Pos

Puisi-puisi Effendi Kadarisman

RITUAL KEADILAN Tasbih itu masih mengalir bersama dzikir Belum dicuri dari hatimu Hanya hamparan tanah di bawah sajadah Pelan-pelan digulung oleh tangan-tangan rakus Tangan yang mematok kesabaranmu, membikin pagar laut dan berambisi besar merampok Langit dan Langit terguncang Nyala bintang-bintang, lilin keadilan akan dipadamkan, firman-Mu akan dimakzulkan Shalat dan arah kiblat masih dilepas Bebas, untuk […]

Kitong Sayang Tanah Papua, Tra Terbilang Bahasa dan Sastranya: Mengusahakan Pemajuan Bahasa dan Sastra Tanah Papua

Oleh Djoko Saryono di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung (Pepatah Melayu) di mana bumi Papua sa pijak, di situ langit Papua sa junjung Apuni inyamukut werek halok yugunat tosu Berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap sesama (Pepatah Lembah Baliem, Wamena) Berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap bahasa dan sastra Tanah Papua Selain kekayaan alam dan […]

Hujan Bulan Juni dan Ekologi Keheningan

Oleh Purnawan Andra “Tak ada yang lebih tabah / dari hujan bulan juni,” tulis Sapardi Djoko Damono, membuka puisi yang telah melintas batas medium, generasi, bahkan makna berjudul Hujan Bulan Juni tersebut.  Larik itu bukan hanya frasa puitik, melainkan pancaran sunyi dari lanskap batin yang mengendap lama dalam memori kolektif masyarakat. Hujan Bulan Juni bukan […]

Memoria yang Meniti Waktu dalam Detachment dan Deteritorialisasi 

Oleh: Indro Suprobo* “Art is not communicative, art is not reflexive. Art, science, philosophy are neither contemplative, neither reflexive, nor communicative. They are creative, that’s all.”  Gilles Deleuze  —– Pernyataan Deleuze ini memang keras dan menampar. Ia menegaskan bahwa seniman itu tidak semata-mata menghadirkan pesan atau representasi dari realitas, melainkan pertama-tama dan yang paling utama adalah […]

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

DI TEPIAN KALI JAGIR Di bawah jembatan nyaris ambrol— bayangan pohon beringin membatu, sungai tak mengalir—ia menatap. Air jadi mata, menyimpan rahasia pabrik tua dan tangis anak-anak plastik. Siluet trem masa lalu menggeretkan kerangka besi— tanpa roda, tanpa suara. Hanya asap yang melukis salib pada langit kelabu. Langit yang lupa cara berduka. Aku melihat arwah […]

Kerja-Horor dalam Cerita Hantu

Baris-Komik Den Dhika Kamesywara Oleh Seno Gumira Ajidarma*) Diterjemahkan dari “Horror-Work In Ghost Stories : The Comic-Strips Of Den Dhika Kamesywara”, Webology Volume 19, No. 2, 2022. Pages: 3508-3532. ISSN: 1735-188X. https://www.webology.org/abstract.php?id=1699. Akan dimuat dalam Dari Spider-Man sampai Kian Santang (2025). Cerita hantu dalam bentuk baris-komik (comic-strip) gubahan Den Dhika Kamesywara di surat kabar Pos Kota, […]

Puisi-puisi Warih Wisatsana 

BERSAMA MADE WIANTA KE APUAN  Tiga tikungan lagi          tak kunjung sampai          kampung halaman  Begitulah berkali kita bertanya ke barat atau ke timur melipur umur Berulang menimbang peruntungan di tiap tikungan, akankah diri sampai              atau selesai sebelum hari usai?  Hujan lalu menderas […]

Melampaui Multikulturalisme: Meneroka Paras Diversitas Pengalaman Artistik, Pengalaman Estetis dan Estetika Sastra

Oleh: Djoko Saryono* Artikel ini dimaksudkan sebagai pemantik perbincangan estetika sastra yang betapa luas spektrum tema, bermacam-macam isi, dan beraneka penghampirannya sebagai realitas budaya. Dalam perspektif holistik budaya, estetika sastra dapat diperlakukan sebagai realitas simbolis (mentifact), realitas sosial (sociofact), dan material (artefact) karena secara holistik budaya mencakupi lapis simbolis, sosial, dan material. Sebagai realitas simbolis, […]

Penelitian Sastra Kita: Paradoks Estetik dalam Cengkeraman Paradigma Luar

Oleh Tengsoe Tjahjono* Dalam perjalanan panjang kebudayaan manusia, sastra hadir sebagai suara batin yang merintih di balik peristiwa, sebagai nyanyian lirih dari jiwa yang menyaksikan, merasakan, dan mengada. Namun hari ini, sastra tak lagi menjadi dirinya sendiri. Ia terperangkap dalam tafsir-tafsir epistemik yang lahir dari luar dirinya, dibalut jargon akademik yang justru menjauhkan pembaca dari […]

Rangga Mei Hua: Ketika Luka Bertemu Teknologi

Oleh Kang Du Tulisan singkat ini membedah novel Rangga Mei Hua: Simfoni Digital karya Lanang Setiawan dalam konteks teori simulakra Jean Baudrillard, posthumanisme Katherine Hayles, serta pendekatan intertekstual terhadap mitos Pygmalion dan film Her karya Spike Jonze. Novel ini ditafsirkan sebagai refleksi atas krisis identitas manusia di tengah era kecerdasan buatan. Melalui tokoh robot bernama […]