Pos

Puisi-puisi Imam Budiman

Al-Asma’i, 739—831 Ia rutin menyalakan bahasa-bahasa baru sebagai lampion di malam hari kepada dua anak khalifah—yang kelak saling membantah lalu bersilang darah selepas kematian ayahnya disadarinya bahwa peristiwa kelam itu tak akan lama lagi. Sebab ia mengasihi peternakan dan ladang serupa pulang ke masa kecilnya—kemudian mulai belajar merumuskan: Derap langkah kuda, punuk unta yang menyimpan […]

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

 NAPAS PAJAK Bangun tidur, napas pertama disapa tarif karbon, roti sarapan kena PPN, kopi dicium bea aroma, pipis di toilet umum? “Seribu plus pajak udara bersih.” Peluk istri tercatat di pajak afeksi, cium anak kena pajak kebahagiaan, bahkan rindu dianggap utang tak terlapor. Daun jatuh di halaman kena retribusi gravitasi, burung terbang wajib bayar izin […]

Puisi-puisi Sinduputra

 17 AGUSTUS 2025 aku merayakan ulang tahun sebatang kalpataru pohon waktu bagi 280 juta kupu-kupu menyalakan 80 lilin tanah di batang yang tumbuh setiap tahun menyanyikan lagu senyap bagi tumbuhnya pohon yang aku rawat dengan siraman airmata bagi tumbuhnya pohon yang tumbuh karena peluh tanganku pohon yang tumbuh ke dalam tanah tanah yang bergeser menjadi […]

Puisi-puisi Hening Wicara

HAGYA SOFIA Puisi memasuki Hagya Sophia Ketika matahari tepat di atas kepala Dicarinya jawab atas sebuah tanya Tentang kubah yang merangkum segala beda Betapa terpesonanya puisi Mendapati asma Allah dan Rasulnya dalam untaian kaligrafi Di antara mozaik Ave Maria dan sang bayi Di dalam megah Hagya Sophia Yang mengumandangkan cinta Puisi telah menjadi saksi Bahwa […]

Puisi-puisi Emi Suy

DOA YANG DILIPATKAN DI SAJADAH IBU ibuku tak pernah menghafal doa panjang tapi ia tahu persis kapan harus mengucap “ya Allah” dan kapan diam adalah bentuk paling khusyuk dari pengharapan sajadahnya bukan yang mahal tapi penuh lipatan waktu yang mengering bersama air mata sambil menunggu kepastian dari langit ia tak pandai bicara tentang surga tapi […]

Puisi-puisi Sinduputra

 80 TAHUN, SETELAH PROKLAMASI  tahun 1945, Chairil Anwar menulis puisi “Kepada Penyair Bohang” : (Kelana tidak bersejarah Berjalan kau terus! Sehingga tidak gelisah Begitu berlumuran darah)* 80 tahun, setelah proklamasi dibacakan 80 tahun, setelah Chairil Anwar menulis puisi “Kepada Penyair Bohang” revolusi belum selesai. sejarah masih berdarah revolusi, sebagaimana puisi, tidak menempuh usia tumbuh hening. […]

Puisi-Puisi Aji Ramadhan

Mata Anda Salam dan sejahtera untuk Anda. Semoga segala kebaikan terpatri pada setiap kegiatan Anda yang menyenangkan. Sudilah meluangkan waktu sebentar agar saya bisa masuk sebagai salah satu bagian yang mengenyalkan hari Anda. Perkenalkan, saya hanyalah burung dengan lidah belum sempurna. Sehingga, saya terlalu piyik meresap ke ceruk kegelapan. Anda jangan risau. Saya tidak akan […]

Perjuangan Makna dalam Remediasi: Buang Tonjam dalam Ilustrasi dan Cerita-Gambar

Oleh Seno Gumira Ajidarma * ————- Diterjemahkan dari “The Struggle of Meaning in Remediation:  Buang Tonjam in Illustration and Picture-Story”, Journal of Language and Linguistic Studies, 18 (2), 729-754; 2022. ISSN: 1305-578X. www.jlls.org. Akan terbit dalam Dari Spider-Man sampai Kian Santang: Komik dalam Kajian Budaya (2025). Abstrak Dalam survai ini, pemeriksaan remediasi teks tertulis dalam roman […]

Sutardji Calzoum Bachri: Antara Mantra dan Makna, Puisi dan Pembebasan Bahasa

 Oleh Tengsoe Tjahjono* Mukadimah: Dalam Napas Puisi, Sutardji Masih Bernyanyi Pada tanggal 24 Juni 2025, Sutardji Calzoum Bachri genap berusia delapan puluh empat tahun. Usia yang tak hanya menandai panjangnya hidup biologis seorang penyair, tetapi juga ketahanan spiritual seorang peziarah bahasa yang tak pernah letih menafsir dan menyeberangi batas-batas diksi. Ia tidak sekadar bertahan, tetapi […]

Taufiq Ismail: Membentang Zikir Panjang, Menjaga Kemuliaan Martabat Manusia

Oleh Djoko Saryono* Puisi mencatatnya semua, menyampaikannya kembali dengan sentuhan yang indah dan penuh keterharuan mengulangi ini lewat daurnya sendiri-sendiri berabad lamanya beriringan denyut zikir tiada putusnya tegak lurus ke arah Asal Ini Semua Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbaur cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan […]