Pos

Pesantren dalam Pusaran Filsafat Eksistensial dan Pendidikan Karakter

Oleh: Gus Nas Jogja* Pesantren, secara harfiah, adalah tempat tinggal para santri. Namun, secara eksistensial, ia adalah sebuah Ruang Penyingkiran Diri atau Space of Self-Exile. Memilih Pesantren adalah sebuah keputusan radikal, sebuah penolakan sublim terhadap kepastian dunia luar yang didominasi oleh hiruk-pikuk materi dan gemerlap fatamorgana. Ini adalah langkah pertama menuju filsafat eksistensial khas Pesantren: […]

Kearifan Timur dalam Kritik Pembangunan: Membaca Rendra Melalui Filsafat Jawa

Oleh: Tengsoe Tjahjono*   Kumpulan Potret Pembangunan dalam Puisi (1978) merupakan salah satu puncak perlawanan kultural W.S. Rendra, penyair kelahiran Solo, jantung kebudayaan Jawa, terhadap model pembangunan Orde Baru yang menindas rakyat dan mengebiri nurani kemanusiaan. Sebagai seorang wong Jawa yang lahir dan tumbuh dalam tradisi spiritual, kesenian, dan kebatinan yang kuat, Rendra membawa roh […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 6: Affandi: Sukrasana, Isterinya, dan Sopirnya. Arie Smit: Di Balik Cahaya Gemerlapan

Oleh Agus Dermawan T.*   Nasib Affandi berada di tangan orang-orang pintar, sehingga karirnya ke seluruh dunia berputar. Apa yang dilakukan oleh isterinya? Dan apa yang ia berikan kepada sopirnya? Sementara Arie Smit adalah putera orang kaya Belanda yang memilih jalan melata–lata. Hidupnya panjang dan ajaib. Siksa neraka dan cahaya bahagia ada di dua tangannya. […]

Hari Kebudayaan: Antara Seremoni, Konspirasi dan Selebrasi

Oleh: Gus Nas Jogja* Proyeksi Eksistensial Atas Penentuan Tanggal, Beban Bhinneka, dan Kiamat Budaya Digital Seremoni: Kelahiran Sebuah Tanggal dan Ironi Pengakuan Pada sebuah senja di tahun 2025, melalui SK Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025, sang Menteri, Dr. H. Fadli Zon, secara seremonial menandatangani kelahiran sebuah tanggal: 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional. Penetapan ini, pada […]

Multikulturalisme dan Manusia Indonesia

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Apa itu budaya dan bagaimana sebuah budaya berkembang dalam sebuah masyarakat? Apa dan bagaimana pertemuan antar budaya? Bagaimana sejarah kehidupan multikultur di Indonesia? Akan seperti apa kehidupan multikultur di Indonesia menghadapi globalisme? Apa dan bagaimana peran pendidikan dan kaitan akademisi dalam menghadapi tantangan multikulturalisme? Sebagai sebuah diskursus yang relatif baru […]

Koperasi Seniman: Membangun Sanggar Bersama di Era Ekonomi Keserakahan

Oleh: Gus Nas Jogja* Di sebuah Sanggar yang remang dan sunyi, seorang seniman duduk sendiri menyusun imajinasi. Wajahnya diterangi bukan oleh cahaya ilham, melainkan oleh pendar dingin layar gawai. Di layar itu, angka-angka menari—jumlah likes, views, shares. Angka-angka itu adalah hakim sekaligus juri bagi karyanya, menjadi takaran absah bagi eksistensinya. Ia merasa bebas, seorang kreator […]

Menegaskan Makna Pemajuan Kebudayaan

Oleh: Purnawan Andra*   Setelah sewindu berlalu sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, kini bangsa Indonesia memiliki Hari Kebudayaan yang diperingati setiap 17 Oktober. Penetapan ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025 tanggal 7 Juli 2025, yang merujuk pada momen bersejarah 17 Oktober 1951—ketika Presiden Soekarno menandatangani Peraturan Pemerintah […]

Catatan dari Menonton Pertunjukan Peserta FTJS 2025 (Bagian 2)

Oleh: Dendi Madiya* (Juri FTJS 2025)    Perempuan-Perempuan yang Berpengaruh Besar Teater Nonton – Sayang Ada Orang Lain karya Utuy Tatang Sontani Sutradara: Melati 10 September 2025   Teater Nonton kali ini memanggungkan naskah Utuy Tatang Sontani yang berjudul Sayang Ada Orang Lain dengan melakukan penyesuaian ke masa kini. Bahasa dan tubuh yang dipertontonkan oleh […]

Catatan dari Menonton Pertunjukan Peserta FTJS 2025 (Bagian 1)

*Oleh: Dendi Madiya (Juri FTJS 2025) Festival Teater Jakarta Selatan (FTJS) berlangsung lagi tahun ini. Semua pementasan peserta dilaksanakan di Gedung Pertunjukan Bulungan, Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, pada pukul 20.00 WIB, minggu pertama hingga pertengahan September 2025. Sebagaimana beberapa agenda kesenian lainnya, penyelenggaraan kegiatan ini sempat diundur karena force majeur: terjadinya demonstrasi di Jakarta. Catatan […]

Martin Aleida dan Mama-Mama Malind Anim Terima Penghargaan Akademi Jakarta 2025

Jakarta — Senin, 13 Oktober 2025 menjadi momen istimewa di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, ketika Akademi Jakarta menganugerahkan penghargaan tahunannya kepada dua penerima: Martin Aleida, sastrawan senior Indonesia, dan Komunitas Mama-Mama Masyarakat Adat Malind Anim dari Papua. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar keduanya dalam menjaga dan memperkuat kebudayaan […]