Performance Art, Relasi Sejarah dan Kuasa Kota (Dari “Temu Seni Indonesia Bertutur”, Makassar 2022)

Oleh Afrizal Malna (Berkata Karaengnge Matowae: siapa saja yang negerinya ditaklukkan, maka niscaya tidak diketahui adat leluhurnya, pertanda ia takkan bangkit lagi).1 Hari sangat panas menjelang sore. Di bagian belakang bangunan Benteng Fort Rotterdam, Makassar, 6 Agustus 2022, di balik dinding benteng, terhampar pemukiman padat. Saya menyapa seorang lelaki tua, namanya Aminuddin Jaya. Usianya 73 […]

Antara Ruwatan Candi Tegowangi dan Penebusan Kemah Suci Israel

Oleh Tony Doludea Candi Tegowangi terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, 24 km dari Kota Kediri. Candi ini terbuat dari batu andesit, berdenah bujur sangkar, menghadap ke arah barat dengan panjang 11,2 meter, lebar 11,2 meter dan tinggi keseluruhan 4,35 meter.  Candi ini dalam keadaan rusak, hanya tersisa sebagian kecil dari tubuh candi dan […]

Menakar Mitos dan Ritus Kematian Mayadanawa (Tinjauan Kambing Hitam Rene Girard)

Oleh I Gede Sarjana Putra Setiap 210 hari, tepatnya Buda (Rabu) Umanis Wuku Galungan masyarakat Bali yang beragama Hindu melaksanakan ritual perayaan Hari Raya Galungan. Jauh hari sebelum puncak perayaan sudah ada rentetan upacara ritual, sebagai persiapan menuju upacara puncak hari raya. Ritus Hari Raya Galungan ini selalu dengan tema ‘Kemenangan Dharma melawan Adharma.’  Mitos […]

“Apa itu Sesuatu?” Belajar Memakna bersama Heidegger dan Janaka

Oleh Tony Doludea Diceritakan bahwa ketika berumur 12 tahun, Ashtavakra tertarik untuk hadir dan mendengarkan perdebatan filsafat di istana Raja Janaka. Janaka adalah raja Kerajaan Mithila. Janaka adalah Raja Mithila yang ketiga, yang ia warisi dari ayahnya, Danupati. Raja Mithila ini adil dan bijaksana, sehingga rakyatnya hidup damai. Janaka memiliki seorang puteri angkat, yaitu Shinta, […]

Drawing Performatif: “Mau kemana hari ini?”

Oleh Afrizal Malna Satu-persatu orang mulai berdatangan lalu menjelma menjadi kerumunan kecil. Mereka sedang menyaksikan peristiwa yang tidak umum. Seorang pelukis dengan rambut agak gondrong, bertelanjang dada dan memakai celana kolor, sedang melukis di pinggir jalan. Tangannya yang belepotan cat bergerak cepat mendistribusi cat ke berbagai titik pada permukaan kanvas, wajahnya berkeringat. Dia melukis seperti […]

A Dark and Bittersweet of Coffee in Colonial Land of Java XVIII-XX CE

Oleh Ary Budiyanto …. Kubuktikan kebenaran ratusan bulan kuseduh kopi plastikan hingga kopi luwak harum kotoran terasa apa yang Bapak resahkan kenapa ku tak boleh minum kopi karena di cangkir ada air mata kopi… Serang, 20 Maret 2008 (Gong, 2014, p. 2)   Sufi, Hajji, and Coffee in Nusantara: A Trans-Cultural Diffusion Early in history, this exotic coffee drink […]

Resi Durna dan Masalah Ketidakadilan Moral

Oleh Tony Doludea* Pada suatu pagi di mercapada, Durna hilir mudik di jalan hanya berbalut secarik kain sambil terus memanggil-manggil nama Bratasena. Drona mengungkapkan penyesalan mendalam atas perintah yang mencelakakan muridnya sendiri. Beberapa waktu sebelumnya, Sengkuni nayaka praja Negara Astina, patih yang diutus Prabu Duryudana datang ke Padepokan Sokalima. Prabu Duryudana ingin tahu apakah Drona […]

Fasisme dan Buku

Oleh Joss Wibisono Tiga perkara melatarbelakangi penulisan esai ini. Pertama, perbandingan yang tidak begitu tepat pada salah satu tulisan terdahulu, jadi ini semacem revisi. Kedua, hasrat mencari perspektif bagi karya sastra Indonesia yang ditulis oleh mereka yang hidup di pengasingan, dan ketiga, di tanah air berkali-kali terjadi razia terhadap apa yang dicap sebagai buku komunis/kiri. […]

Seratus Tahun Ulysses

Oleh Sigit Susanto “Would you let Shakespeare and Company have the honour of bringing out your Ulysses?” (Sylvia Beach to James Joyce 1921) Pada ulang tahun James Joyce yang ke 40, tepatnya pada 2 Februari 1922 ia mendapat hadiah istimewa, yakni novelnya Ulysses selesai diterbitkan dan ia mendapatkan 2 eksemplar. Hampir setiap hari Joyce mendatangi toko […]

Kerja Penghadiran dalam Medan Pasca-Sentuh Undisclosed Territory 13

Oleh Afrizal Malna I Made Yogi Sugiartha memunculkan istilah “pasca-sentuh” pada karyanya “Ice See You”. Berlangsung dalam program Undisclosed Territory 13. Istilah ini digagas Sugiartha untuk memantulkan tema program, yaitu “Jarak” (Performing Distance), dengan konteks pandemi Covid-19. Untuk saya, istilah ini membuat bentangan antara “jarak” dan “gerak” sebagai hukum dasar fisika: “Sebuah benda akan diam […]