Entries by

Ziarah Seni Modern dan Sosok Patron Seni Hendra Hadiprana

Oleh Bambang Asrini Widjanarko* Sebuah ziarah dihamparkan, seperti mengikuti arah hati menyusuri ‘jejak-jejak sakral’ dalam sejarah seni modern Indonesia. Pameran Retrospeksi bertajuk Napak Tilas Seni di Galeri Hadiprana, Jakarta 23 Agustus sampai 15 September 2025 ini membuka memori. Event itu menyibak ulang karya koleksi-koleksi salah satu patron seni penting, tepatnya seni rupa; Hendra Hadiprana.  Koleksinya […]

Antara Pahat, Pasar, dan Memori Tubuh: Sebuah Catatan Reflektif Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Serenan

Oleh Chici Yuliana Nadi* Di setiap sudut rumah, di ruang kerja pengrajin, suara pahat seakan menjadi denyut harian yang tak pernah absen. Ada sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar keterampilan teknis—sebuah memori tubuh yang lahir dari puluhan tahun kebiasaan, dari tangan-tangan yang terbiasa memahat tanpa banyak berpikir, seakan kayu dan tubuh sudah bersepakat untuk saling […]

One Day Retreat TWIM

Dulu mudah marah, sekarang lebih mudah memaafkan. Dulu penuh beban, sekarang bisa tersenyum bahagia. Ini cerita nyata peserta One Day Retreat TWIM Yayasan Dhammasukha Indonesia. Yuk, temukan ketenangan yang sama. Minggu ke-2 (14 September), dan Minggu ke-4 (28 September) 08.00 – 16.00 WIB Komplek, Jl. Taman Palem Mutiara No.11 Blok A5, RT.7/RW.14, Kecamatan Cengkareng, Kota […]

Pohon/Kayu, Monografi Anusapati

Dalam karya-karya Anusapati, isu lingkungan bukan hanya berasal dari penggunaan material pohon dan kayu, namun bermula dari sikap dan dorongan untuk niscaya terhubung dengan alam. Tersebab dorongan inilah ia memilih untuk terlibat dengan material kayu di dalam proses penciptaan karyanya. Bagi Anusapati, keterampilan merupakan pengetahuan yang eksis dan melekat di dalam aktivitas membuat ( making […]

Rumah Makna

Oleh Prof. Dr. Mudji Sutrisno SJ* I. Kebudayaan, ketika dibaca oleh manusia atau kita sebagai pelaku pemberi makna (baca: the signifying actor), ‘harus’ disadari melalui 4 tahap membacanya agar paham artinya. Tahap pertama, kita baca dari sumber dan oasenya. Tahap ini mengajak mata baca kita dengan kesadaran dari bahasa logis ke tulis serta semiotis (tanda). […]

Pelajaran Samin Surosentiko dan Monkey D. Luffy dari Pati

Oleh Dwi Sutarjantono* “Ora obah, ora mamah. Kalau tidak bergerak, tidak makan.” — Samin Surosentiko. Pati yang biasanya tenang, bahkan sering dilabeli “kota para pensiunan,” mendadak riuh. Puluhan ribu warga memadati alun-alun, membawa spanduk dan mengangkat suara. Pemicu utamanya: penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dianggap melonjak tajam. Yang menarik […]

Putu Fajar, Angin dan Api

Oleh Seno Joko Suyono* Sore, menjelang penutupan pameran lukisan tunggal Putu Fajar Arcana berjudul: Chromatica, 21 Agustus lalu saya menyempatkan  diri datang ke Galeri hotel The Dharmawangsa, tempat  pameran berlangsung. Memasuki ruangan yang cukup mewah bagi pameran tunggal pertama seorang pelukis, sekilas saya saksikan semua lukisan Putu – bergaya abstrak ekspresionis. Dari puluhan lukisannya yang […]

I Dewa Putu Sena dan Tsunami Flora Fauna 

Oleh Agus Dermawan T.* Seni lukis Bali bertema flora dan fauna gaya Pengosekan sangat fenomenal, dan mendunia. Karya pelopornya, I Dewa Putu Sena, dipamerkan secara khusus sampai akhir Agustus 2025. ————— SYAHDAN tahun 2003 sampai beberapa tahun setelahnya, di berbagai penjuru Bali, seni lukis abstrak terpajang di mana-mana. Jenis seni lukis ini hadir merajalela di […]

Sounds Horeg sebagai Budaya Populer dan Akumulasi Modal

Oleh Pietra Widiadi* Fenomena sounds horeg di Jawa Timur memperlihatkan pergeseran bentuk hiburan masyarakat tingkat desa menjadi praktik budaya populer dengan dimensi ekonomi, sosial, dan politik yang kompleks. Ini menunjukkan bahwa sounds horeg merupakan arena negosiasi antara tradisi dan modernitas, antara kebebasan berekspresi dan hegemoni kekuasaan. Regulasi berupa Surat Edaran Bupati (SEB) hanya berfungsi sebagai […]

Kemerdekaan dan Kedaulatan: Bagaimana Pengalaman Indonesia?

Oleh Joss Wibisono Kemerdekaan yang diproklamasikan, tidak serta merta berarti kedaulatan. Dalam sejarah, kemerdekaan memang urusan negara yang memproklamasikannya, tetapi tidaklah begitu halnya dengan kedaulatan. Kedaulatan ternyata lebih menyangkut pengakuan negara lain, terutama si bekas penjajah: sedikit banyak si bekas penjajah merestui kemerdekaan wilayah jajahan yang memproklamasikan kemerdekaannya. Masalahnya, pengakuan itu kebanyakan dilakukan oleh negara-negara […]