Pos

Rumah Puisi Adalah Hati

Oleh Gus Nas Jogya* Di sebuah kota bernama Partitur Rindu, segalanya adalah bunyi, namun tanpa makna. Jalan-jalan terbuat dari bisikan yang kosong, bangunan-bangunan berdiri dari teriakan yang hampa, dan manusia saling berbicara dengan frasa yang sudah aus, diucapkan bukan untuk menyampaikan, melainkan untuk mengisi kehampaan di antara mereka. Di kota ini, puisi telah mati, dikubur […]

Ketika Orang Darat Blusukan ke Laut

Oleh  Tjahjono Widijanto* Kami telah berjanji kepada sejarah Untuk pantang menyerah Bukankah telah kami lalui pulau demi pulau selaksa pulau Dengan perahu yang semakin mengeras Oleh air laut Selalu bajakan otot-otot kami Ya Tuhan Yang tetap mengayuh entah sejak kapan Barang kali akan memutih rambut kami ini Satu demi satu merasa letih dan tersungkur mati […]

Tembang-tembang Didi Kempot: Dari Estetika Pedalaman dan Spirit Warung Kopi

Oleh  Tjahjono Widijanto* Didi “Kempot” Prasetyo, maestro kondang lagu-lagu Jawa yang dijuluki kaum milenial sebagai “God Father of Broken Heart”  baru saja berpulang, Didi Kempot disebut-sebut memulai kariernya dengan genre campursari. Tidak ada referensi yang pasti dan jelas tentang siapa dan kapan genre campursari ini ditemukan. Fenomena awal musik ini muncul di era 1970-an lewat […]

Sastra Kristiani

 Oleh Mudji Sutrisno SJ.* Susastra Dari susastra: tulisan yang “su”, artinya ‘yang lebih’. Maka sastra artinya adalah pertama, tulisan sastra yang lebih menuliskan nilai-nilai kristiani, kasih, kteadilan, kebenaran, keindahan, kebaikan. Kedua, mewartakan dengan segala bahasa yang dibalik peristiwa atau kejadian, itu Allah sedang bekerja melalui ciptaanNya untuk dengan manusia menanggapi mau diajak ‘menyucikan’ dunia. Ketiga, […]

Ke Madiun, Membaca Onghokham, Menyisir Politik Jawa/Indonesia

Oleh Riwanto Tirtosudarmo* Ketika Mas Bambang Adrian Wenzel, Direktur Eksekutif NBS (New Book Store) Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), meminta saya menjadi narasumber acara peresmian Ruang Plate AE di cabang NBS di Madiun dengan mendiskusikan buku karya Onghokham, ‘Madiun Dalam Kemelut Sejarah: Priayi dan Petani”, saya menduga dia mengira karena saya secara pribadi dekat dengan Pak […]

Kemerdekaan dan Kedaulatan: Bagaimana Pengalaman Indonesia?

Oleh Joss Wibisono Kemerdekaan yang diproklamasikan, tidak serta merta berarti kedaulatan. Dalam sejarah, kemerdekaan memang urusan negara yang memproklamasikannya, tetapi tidaklah begitu halnya dengan kedaulatan. Kedaulatan ternyata lebih menyangkut pengakuan negara lain, terutama si bekas penjajah: sedikit banyak si bekas penjajah merestui kemerdekaan wilayah jajahan yang memproklamasikan kemerdekaannya. Masalahnya, pengakuan itu kebanyakan dilakukan oleh negara-negara […]

Museum Hermann Hesse

Oleh Sigit Susanto* The Power of Pembaca Sastra Secara umum pembaca di mata pengarang sangat membantu, karena membeli bukunya. Lebih jauh, syukur ia mereview, syukur lagi ia sering mencomot kalimatnya perlahan menjadi aforisme. Syukur lagi buku itu dijadikan bahan diskusi, menginspirasi buku baru karangan pembaca sendiri, dibuat kado untuk acara ulang tahun atau perkawinan, dibuat […]

Puisi-puisi Imam Budiman

Al-Asma’i, 739—831 Ia rutin menyalakan bahasa-bahasa baru sebagai lampion di malam hari kepada dua anak khalifah—yang kelak saling membantah lalu bersilang darah selepas kematian ayahnya disadarinya bahwa peristiwa kelam itu tak akan lama lagi. Sebab ia mengasihi peternakan dan ladang serupa pulang ke masa kecilnya—kemudian mulai belajar merumuskan: Derap langkah kuda, punuk unta yang menyimpan […]

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

 NAPAS PAJAK Bangun tidur, napas pertama disapa tarif karbon, roti sarapan kena PPN, kopi dicium bea aroma, pipis di toilet umum? “Seribu plus pajak udara bersih.” Peluk istri tercatat di pajak afeksi, cium anak kena pajak kebahagiaan, bahkan rindu dianggap utang tak terlapor. Daun jatuh di halaman kena retribusi gravitasi, burung terbang wajib bayar izin […]

Puisi-puisi Sinduputra

 17 AGUSTUS 2025 aku merayakan ulang tahun sebatang kalpataru pohon waktu bagi 280 juta kupu-kupu menyalakan 80 lilin tanah di batang yang tumbuh setiap tahun menyanyikan lagu senyap bagi tumbuhnya pohon yang aku rawat dengan siraman airmata bagi tumbuhnya pohon yang tumbuh karena peluh tanganku pohon yang tumbuh ke dalam tanah tanah yang bergeser menjadi […]