Puisi-Puisi M. Anton Sulistyo
TENTANG EKSIL SESUDAH MENDENGAR LAGU WHEN I’M 64 *) -1- ketika lampu kenangan mulai padam satu-satu kata-kata kadang kehilangan makna, barangkali makna memang tak perlu kata-kata. Seperti tamsil dalam puisi penyair eksil tanpa negara, tanpa nama, tanpa titimangsa. Seperti suara yang menggigil lebih lirih dari embusan angin, jauh + terpencil tapi sangat mengusik batin: “bersiaplah […]