Entries by

Puisi-puisi Djoko Saryono

AKULAH ILMU /1/ Akulah ilmu — kau tahu? si terdakwa dari segala penjuru juga si terpuja dalam segenap waktu padahal aku diam merenung selalu oleh manusia dianggap bahaya tapi juga diharapkan memberi jasa manusia suka gamang belaka dari masa ke masa dari mandala ke mandala bermacam suara lantang menampar atau menimang ya, akulah memang ilmu […]

Liminalitas Wayang dalam Perspektif Dekolonisasi Kontekstual

Oleh Purnawan Andra* Wayang adalah salah satu ekspresi budaya kita yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2003. Wayang sebagai sebuah seni pertunjukan adalah representasi nilai etis-estetis dalam dramaturgi berunsur ‘”total theatre’” dalam penyajiannya. Tidak hanya seni peran tokoh-tokohnya, bentuk wujudnya juga ekspresi seni rupa dalam tatah sungging, wanda (karakter) hingga warna […]

Metamorfose Si Doel dari Wacana Sastra ke Wacana Politik

Oleh Tengsoe Tjahjono* Si Doel Anak Betawi adalah kisah yang telah lama hidup di benak masyarakat Indonesia, sebuah narasi yang awalnya hadir dalam wacana sastra namun kemudian mengalami transformasi menjadi bagian integral dari wacana budaya populer dan politik. Dari tangan Aman Datuk Madjoindo, Si Doel lahir sebagai representasi perjuangan kaum marjinal dalam novel yang berjudul […]

Cultural Studies: Mendebat Kanon Sastra

Oleh: Walang Sungsang* Pengertian teks kanon awalnya muncul dari tradisi otoritas Kristiani. Vatikan membedakan adanya teks-teks sakral yang asli dan dapat dipercaya kebenarannya dengan teks-teks tak asli yang masih diragukan kebenarannya. Teks-teks asli yang ditetapkan Vatikan sebagai sumber kebenaran disebut sebagai teks kanon. Dan teks-teks religi yang diragukan keasliannya dan tak dipakai sebagai rujukan resmi […]

Memugar Rumah Budaya : Puitika Autoetnografis Tengsoe Tjahjono

Oleh Prof. Dr. Djoko Saryono* Kenapa penyair Tengsoe Tjahjono memilih judul (diksi) jenggirat, bukan  judul (diksi) Banyuwangi meskipun pokok persoalan utama puisi-puisi dalam antologi ini tentang Banyuwangi — muasal penyair kita? Setelah sekian lama penyair kita suntuk menekuni genre puisi dan fiksi yang pendek-pendek, kenapa dalam antologi ini penyair kita menulis atau memamerkan puisi-puisi panjang […]

Perihal Sastra Kerakyatan, Sastra Pergerakan, dan Sastra Perlawanan

Oleh Prof. Dr. Djoko Saryono* /1 Makna istilah rakyat dan bukan rakyat bisa merujuk pada kategori sosial politik dan sosial ekonomi. Ketika ada pejabat mengatakan bahwa rakyat nggak jelas, dia memosisikan diri sebagai penguasa. Di sini istilah rakyat beroposisi biner dengan penguasa, yang bisa kita sebut sebagai kategori sosial politik. Tatkala para politikus dan pejabat […]

Orientasi Seksual Panji: Konstruksi Budaya dalam Intermediasi

Oleh Seno Gumira Ajidarma Diterjemahkan dari “The Sexual Orientation of Panji : Cultural Construction in Intermediation”, Lekesan Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts 3 (2): 31-40. November 2020. DOI:10.31091/lekesan.v3i2.1167. Akan dibukukan dalam Dari Spider-Man sampai Kian Santang: Komik dalam Kajian Budaya (2025). Abstrak  Adegan percintaan Panji dari (1) manuskrip aksara Jawa Br. 126 Hikayat Panji Semirang, […]

Mantra Asmak Sunge Rajeh (ASR) dalam Perspektif Ontologi Josiah Royce

Oleh Muhammad Wildan Saya mendapatkan asmak (doa mantra dalam tradisi ilmu hikmah) ini secara lisan dari seorang ningrat Cirebon berinisial JR di tahun 2009. Sanad keilmuan ASR yang saya dapat yaitu Kyai Damanhuri, sd Syekh Buju Tumpeng yang mukim di Batu Ampar Madura. Salah satu syarat saat transmisi mantranya: Tidak boleh dicatat dalam notes dan […]

Slamet Rahardjo, Peti Mati dan Suara Tokek

Oleh: Seno Joko Suyono* Slamet menafsirkan lakon Dag Dig Dug karya Putu Wijaya secara berbeda. Dag Dig Dug yang merupakan alegori dari ketidakpastian situasi masyarakat koruptif di tangannya menjadi agak berbau mistisisme Jawa. Dag Dig Dug drama 3 babak Putu Wijaya malam itu mendapat pemaknaan lain dari Slamet Rahardjo. Dipentaskan di Salihara tanggal 25 dan 26 […]