Pos

Leo Tolstoy: “Apa itu Seni?” Sebuah Perjuangan Memulihkan Seni Modern

Oleh Tony Doludea Secara umum disepakati bahwa seni merupakan sesuatu yang indah dan bermakna, yang diciptakan oleh manusia secara sadar menggunakan keahlian dan imajinasi. Bagaimana orang menentukan apa itu seni? Hakikat seni dan penting tidaknya seni secara sosial? Ada tiga kategori untuk membahas pertanyaan tersebut, yaitu representasi, ekspresi dan bentuk. Seni sebagai representasi (mimesis) atau peniruan, […]

Bapak Gede, Seba, dan Petapa Bukit Kendeng

Oleh Ria Satriana Budi GELAP membungkus Desa Kanekes, Lebak, Banten, ketika dingin malam merayap di kulit. Temaram bulan sabit di awal Mei, juga terang api lampu teplok yang terpasang di dinding bilik rumah, tak cukup kuat bagi mata melihat keadaan sekitar. Tapi, bagi sembilan pria berikat kepala dan baju serba putih tanpa kancing yang teranyam […]

Marusya Nainggolan: Tristutji Kamal, Ruh Jawa dalam Musik Barat

Ujian terbuka tingkat doktoral Marusya Nainggolan (67 tahun) di bidang ilmu budaya yang diselenggarakan on line oleh Universitas Indonesia itu menjadi lain daripada lain. Di akhir sidang –setelah selesai tanya jawab antara para penguji dengan Marusya Nainggolan, promotor Marusya, Prof. Dr. Melani Budianta mempersilahkan Marusya memainkan piano.  Hadirin yang mengikuti sidang terbuka itu via computer […]

Sesudah “Pameran Imajiner” (2)

(Untuk Aminudin TH Siregar, Asmujo J. Irianto dan Yuswantoro Adi) Oleh Hendro Wiyanto Sanento tidak sempat menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri pameran “Kebudayaan” Indonesia (di) Amerika Serikat (KIAS, 1990-1991). Kita tentu tidak bisa bertanya kepadanya, apakah pameran imajinernya cocok dengan apa yang dihadirkan oleh para kolega seni rupanya dalam agenda yang berlangsung berbulan-bulan itu. Termasuk […]

Asmara Hadi (1914-1976): Nasionalisme dan Puisi untuk Rosa Luxemburg

Oleh Imran Hasibuan Nama sebenarnya adalah Ipih Abdul Hadi. Lahir 8 September 1914, di Lubuk Ngantungan, Bengkulu. Ia berasal dari keluarga terpelajar. Ibunya bernama Khamaria, dan ayahnya Khobri bin Merah Hosen gelar “Raja Api”. Ketika jatuh cinta kepada Ratna Djuami Ningsih, putri angkat Soekarno dan Inggit Ganarsih, ia memakai nama samaran Hadi-Ratna, sebagai lambang persatuan […]

Kang Eka: Sebuah Catatan Kecil

Oleh Herry Dim  AGAK jauh sebelum jumpa langsung, saya sudah mengenal nama Kang Eka, demikian sebutan akrab di kemudian hari kepada Eka Gandara Wk. Maklum dan mungkin karena saya ini termasuk pecinta musik, bahkan mungkin agak menderita kegilaan.1 Diantara kegilaan itulah saya sempat belanja kaset “Sekar Gending Wanda Anyar” dari orkes2 gending “Ganda Mekar” pimpinan […]

Dindon W.S: Teater Selalu Memberi Kesaksian Pada Zaman Sulit Apapun

Salah satu yang jarang diteliti secara mendalam oleh para pengamat teater Indonesia – adalah sesungguhnya banyak teater kontemporer Indonesia muncul dari komunitas-komunitas kampung.  Gelegak estetika teater dan nalar kritis teater bermula dari energi komunalisme kampung sering luput dari analisa sosiologi teater kita.  Di Yogya, misalnya – kita mengenal Kampung Dipowinatan. Pada tahun 70-an dari kampung ini lahir teaterawan-teaterawan […]

Sesudah “Pameran Imajiner” (1)

(Untuk Aminudin TH Siregar, Asmujo J. Irianto dan Yuswantoro Adi) Oleh Hendro Wiyanto Alangkah kaya-raya khazanah yang tidak kita ketahui dengan terang perihal seluk-beluk masa silam seni rupa Indonesia. Saya memaksudkan masa silam sebagai teks-teks budaya, yang —di luar perbincangan umum seni rupa Indonesia yang paling dominan di masa kini—tersembunyi di berbagai ranah keilmuan lain. […]

Meditasi, Sebuah Pengalaman Meksiko-Indonesia

Oleh Inés Somellera Saya lahir di Meksiko dan sejak sangat muda, saya cenderung tertarik pada buku-buku spiritual, serta studi-studi tentang pikiran, yoga dan meditasi. Di saat yang bersamaan, saya juga memiliki keinginan yang besar untuk menjadi seorang seniman. Sejak saat itu, saya diberikan anugerah dan kesempatan yang luar biasa untuk melakukan dan bahkan memadukan kedua […]

Pelajaran dari Mooi Indië dan Produksi Pengetahuannya

(Tanggapan untuk Syarif Maulana, Dwihandono Ahmad, dan Nurman Hakim) Oleh Chabib Duta Hapsoro Kita tahu bahwa Auguste Antoine Joseph Payen (1792-1853) adalah guru melukis Raden Saleh (1811-1880). Eksistensi dia yang lain adalah sebagai pelukis Kerajaan Belanda untuk menemani ekspedisi sains di Hindia Belanda pada dekade pertama abad 20. Payen beserta dua bersaudara Adrianus Johanes Bik […]