Pos

“Rumput-Rumput Danau Bento”: Fakta Rawa, Fiksi Danau

Tiga Drama Kuntowijoyo (1)   Oleh : Seno Gumira Ajidarma   Naskah drama Kuntowijoyo yang terbenam sejarah, manuskripnya bermukim di PDS HB Jassin, TIM, Jakarta. Pertama dari tiga drama Kuntowijoyo yang dibaca ulang dan diperbincangkan kembali, dalam proyek mandiri, Susastra di Bawah Radar, untuk menggali gubahan tersembunyi. Dalam “Rumput-Rumput Danau Bento”, fiksi menjadi informasi praktis […]

Badan Bahasa dan Penghargaan Sastra Cerpen

Oleh : Agus Dermawan T. Badan Bahasa – Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaaan, Riset dan Teknologi) menggelar sosialisasi Penghargaan Sastra Cerpen 2023 pada 13 November lalu. Dalam acara yang diadakan di Hotel Best Werstern Premier, Jakarta Timur, itu para sastrawan yang buku kumpulan cerpennya masuk dalam Lima Besar Penghargaan Sastra Cerpen 2023 diundang untuk berbicara. Mereka […]

Graffiti Gratitude dan Cyberpuitika, Dua Tonggak Sastra Online

Oleh: Tulus Wijanarko* Bayangkanlah sebuah keadaan tanpa Facebook, Twiiter, WhatsApp, Line dan para sejawatnya yang kerap di sebut bagian dari media sosial itu. Pada awal dekade 2000-an, semua medium tersebut belum ada dan “tempat” berkumpul paling asyik di dunia maya saat itu adalah mailing-list (milis). Sekadar menyegarkan ingatan, milis adalah sebuah grup diskusi, biasanya dibentuk […]

Dari Gaņeśa sampai Sastra Artificial Intelligence (Bunga Rampai Tulisan BWCF 2023)

Bunga Rampai Tulisan BWCF 2023 Sudah Terbit…. Judul : Dari Gaņeśa sampai Sastra Artificial Intelligence (Bunga Rampai Tulisan BWCF 2023) Penulis: Prof. Agus Aris Munandar, Prof. R. Cecep Eka Permana, Prof. Marieke Bloembergen, Prof. Dr. I Made Bandem, M. A., Prof. Peter Carey, Prof. Drs. I. B. P. Suamba, M. A., Ph. D., Arsenio Nicolas, Ph. […]

Cerita Rakyat dan Intoleransi: Kean Santang, Kian Santang, kian sontang *)

Oleh: Seno Gumira Ajidarma*   Dalam pertimbangan konsep ideologi, cerita rakyat dapat dipandang sebagai strategi dongeng dengan konteks kepentingan tertentu. Namun dalam penceritaan kembali, konteksnya akan berubah, dan demikian pula pembacaannya, sehingga maknanya pun setiap kali berubah, mengikuti proses hegemoni wacana sosial historis yang membentuknya. Naratif pertentangan antara penyebaran agama Islam dan pertahanan para penghayat […]

Basoeki Abdullah : Elegi 30 Tahun Lalu

Oleh: Agus Dermawan T.   Pada 5 November 1993, tepat 30 tahun lalu, pelukis Basoeki Abdullah wafat lantaran dibunuh maling. Ia sudah meramalkan kematiannya. *** Pada Kamis sore hari tanggal 4 November 1993 Basoeki Abdullah berada di Ratu Plaza, Jakarta Selatan, bersama sekretarisnya, Wiwien Winarti. Mereka berdua sengaja ke mal itu untuk mencari toko yang […]

Dari Jalan Semarang Sampai Kayutangan

Antologi Sastra The 12th Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Sudah Terbit…. Judul : Dari Jalan Semarang Sampai Kayutangan Penulis : Afrizal Malna, Sutradji Calzoum Bachri, Tengsoe Tjahjono, Jose Rizal Manua, Bode Riswandi,Denny Mizhar, Dwi Pranoto, Esha Tegar Putra, F. Aziz Manna, Felix K. Nesi,Hasan Aspahani, Kedung Darma Romansha, Ki Narko Sodrun,M. Faizi,Mardi Luhung, Mashuri, […]

Gelassenheit dan Samadhi: Percakapan Nishitani dengan Heidegger

Oleh: Tony Doludea*   Frank Weld, seorang veteran garong perhiasan yang sudah sangat terkenal reputasinya. Keluar masuk penjara itu hal biasa. Frank tinggal di sebuah rumah di tepi hutan Cold Spring, New York. Frank menderita dementia. Oleh penyakit itu, bahkan ia tidak dapat mengenali Jennifer, petugas perpustakaan yang rajin ia kunjungi itu adalah mantan istrinya. […]

Dikutuk Disumpahi Eros

Syahrizal Pahlevi (Palembang, 1965) adalah pegrafis, pegiat seni grafis dan penulis. Ia belajar seni lukis di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, tapi kemudian lebih tertarik menekuni wahana seni grafis. Sebagai pegrafis ia mengedepankan kreatifitas dalam memaknai mediumnya ketimbang terpaku pada konvensi cetak. Ia mengikuti program seniman mukiman di Awaji City, Jepang (2009), Vermont, Amerika Serikat (2011), […]

Ignas Kleden

Oleh: Riwanto Tirtosurdarmo*   Dalam sebuah percakapan dengan Salman Rushdie, mungkin menjadi wawancara terakhir sebelum wafat karena penyakit leukemia yang dideritanya, Edward Said, mengkritik penggunaan istilah intelektual publik – yang menurutnya “redundance”. Edward Said mengatakan bahwa seorang intelektual sudah dengan sendirinya publik, tidak ada seorang intelektual yang tidak publik. Daniel Dhakidae, Mochtar Pabottingi dan Ignas […]