Entries by

Sajak-Sajak Tjahjono Widarmanto

MANTRAM BUBUKA Bismillah.Berjejak pada kedalaman hati, pada aran anahata kutajamkan niat membasuh mencelup kepala, memandikan badan dengan mataair rabbani, dus jasad tubuh reyotku, dus alpaku, dus elingku, dus mani peluhku, dus rohku, dus badan halus kasarku, dus jagat besar jagat kecilku, dus sukma wening. sucilah segala keruh.segala kerak.segala pekat.sucilah segala niat.bersihlah badan, bersilah ruh,suksma.terang dan […]

Sajak-Sajak Wayan Jengki Sunarta

Negeri Asing setelah lelah mengembara menjelajah berbagai tubuh berpusar dalam arus waktu aku pun tiba di negeri asing negeri asing itu tidaklah jauh ia sungguh dekat dan lekat seperti bayangan dan tubuh di negeri asing itu aku seperti gasing terus berputar membiarkan waktu menjadi liar aku dan diriku yang lain berkali-kali bertemu di negeri asing […]

Sajak-Sajak Willy Fahmy Agiska

QUE SERA SERA Terduduk juga di tembok halaman, keluar dari keliaran jalan dan angin. Selamat datang segala yang sempat dan belumlah datang. Bandung utara 21 celcius malam, Tuhan yang mengetik metabahasa di atap atap rumah bisu warga. Dan terasa ada “amin” dari diamnya jalan dan angin. 2020   WANAYASA Anggap saja sajak ini sebuah situ […]

Sajak-Sajak Doddi Ahmad Fauji

PIDATO KENEGARAAN PETANI TANPA SAWAH DAN LADANG DI DEPAN POHON SAWO JUMBO OKULASI Wahai pohon sawo jumbo dengarlah pengakuanku ini sejak aku membaca kisah Ken Arok yang menikamkan keris Empu Gandring ke jantung Kebo Ijo dan Tunggul Ametung sejak itu, aku hilang kepercayaan kepada politikus Sejak kusimak kekejaman Yazid bin Muawiyah yang memenggal leher Husein […]

Rekontruksi Sejarah, Identitas Dan Dialektika Budaya Melayu: Telaah Novel Bulang Cahaya Karya Rida K Liamsi

Oleh Tjahjono Widijanto Berdasarkan klasifikasi Ricoeur, sastra dapat diklasifikasikan  ke dalam sistem lambang verbal. Di sisi lain, sepanjang sejarah keberadaanya sastra terbukti dapat menunjukkan diri sebagai karya artistik-estetik sekaligus karya intelektual (ideasional-kognitif).Dengan demikian secara proporsional teks sastra dapat dipandang sebagai seni, sebagai lambang verbal sekaligus sebagai lambang ekspresif-kognitif atau intuitif-intelektual. Sebagai lambang seni verbal yang […]

Ekoteologi dan Antroposentrisme

Oleh M Arief Khumaidi Asketisme ada setiap peradaban, “tidak ada budaya tanpa aksetisme”, demikian kata pepatah Jerman yang dikutip Sayyed Hossein Nasr dalam buku The Essential Sayyed Hoosein Nasr  edited William C.Chittink.  Di sebelah  selatan hiruk-pikuk metropolitas Jakarta, kota yang penuh kilatan cahaya lampu dan serba berlebihan dalam berkonsumsi,  masih ada sosok yang bertahan dengan […]

Renaisans Di Tano Batak: Dari Sekolah Tanobato Dan Seterusnya….

Oleh Imran Hasibuan Awal tahun 1842. Eduard Douwes Dekker, berusia 22 tahun, tiba di Padang. Pemuda Belanda ini datang dari Batavia, tempat dimana ia bekerja sebagai pegawai di di Algemene Regenkamer (Dewan Pengawas Keuangan), dan sedang mengalami depresi karena patah hati. Oleh Gubernur Sumatra Barat, Kolonel Andreas Victor Michiels, Eduard ditugaskan sebagai kontrolir di Natal– […]

Wayang, Sastra dan Dekonstruksi Kekuasaan

Oleh Tjahjono Widijanto Sastra Indonesia mutahir hingga saat ini selain menggali arus budaya dari khazanah dunia luar juga tetap menggali kekayaan etnik tradisi sebagai sumber inspirasi. Banyak sastrawan Indonesia mutahir yang mengangkat, mentransformasikan, mengaktualisasika bahkan memaknai ulang budaya wayang sebagai salah satu sumber inspirasi penulisan novel. Bagi sastrawa Indonesia asal etnik Jawa maupun Bali, setelah menjadi […]

Yoga Dan Sikap Optimistik

Oleh Yudhi Widdyantoro Dalam mitologi Romawi Kuno, ada seorang dewa yang bernama Janus. Bersama dengan Jupiter, Janus merupakan  dewa dengan kedudukan tinggi. Penguasa Latium dan penanggung jawab masa keemasan (the Golden Age) ini mempunyai wajah dua. Satu wajah menghadap ke belakang digambarkan selalu dengan mimik yang murung dengan jenggot berantakan, sedang wajah satunya, klimis dan […]

Anantasana

Oleh: Budi Murdono Ananta adalah sebutan lain dari Sesna, makhluk mitologis berbentuk ular berkepala seribu pengabdi sejati Dewa Wisnu. Karena itu, Sesna juga disebut sebagai Ananta Sesna. Tubuh Sesna sering digambarkan sebagai tempat pembaringan Dewa Wisnu ketika Sang Narayan itu berada di laut purba. Dalam Bahasa Sanskerta, ananta berarti “tiada akhir”,”tiada batas”, “tak terhingga” dan […]