Pos

“Seni-tersurat” dan “Penonton-tersirat”(Mau kemana Sumatera?)

Dari Festival Pekan Nan Tumpah VII – 2025 Oleh Afrizal Malna* Saya menikmati dinamika penonton yang memenuhi Fabriek Padang, tempat dimana festival “Pekan Nan Tumpah ke VII” dibuka malam hari, 24 Agustus 2025. Mereka terus mengalir memasuki ruang bekas pabrik seng ini sejak sore hari. Sebagian besar mereka merupakan generasi dari kalangan Gen Z. Generasi […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 2: Basoeki dan Dullah, Wanita Penjuru dan Desing Peluru

Oleh Agus Dermawan T.* Basoeki Abdullah dan Dullah sama-sama besar di era revolusi dan era Indonesia merdeka. Keduanya pelukis legendaris. Namun atmosfir yang melingkupi mereka sungguh berbeda. Glamoritas dan wewangi Basoeki seperti keajaiban fiksi. Debu, peluru dan anak-anak Dullah adalah fakta yang gila. Sumber cerita bagi sinema. ————– Basoeki Abdullah: semesta wanita dan istana raja KEHIDUPAN […]

Berkesenian yang tidak berkebudayaan

 Oleh Pietra Widiadi* Mencermati polah laku masyarakat itu rasanya seru sekali. Dari sana kita bisa melihat bagaimana mereka tumbuh, bergerak, dan perlahan mengalami pergeseran hingga perubahan budaya. Nah, sebelum kita menyelam lebih jauh pada dinamika perubahan itu, ada baiknya kita menengok dulu apa yang dimaksud dengan “berkebudayaan” dalam aturan resmi negara. Undang-Undang Nomor 5 Tahun […]

Mencari Indonesia 5: Ketimpangan, Ketidakadilan dan Masyarakat Pinggiran

Suatu Proses Pencarian Tanpa Akhir  Oleh Francisia SSE Seda Buku karya Riwanto Tirtosudarmo seorang Guru Besar Riset Emeritus dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang ditulis selama kurang lebih empat dekade atau empat puluh tahun ini dan berdasarkan beragam hasil penelitian ini mencerminkan keresahan dan kegalauan dari seorang concerned scholar (ilmuwan yang peduli) mengenai masyarakat […]

Yang Dipinggirkan Belum Terpinggir: Pameran Tunggal Bagas Andhika

Oleh: Brian Trinanda K. Adi* Di suatu sore tidak jauh menjelang perayaan Festival Muria Raya (FMR) #5, 16-17 Agustus 2025, budayawan kondang, guru, sekaligus sosok bapak bagi tim FMR, Bapak Sutanto Mendut, mengirimkan sebuah pesan kepada saya, “Brian, undang Bre Redana ke Pati, ajak keliling jalanan kota, bertemu tokoh lokal, dan minta beliau berpidato di […]

Demo: Membaca Teks, Membedah Konteks

Oleh: Gus Nas Jogja* Di bawah terik matahari Jakarta yang pekat oleh polusi dan emosi tanpa kendali, di persimpangan jalanan yang padat, sebuah teater absurd digelar pada tanggal 28 Agustus 2025 lalu. Panggungnya adalah aspal yang panas, aktornya adalah ribuan wajah yang sama-sama lelah, dan naskahnya adalah ketidakpuasan yang sudah lama membeku. Ini adalah sebuah […]

Revolusi Bunga: Semiotika Warna dan Narasi Jalanan

Oleh: Gus Nas Jogja* Sesudah demo bercampur anarki melahirkan begitu banyak korban masyarakat sipil, sejumlah trend perlawanan muncul dengan pola baru, yaitu melalui simbol warna pink dan hijau di berbagai mural dan grafiti. Konsep “Revolusi Bunga dengan Warna Pink dan Hijau” bukan sekadar deskripsi visual, melainkan sebuah manifesto yang terukir di kanvas jalanan. Ia adalah […]

Festival Muria Raya dan Ironi Desa yang Gelisah

Oleh: Mukhlis Anton Nugroho* Desa yang Dirayakan Di kaki Gunung Muria, Desa Tempur menjadi tuan rumah Festival Muria Raya (FMR) ke-5, sebuah perhelatan budaya yang menyala pada pertengahan Agustus lalu. Dalam kesahajaan suasana desa, festival ini menghadirkan pengalaman yang jarang ditemui di kota: relasi tanpa sekat antara tuan rumah dan tamu, antara seniman dan penonton. […]

Mencari Indonesia 5: Ketimpangan, Ketidakadilan dan Masyarakat Pinggiran 

                  Oleh Maxensius Tri Sambodo*  Buku yang berjudul ‘Mencari Indonesia 5: Ketimpangan, Ketidakadilan dan Masyarakat Pinggiran’, karya Riwanto Tirtosudarmo, menjadi hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Buku ini berjumlah 390 halaman (plus i – xxiv) dan diterbitkan oleh MNC Publishing. Sebelum masuk pada fase pentalogi […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 1: Raden Saleh, Sang Pangeran Aneh 

Oleh Agus Dermawan T.* Indonesia memiliki banyak tokoh yang kisah hidupnya amat layak difilmkan. Di antaranya dari jagad kesenimanan yang dilakoni para perupa legendaris. Topik sinema yang bisa jadi variasi di tengah hebohnya film horor rumah tua dan drama air mata remaja.  ———– SEJARAH menengarai, kisah hidup para perupa terkenal pada umumnya memiliki nuansa human […]