Pos

Sajak-Sajak Seno Joko Suyono

The laundry* : untuk sebuah ujian pementasan Seprai-seprai putih digantung seharusnya menjadi bayang bayang putra cacat yang disangka iblis bertanduk “Binatu adalah sebuah alegori bagi tempat pencucian dosa,” Semestinya penonton keluar dengan perasaan seperti itu Membekas amsal rentetan perselingkuhan dan kutukan di balik cucian basah digantung diderai angin Namun mahasiswa mahasiswa dan dosen itu tak […]

R.J Katamsi Dalam Pusaran Sejarah

Pada 7 Oktober 1922, kapal “Rindjani” bertolak dari pelabuhan Rotterdam menuju Hindia Belanda. Di antara ratusan penumpang di atas kapal itu, nama Katamsi tercatat sebagai penumpang. Dua bulan sebelumnya, Katamsi menerima ijazah sarjana sebagai bukti kompetensinya (akte van bekwaamheid) yang dinilai berdasarkan pengalaman menempuh pendidikan gambar. Kembalinya Katamsi yang baru lulus Strata 1 itu ke […]

Puisi-Puisi Seno Joko Suyono

Di kompleks pemakaman tua : untuk seorang guide leaders Batavia “Jenasah-jenasah diarungkan dari Kali Krukut Sampai depan pekuburan ini. Lalu kereta kuda akan menjemputnya,” katamu Malaikat-malaikat pualam di pemakaman itu mengusap air mata mendengar kisahmu Cherubin dari gereja terbang tertatih-tatih meloncat dari cabang ke cabang Lalu jatuh sembari bergelayut nisan Sore itu, kamu membawaku mencari […]

Bukan Sulap, Bukan Sihir “In Progress: Magic Maids” oleh Eisa Jocson dan Venuri Perera

Oleh Razan Wirjosandjojo Sebidang empat sisi jendela membingkai ruang pertunjukan, saya berdiri di dalam Front of House (FOH) Teater Arena bersama sound operator, mas Kipli. Setelah memberi aba-aba untuk penonton masuk, saya menyaksikan Eisa dan Venuri menata rupa-bentuk koleksi sapu yang tersandar di dinding belakang panggung. Hal itu terjadi sembari Vonjiana membuka acara sebagai MC. […]

Mengenang Prof. Dr. Achadiati Ikram, Guru Para Filolog Nusantara

Oleh Prof. Dr. Oman Fatturachman* Minggu, 21 Juli 2024, Indonesia kehilangan salah seorang putri terbaiknya, Prof. Dr. Achadiati, Guru Besar Filologi di FIB UI Depok. Ia adalah seorang filolog yang menjadi guru bagi hampir semua pengkaji manuskrip Nusantara saat ini.  Indonesia merupakan salah satu negara raksasa yang mewarisi khazanah manuskrip kuno tulisan tangan dalam beragam […]

(Part II) In The Mood for Urban Culture : The Romance Comics of Jan Mintaraga

Oleh Seno Gumira Ajidarma The short version of this paper first published as proceedings from 2nd International Conference on Strategic and Global Studies (ICSGS 2018); part of publications in Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Publication Date: November 2019. DOI https://doi.org/10.2991/icsgs-18.2019.10.  Editorial assistance for this long version was provided by Jennifer Lindsay. Published for […]

Buku Rumah Pos 1957-2017

Buku Rumah Pos 1957-2017 Sejarah Kantor Pos Penulis: Vita Priyambada Spesifikasi: Jenis kertas: book paper 72 gr Ukuran kertas: A4 Isi : hitam putih dan warna (peta dan foto) Jumlah halaman: 582 halaman Sampul buku: soft cover doff Berat buku :1, 275 kg Bonus: kartu pos, pin, gantungan kunci Pra pesan: 10-24 Juli 2024 Rp […]

Tetap Jadi Onghokham: Sejarah Seorang Sejarawan

Part of the David Reeve series: Tetap Jadi Onghokham: Sejarah Seorang Sejarawan Ini sungguh buku yang amat menarik tentang seorang sejarawan Indonesia, figur publik dan tokoh intelektual hebat bernama Onghokham. Dalam masyarakat yang terbilang masih konservatif, Ong menyeruak sebagai figur unik dalam sejarah Indonesia berkat identitas minoritasnya yang multi. Dia seorang Tionghoa peranakan berlatar pendidikan […]

Togèlismus Urbaningrum

Oleh Seno Gumira Ajidarma Tampak tidak masuk akal, kode-kode buntut dalam ramalan toto gelap (togèl) adalah juga kode-kode budaya, yang maknanya dapat dibongkar dengan pendekatan bernalar. Baiklah saya buka perbincangan ini dengan presentasi suatu artefak kebudayaan, saat memasuki milenium baru tahun 2001: Baris-komik (comic-strip) Johnny Hidayat (1942-2013), yang akrab disebut kartun ini, tentu saja memiliki […]

Perjalanan Arya Purwalelana Mengelilingi Jawa (1860-1875)

Karya Monumental yang Terlupakan Pada awal paruh kedua abad ke-19, seseorang yang menyebut dirinya Raden Mas Arya Purwalelana melakukan sebuah perjalanan panjang. Ditemani sejumlah abdinya, ia menjelajahi 18 dari 22 keresidenan yang ada di Pulau Jawa, mulai dari Betawi, Priangan, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, Rembang, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Besuki, Banyuwangi, Kediri, Madiun, Surakarta, Kedu, […]