Entries by

Belanja Daerah untuk Berkebudayaan Sebuah Ironi

 Oleh Pietra Widiadi* Dalam pertemuan beberapa kawan di daerah, setingkat Kabupaten atau Kota dan juga Tingkat Provinsi yang aktif berkesenian, sering membicarakan soal dana, terutama soal alokasi dana untuk Dewan Kesenian Daerah dari APBD yang dianggap tidak cukup, dan dana cekak. Ada yang bilang alokasi dana yang tidak memanusia buat para budayawan (baca seniman), yang […]

Membangun Ekosistem Pengelolaan Haji dan Umroh

Oleh: HM. Nasruddin Anshoriy Ch* Abstrak Peta Jalan Kementerian Haji dan Umrah untuk tahun 2026 dan tahun-tahun berikutnya menargetkan penyelenggaraan ibadah haji yang terbaik, dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan, profesionalisme, serta penanganan isu-isu krusial seperti kesehatan jemaah, akomodasi, dan transportasi. Artikel ilmiah ini mengkaji reformasi birokrasi dan perbaikan kualitas pelayanan dalam konteks penyelenggaraan haji, […]

“Seni-tersurat” dan “Penonton-tersirat”(Mau kemana Sumatera?)

Dari Festival Pekan Nan Tumpah VII – 2025 Oleh Afrizal Malna* Saya menikmati dinamika penonton yang memenuhi Fabriek Padang, tempat dimana festival “Pekan Nan Tumpah ke VII” dibuka malam hari, 24 Agustus 2025. Mereka terus mengalir memasuki ruang bekas pabrik seng ini sejak sore hari. Sebagian besar mereka merupakan generasi dari kalangan Gen Z. Generasi […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 2: Basoeki dan Dullah, Wanita Penjuru dan Desing Peluru

Oleh Agus Dermawan T.* Basoeki Abdullah dan Dullah sama-sama besar di era revolusi dan era Indonesia merdeka. Keduanya pelukis legendaris. Namun atmosfir yang melingkupi mereka sungguh berbeda. Glamoritas dan wewangi Basoeki seperti keajaiban fiksi. Debu, peluru dan anak-anak Dullah adalah fakta yang gila. Sumber cerita bagi sinema. ————– Basoeki Abdullah: semesta wanita dan istana raja KEHIDUPAN […]

Berkesenian yang tidak berkebudayaan

 Oleh Pietra Widiadi* Mencermati polah laku masyarakat itu rasanya seru sekali. Dari sana kita bisa melihat bagaimana mereka tumbuh, bergerak, dan perlahan mengalami pergeseran hingga perubahan budaya. Nah, sebelum kita menyelam lebih jauh pada dinamika perubahan itu, ada baiknya kita menengok dulu apa yang dimaksud dengan “berkebudayaan” dalam aturan resmi negara. Undang-Undang Nomor 5 Tahun […]

Mencari Indonesia 5: Ketimpangan, Ketidakadilan dan Masyarakat Pinggiran

Suatu Proses Pencarian Tanpa Akhir  Oleh Francisia SSE Seda Buku karya Riwanto Tirtosudarmo seorang Guru Besar Riset Emeritus dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang ditulis selama kurang lebih empat dekade atau empat puluh tahun ini dan berdasarkan beragam hasil penelitian ini mencerminkan keresahan dan kegalauan dari seorang concerned scholar (ilmuwan yang peduli) mengenai masyarakat […]

Mencari Indonesia 5: Ketimpangan, Ketidakadilan dan Masyarakat Pinggiran 

                  Oleh Maxensius Tri Sambodo*  Buku yang berjudul ‘Mencari Indonesia 5: Ketimpangan, Ketidakadilan dan Masyarakat Pinggiran’, karya Riwanto Tirtosudarmo, menjadi hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Buku ini berjumlah 390 halaman (plus i – xxiv) dan diterbitkan oleh MNC Publishing. Sebelum masuk pada fase pentalogi […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 1: Raden Saleh, Sang Pangeran Aneh 

Oleh Agus Dermawan T.* Indonesia memiliki banyak tokoh yang kisah hidupnya amat layak difilmkan. Di antaranya dari jagad kesenimanan yang dilakoni para perupa legendaris. Topik sinema yang bisa jadi variasi di tengah hebohnya film horor rumah tua dan drama air mata remaja.  ———– SEJARAH menengarai, kisah hidup para perupa terkenal pada umumnya memiliki nuansa human […]

Panggung Drama Sosial Politik Indonesia 

 Oleh Purnawan Andra* Belakangan ini, kita menyaksikan dinamika sosial-politik Indonesia yang penuh gejolak. Mulai dari demo buruh, protes mahasiswa, maraknya aksi solidaritas setelah kematian seorang pengemudi ojek online, hingga perdebatan di ruang digital yang tak pernah berhenti.  Peristiwa-peristiwa ini sering kita tanggapi dengan cara sederhana, seperti tentang siapa salah, siapa benar, siapa yang patut disalahkan, […]

Mengapa Teater Koma Belum Titik

Oleh Bambang Bujono* Sebuah catatan dari menonton pementasan Teater Koma Mencari Semar, naskah dan sutradara Rangga Riantiarno, di Ciputra Theatre, Jakarta, 13-17 Agustus 2025. Teater Koma belum titik. Grup yang didirikan pada 1977, ketika penggagas Taman Ismail Marzuki habis masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta, seolah hendak membuktikan bahwa tanpa seorang “maecenas” sekaliber Bang Ali, Teater […]