Pos

Bahar Merdu: Tegang Nonton Ganda Putri Olimpiade

Ternyata Bahar Merdu pecinta badminton. Tokoh teater Makassar yang dikenal pendiri Kelompok Teater Petta Puang itu, menjerit kegirangan di depan televisi setelah pasangan Greysia Polii-Apriyani Rahayu mengalahkan pasangan Cina Chen Qing Chen/Jia Yifan (China) di partai final. Duduk selonjor di karpet. Ia mengepalkan kedua tangannya ke atas sambil berteriak: wiiiii. Lucu sekali ekspresinya melihat video rekaman Bahar. Tubuhnya seperti gemetar seluruhnya. “Yang […]

Mengadili Ibrahim

Oleh Taufiqurrahman Beberapa tahun terakhir ini, setiap kali Idul Adha, saya selalu dihantui pertanyaan: Tidakkah ritual kurban itu mencerminkan watak agama yang antroposentris, yang lebih mengutamakan kepentingan manusia daripada makhluk hidup lain di dunia? Mungkinkah kita beragama tanpa terjebak ke dalam antroposentrisme? Namun, pertanyaan-pertanyaan itu hanya muncul untuk kemudian hilang begitu saja, bersamaan dengan hilangnya […]

Modus Pinjam Raga Heru Kesawa Murti*

Oleh Ibed S. Yuga  Apa hubungan antara kegemaran Heru Kesawa Murti memakai celana dalam istrinya, dengan manusia-penguasa yang menyandang raga para dewa dalam Sinden? Atau, adakah relasi antara kebiasaan Heru Kesawa Murti menyimpan nama-nama tokoh yang akan ditulisnya dalam dompet, dengan manusia-rakyat-tertindas yang mengenakan raga bangsa dedemit dalam lakon Dhemit?  Ketika gelisah dengan kreativitas para dewa […]

Kiri Asia Tenggara: Pembacaan Ulang Atas Beberapa Tokoh dan Karya

Buku baru Marjin Kiri mumpung masih harga pre-order sampai dengan 9 Agustus 2021. KIRI ASIA TENGGARA: PEMBACAAN ULANG ATAS BEBERAPA TOKOH DAN KARYA Editor: 羅向茂 Ramon Guillermo membahas Jose Maria Sison, Marxis radikal Filipina yang menggemari dan menerjemahkan puisi-puisi Chairil Anwar. Loh Kah Seng membahas aktivisme mahasiswa Politeknik Singapura. Teo Lee Ken membahas karya-karya Ahmad […]

Seandainya Bung Tinggal di Sala

Oleh: Albertus Rusputranto P.A. Saya membaca tulisan Ucok1 (Aminudin TH Siregar), mas Hendro Wiyanto, mas Yuswantoro Adi dan mas Asmudjo J Irianto yang “berpolemik” di koran Kompas kemarin. Dekade awal 2000-an saya sering mengikuti tulisan-tulisan seni rupa yang dimuat di koran Kompas (biasanya pada terbitan Minggu). Dan, maka, saya waktu-waktu itu juga jadi pernah membaca […]

Benarkah Sistem Seni Rupa Kita Makin Baik?

(Sebuah Catatan Untuk Polemik) Oleh: Ugo Untoro Persoalan seni rupa yang akhir-akhir ini diperbincangkan mungkin bisa dilihat dari sistem pendidikan seni rupa di Indonesia. Contohnya adalah pendidikan seni rupa di ASRI (kini Institut Seni Indonesia), Yogyakarta.  Kalau kita melihat kembali silabus pendidikan di ASRI pada tahun-tahun awal berdirinya, berbagai mata kuliah seperti filsafat, psikologi, metodologi […]

Bermain-Main dengan Waktu: Alur Cerita yang Tidak Patuh dalam Dua Film Christopher Nolan

Oleh Eko Fangohoy You want to go see a film that surprises you in some way. Not for the sake of it, but because the people making the film are really trying to do something they haven’t seen a thousand times before themselves. . . I give a film a lot of credit for trying […]

GLOBAL METTĀ MEDITATION (Ajahn Brahm’s 70th Birthday)

This is an open invitation to all meditators in Indonesia with reverence and respect for Ajahn Brahm as a spiritual guide. Please join us in a coordinated mettā meditation to practice the noble path and invoke blessings on Ajahn Brahm to mark his 70th birthday. Mettā meditation guidance is conducted by various bhikkhu and bhikkhuni […]

Seni Rupa Indonesia Mau Dibawa ke Mana?

(Tanggapan untuk empat tulisan di Kompas Minggu) Oleh Arahmaiani Tulisan kritis Aminudin TH Siregar (Ucok) yang dimuat di Kompas Minggu (30/5/2021) dengan judul “Takjub Ajoeb: Kepada Bung Hendro Wiyanto” telah memantik perenungan tentang sejarah Indonesia dalam hubungannya dengan aspek kebudayaan dan seni. Di dalam kenyataannya jikalau kita mulai memikirkan permasalahan sejarah dan budaya memang masih […]

Jalan Setapak Umat Ibrahim (Sebuah Esai Menyambut Hari Puisi)

Oleh Arip Senjaya karena aku ingin merdeka dan menemukan diri. (Subagio Sastrowardoyo, “Kampung”1) Kapak penyair Puisi adalah tentang sejarah kesulian pengucapan yang bersifat individualistik. Ada kesulitan pada setiap penyair untuk mengatakan sesuatu dan akhirnya masing-masing mencari jalan ucap sendiri-sendiri, dan dengan demikian sejarah puisi selalu sebagai sejarah kesulitan per individu penyair, bukan sejarah mereka secara […]