuhnya kerap dijadikan kanvas untuk citra, objek dalam sistem nilai, simbol dalam narasi budaya, dan pusat tarik ulur kuasa yang tak berkesudahan. Dalam dunia seni, tubuh perempuan bahkan sering kali tampil tanpa suara: diposisikan sebagai indah, namun diam; menggoda, namun tak berdaya. Tapi […]

“Berdamai dengan Diri Sendiri”: Terapi Jiwa Racikan Ki Ageng Suryomentaram 

 Oleh Tony Doludea* Kudiarmaji adalah anak ke 55 dari 79 putra-putri Sultan Hamengku Buwono VII (1839–1921), yang berkuasa antara 1877-1921. Kudiarmaji lahir pada 20 Mei 1892 dan diberi gelar Bendoro Raden Mas (BRM). Masa muda Kudiarmaji dihabiskan di Keraton. Pada usia 18 tahun, BRM Kudiarmaji diangkat menjadi pangeran dan diberi gelar Bendoro Pangeran Haryo (BPH) […]

Audit Total MBG

Oleh: Gus Nas Jogja* Esai ini adalah sebuah seruan epik, bukan sekadar kajian program. Ia adalah upaya untuk mengangkat sebuah kebijakan publik dari ruang sempit politik jangka pendek menuju cakrawala keabadian kognitif bangsa. Program MBG (Makanan Bergizi) ditempatkan sebagai mandat suci, sebuah gestalt pembangunan yang menolak diskursus parsial tentang angka dan efisiensi, dan sebaliknya, menuntut […]

Subyek yang Berupaya Melintas dalam Hospitalitas

Oleh Indro Suprobo* Hospitality means primarily the creation of a free space where the stranger can enter and become a friend instead of an enemy. Hospitality is not to change people but to offer them space where change can take place. It is not to bring men and women over to our side, but to […]

Kebudayaan Indonesia: Hitam Kelam 60 Tahun Silam 

Oleh Agus Dermawan T.*                 Kitab kebudayaan Indonesia punya banyak halaman hitam kelam. Lembar-lembar itu muncul kala Orde Baru membrangus habis pelaku budaya yang diduga komunis, marxis, leninis, pasca Gerakan 30 September 1965. Bukti kejahatan politik dalam jagad artistik. ————-  PADA 1955 sampai 1965 Indonesia memasuki kurun yang […]

Tantangan Integritas dan Akuntabilitas Tata Kelola Haji

Oleh: HM. Nasruddin Anshoriy Ch* Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia adalah sebuah tugas monumental yang melibatkan jutaan umat dan triliunan rupiah. Di satu sisi, haji adalah rukun Islam kelima, sebuah ibadah suci yang menuntut kesucian niat. Di sisi lain, ia adalah sebuah entitas manajemen yang kompleks, penuh dengan birokrasi, alokasi sumber daya, dan potensi penyimpangan. […]

Kritik Seni

Oleh Mudji Sutrisno SJ.* Pembahasan mengenai estetika dalam karya seni, baik itu sastra, lukisan, maupun seni pertunjukkan (tari, teater dan lain-lain), sampai hari ini secara mencolok berada dalam dua arus. Arus pertama adalah resensi seni yang mau mencoba memberi apresiasi dari dalam, serta dari kode yang dipunyai oleh karya itu sendiri. Pendekatan dari dalam atau […]

Seni Pertunjukan Kemanusiaan Kontemporer 

Oleh Purnawan Andra* Jumat 26 September 2025 lalu, suasana Bundaran UGM mendadak ramai oleh suara yang tak biasa. Bukan deru kendaraan, bukan pula orasi lantang, melainkan suara panci, wajan, dan kaleng yang dipukul berulang-ulang oleh sekelompok ibu-ibu.  Sekilas, pemandangan itu mungkin terlihat sederhana, bahkan lucu bagi sebagian orang: ibu-ibu membawa alat dapur ke jalan raya. […]

Islam dan Komunisme: Sejarah Kiri Dunia Islam

Oleh Riwanto Tirtosudarmo* Sejak 1965 komunisme menjadi hal tabu di negeri ini. Ada ketakutan untuk membicarakannya. Setidaknya ada dua pihak yang takut menyentuh barang ini. Pihak pertama adalah mereka yang ketakutan komunisme bangkit kembali, dan pihak yang lain adalah mereka yang takut membicarakan karena bisa dianggap komunis atau setidaknya bersimpati pada komunisme. Ketakutan jelas sebuah […]

Anomali Program MBG

Oleh: Gus Nas Jogja* Program Makanan Bergizi (MBG) digagas sebagai sebuah terobosan mulia, sebuah manifesto kebangsaan untuk mengikis stunting dari akar tani dan menumbuhkan kemandirian ekonomi di desa. Dengan alokasi anggaran yang fantastis, program ini seolah menjadi jawaban atas banyak persoalan struktural di Indonesia. Namun, di tengah gemuruh pujian dan harapan, sebuah anomali menyakitkan mencuat: […]