Berdoa Untuk Myanmar

Oleh Bahtiar Dwi Susanto

Di akhir Februari 2021 ketika inisiasi pameran virtual ini dimulai, kami,- Bahtiar Dwi Susanto dan Antonius Kho sebagai inisiator , tidak menyangka bahwa sampai hari ini pameran virtual yang dikemas dengan tagline #prayformyanmar dan dipublikasikan di fan page facebook @indoartculture mendapat respon yang cukup bagus dari banyak seniman Indonesia dan manca negara. Tercatat 145 karya diterima pada 31 Maret 2021, berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Filpina, Korea Selatan, India, Bhutan, Uni Emirat Arab, Iraq, Iran, Lebanon, Suriah, Turki, Maroko, Mexico, Brazil, Equador, Peru, Nigeria, Senegal, Macedonia, Lithuania, Slovakia, Rusia, Belanda, Mauritus, Jerman, Austria, USA, Itali, dan Yunani.

Statistik di fan page facebook @indoartculture menunjukan hasil cukup memuaskan dengan jangkauan lebih dari 5000 orang dan interaksi lebih dari 1600 orang, dan angka jangkauan tersebut sebenarnya akan lebih besar lagi bilamana dihitung dengan peserta yang turut aktif dalam menyebarkan publikasi #prayformyanmar.

Tentang Persahabatan

Pameran #prayformyanmar ini sebetulnya sangat tiba-tiba; berjalan begitu saja mengalir dan menemukan frekuensinya dengan beberapa teman yang setuju mengawali kampanye ini dimulai dari frasa persahabatan, seniman Indonesia dan Myannmar.

Bersahabat itu 

bersama-sama menyusuri setiap jejak embun

sebelum melenyap dihalau angin senyap 

dipinggiran jalan ketika

pepohonan masih setengah tertidur dan daun-daunan masih separuh menggigil,

bersahabat itu tak ubahnya seperti

kisah mata air kepada sungai-sungainya

yang menghanyutkan hingga muara

Dengan caranya ia akan bisa 

berkelok dan berarus deras dari hulu

atau terjun melompati jeram yang berbatu cadas

Bersahabat itu ibarat genggaman erat

pematang sawah terhadap padi 

yang menjadi bulir yang berisi beras

atau pelukan hangat

sinar mentari terhadap ladang-ladang garam

yang menerbitkan senyuman lebar

para petani garam

Persahabatan itu seperti nutrisi mengisi

setiap aliran darah yang mengalir

ada kasih seperti bumi mencintai

gunung, laut, dan ngarai

tanpa sedikitpun berniat melukainya dengan badai

Bersahabat itu saling memberi makna.. 

“Puisi utk persahabatan”

Retno Anjarwati, 25 Februari 2021

Ditulis dalam perjalanan penelitian di kawasan Geo Park Sangkulirang Kaltim.

Kami Berdiri Bersama

Sebuah galeri Online di Tuki www.arelart.com menyambut baik #prayformyanmar dan memberi ruang pameran untuk sebagian karya-karya pada agenda bulan Mei 2021. Email kami pun terus dikirim karya-karya peserta meski kami telah menutup pendaftaran pada 31 Maret 2021. Seniman Singapura, Gloria Keh juga bersedia membantu #prayformyanmar untuk mendapat audiens lebih luas di Singapura dengan turut membuatkan undangan khusus pameran virtual berikutnya yang memang sudah diagendakan untuk aplikasi bulan Mei-Juni 2021.

Akhirnya kami ingin pesan #prayformyanmar terus berjalan seiring dengan kondisi terkini di Myanmar yang tidak kunjung ada tanda-tanda akan ada perdamaian, meski junta militer telah melepaskan lebih dari 2000 tahanan, tapi angka korban kekerasan sipil terus meningkat dan media-media merilis lebih dari 700 orang telah terbunuh setelah peristiwa perebutan kekuasan pada 1 Februari 2021 itu dan ratusan lainnya terus diburu karena menyebarkan foto-foto peristiwa kekerasan sepanjang bulan demonstrasi terjadi.

We stand together, merupakan undangan kedua dari inisiasi #prayformyanmar untuk periode penerimaan karya Mei-Juni 2021 dan pameran online bulan Agustus 2021. Ini diharapkan untuk mendapat hasil karya yang lebih update dan kontekstual terhadap situasi dan keadaan terbaru di Myanmar dengan mengambil tema, Refleksi Myanmar. Sebuah refleksi yang bisa kita lakukan; renungkan agar kita; semua bangsa tidak mengalami seperti halnya peristiwa kekerasan; tragedi kemanusiaan.

Empati Seorang Sahabat

*Penulis adalah Penggiat Seni Rupa. (IAC Network).

www.prayformyanmar2021.wordpress.com