Pos

Teks Sastra dan Rekonstruksi Sejarah

Oleh: Tjahjono Widijanto* Teks sastra hadir di tengah-tengah masyarakat pembacanya dengan membawa kodratnya yang “hemaprodite”, satu sisi teks sastra berpijak pada realitas sisi yang lain berpijak pada imajinasi. Antara realitas dan imajinasi tidak dapat ditentukan mana yang lebih penting karena keduanya bercecabang, berkelindan dan berpagutan menjadi satu. Fakta dan fiksi, factual dan imajinatif bersenyawa dalam […]

Era Digital, Sastra pada Era Digital, dan Spesies Sastra Digital

Oleh Prof Djoko Saryono /1/ Kini kita memasuki zaman yang selalu lolos dinamai. Pernahkah Anda merenungi, lantas bertanya? Dunia dan zaman macam apakah yang sedang kita hidupi dan menghidupi kita? Kita sekarang sedang memasuki dunia dan zaman serba tak pasti, tak terduga, penuh kesemrawutan, dan sarat kemenduaan (ambiguitas). Dunia dan zaman macam begini acap disebut VUCA […]

Peta Estetika dan Etika Novel Indonesia Setelah Tahun 2000-an

Oleh Djoko Saryono* Istilah paradigma sesungguhnya sudah berumur lama, sejak zaman Yunani telah umum dipakai. Pada zaman modern Abad XX istilah tersebut makin lazim dipakai di bidang filsafat dan ilmu-ilmu (baik ilmu kealaman, kemasyarakat, maupun lebih-lebih ilmu kemanusiaan. Dalam bidang filsafat dan ilmu-ilmu istilah paradigma menjadi populer berkat Saussure dan Khun. Dalam karya monumentalnya General […]

Metamorfose Si Doel dari Wacana Sastra ke Wacana Politik

Oleh Tengsoe Tjahjono* Si Doel Anak Betawi adalah kisah yang telah lama hidup di benak masyarakat Indonesia, sebuah narasi yang awalnya hadir dalam wacana sastra namun kemudian mengalami transformasi menjadi bagian integral dari wacana budaya populer dan politik. Dari tangan Aman Datuk Madjoindo, Si Doel lahir sebagai representasi perjuangan kaum marjinal dalam novel yang berjudul […]

Cultural Studies: Mendebat Kanon Sastra

Oleh: Walang Sungsang* Pengertian teks kanon awalnya muncul dari tradisi otoritas Kristiani. Vatikan membedakan adanya teks-teks sakral yang asli dan dapat dipercaya kebenarannya dengan teks-teks tak asli yang masih diragukan kebenarannya. Teks-teks asli yang ditetapkan Vatikan sebagai sumber kebenaran disebut sebagai teks kanon. Dan teks-teks religi yang diragukan keasliannya dan tak dipakai sebagai rujukan resmi […]

Perihal Sastra Kerakyatan, Sastra Pergerakan, dan Sastra Perlawanan

Oleh Prof. Dr. Djoko Saryono* /1 Makna istilah rakyat dan bukan rakyat bisa merujuk pada kategori sosial politik dan sosial ekonomi. Ketika ada pejabat mengatakan bahwa rakyat nggak jelas, dia memosisikan diri sebagai penguasa. Di sini istilah rakyat beroposisi biner dengan penguasa, yang bisa kita sebut sebagai kategori sosial politik. Tatkala para politikus dan pejabat […]

Orientasi Seksual Panji: Konstruksi Budaya dalam Intermediasi

Oleh Seno Gumira Ajidarma Diterjemahkan dari “The Sexual Orientation of Panji : Cultural Construction in Intermediation”, Lekesan Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts 3 (2): 31-40. November 2020. DOI:10.31091/lekesan.v3i2.1167. Akan dibukukan dalam Dari Spider-Man sampai Kian Santang: Komik dalam Kajian Budaya (2025). Abstrak  Adegan percintaan Panji dari (1) manuskrip aksara Jawa Br. 126 Hikayat Panji Semirang, […]

Seabad Pramoedya Ananta Toer

Seratus tahun sesudah kelahirannya, Pramoedya Ananta Toer kembali ke kampung halaman tercinta, Blora, dalam Festival Blora Seabad Pram 2025. Tiga hari kemeriahan dalam balutan syukur dan sukacita, untuk kembali mengobarkan semangat abadi yang #TakkanPadam.      

The Normality of the Crazy Family: Political Humor in the Old Order

Oleh Seno Gumira Ajidarma* Makalah diskusi panel ‘Humour as Politics: Parody, Irony, and Satire in Southeast Asia’, dalam konferensi European Association for Southeast Asian Studies (EuroSEAS) ke-12, di Kampus Condorcet, Paris-Aubervilliers, Prancis, 28 Juni –1 Juli 2022 secara daring. https://euroseas2022.org/panels/humour-as-politics-parody-irony-and-satire-in-southeast-asia. Terjemahannya akan termuat dalam Dari Spider-Man sampai Kian Santang: Komik dalam Kajian Budaya (2025). Abstract Semar, […]

Puisi-Puisi Eddy Pranata PNP

Ketika Setiap Keramaian Adalah Kesunyian Ketika setiap keramaian adalah kesunyian; aku tak pernah bersedih. Begitu pula luka seperih apa pun; akan kunikmati Kepergian orang terkasih; melancarkan alir darah. Aku akan menjelma manusia paling tabah. Menerima duka lara dengan bahagia. Sepanjang selasar waktu dan usia. Walau sepercik cahaya. Sekelebat cahaya! Aku tidak tahu pasti kenapa aku […]