Pos

Festival Muria Raya dan Ironi Desa yang Gelisah

Oleh: Mukhlis Anton Nugroho* Desa yang Dirayakan Di kaki Gunung Muria, Desa Tempur menjadi tuan rumah Festival Muria Raya (FMR) ke-5, sebuah perhelatan budaya yang menyala pada pertengahan Agustus lalu. Dalam kesahajaan suasana desa, festival ini menghadirkan pengalaman yang jarang ditemui di kota: relasi tanpa sekat antara tuan rumah dan tamu, antara seniman dan penonton. […]

Antara Pahat, Pasar, dan Memori Tubuh: Sebuah Catatan Reflektif Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Serenan

Oleh Chici Yuliana Nadi* Di setiap sudut rumah, di ruang kerja pengrajin, suara pahat seakan menjadi denyut harian yang tak pernah absen. Ada sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar keterampilan teknis—sebuah memori tubuh yang lahir dari puluhan tahun kebiasaan, dari tangan-tangan yang terbiasa memahat tanpa banyak berpikir, seakan kayu dan tubuh sudah bersepakat untuk saling […]

Festival Muria Raya #5: Renungan tentang Desa, Gunung, dan Jantung Sebuah Festival

Oleh Hadi Aktsar* Festival Muria Raya (FMR) #5, dengan tajuk “Wiwiting Werna Katresnan” (Permulaan Warna Cinta) yang diselenggarakan di Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kabupaten Jepara, pada 16-17 Agustus 2025 lalu bukanlah sekadar perhelatan kebudayaan yang menyuguhkan kesenian sebagai tontonan. Lebih dari itu, ia menjadi ruang perjumpaan, sebuah lanskap sosial yang menegaskan kembali nilai-nilai dasar kehidupan: […]

Integrasi Nilai-nilai Islam dan Kejawen dalam Serat Sastra Gending Karya Sultan Agung Hanyakrokusumo

Oleh Dr. Mohamad Arief Khumaidi  A. Latar Belakang Masalah Dr. Harun Hadiwijono dalam bukunya tentang ‘Konsepsi manusia dalam kebatinan Jawa’, mengungkapkan orang Jawa mengolah bahan-bahan kebatinan yang datang dari luar yang dibawa oleh agama Siwa dan Budha serta agama Islam. Orang Jawa mengolah bahan-bahan kebatinan yang datang dari luar, dibawa oleh agama Siwa dan Budha […]

Membaca Jejak Pembentukan Hasrat dan Ideologi

Oleh Indro Suprobo Judul buku : Warisan 3 Kerajaan Penulis: Bud Murdono Halaman: 628 hlm Penerbit: Kiblat Buku Utama, Bandung Terbit: 2025 —– “The problem for us is not whether our desires are satisfied or not. The problem is how do we know what we desire? There is nothing spontaneous, nothing natural about human desires.  […]

Tikus sebagai Imajinasi Sosial 

Oleh Purnawan Andra* Dalam berbagai kebudayaan, tikus bukan sekadar hewan pengerat yang menjengkelkan. Ia menjelma simbol. Tikus adalah metafora tentang kerakusan, kelicikan, kelangsungan hidup yang licin, dan bahkan kelaliman tersembunyi yang merusak dari dalam.  Dalam konteks Indonesia, kehadiran tikus tidak hanya relevan dalam ranah biologis atau ekologis, tetapi juga dalam lanskap sosial-politik dan imajinasi kultural […]

Festival Waduk 2025: “Bersama Merawat Alam Lewat Budaya”

Blora, Jawa Tengah – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional sekaligus menguatkan upaya pelestarian seni dan budaya lokal, Stichting Peduli Seni Indonesia, yayasan nirlaba berbasis di Belanda bekerjasama dengan Langgeng Culture Center milik penulis muda asal Blora, W. Sanavero, menggelar Festival Waduk 2025 pada Minggu, 27 Juli 2025 di GOR Desa Tempuran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. […]

Kartini, Tubuh Menari dan Bahasa Emansipasi 

 Oleh Purnawan Andra* Memperingati 21 April, kita mengingat Raden Ajeng Kartini kerap diposisikan sebagai ikon emansipasi dan pendobrak tembok feodalisme dalam sejarah perempuan Indonesia. Namun narasi ini sering kali berhenti pada kisahnya tentang pendidikan, surat-surat kepada Stella, atau tekadnya melampaui kungkungan pingitan.  Di balik pengakuan itu, tersembunyi lapisan pemikiran yang lebih dalam—yang belum banyak digali: pandangannya […]

Pengepungan Tak Selesai: Sebuah Tafsir Eksistensial atas Film Joko Anwar

Oleh Drupadi Astuti* Bukit Duri, yang dalam kenyataan adalah hamparan pinggiran ibu kota yang penuh luka penggusuran, dalam film ini menjelma menjadi tanda, metafora, labirin kesadaran kolektif. Joko Anwar, lewat Pengepungan di Bukit Duri, tidak hanya membuat film—ia membongkar memori kota, memori kelas, memori negara, dan memori kita sebagai bangsa yang terlalu sering lupa kepada […]

Naskah-Naskah Hamzah Fansuri: Warisan Intelektual Dunia Unesco

Hamzah Fansuri adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah intelektual dan spiritual Islam di Asia Tenggara. Ia dikenal sebagai pelopor puisi sufi dalam bahasa Melayu dan menjadi figur sentral dalam penyebaran ajaran tasawuf wahdatul wujud di kawasan Nusantara pada abad 16. Diterimanya naskah-naskah Hamzuri sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO membuat kita makin […]