Pos

Puisi-puisi Ngatawi Al-Zastrouw

KURUSETRA 1   Di medan laga Kerusetra Jubah suci sang resi Berkiabar bagai aurat wanita jelita Melambai genit penuh pesona Membakar birahi lelaki jalang,   Di palagan Kurusetra Mahkota mulia sang Brahmana Diobral di meja pesta menyalakan nafsu gerombolan Srigala Dengan mata nanar dan nafsu membuncah Mereka mencabik jubah suci sang resi   Di balik […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

BALADA DALANG JEMBLUNG   1. Gemblung… gemblung… Meja kecil berderak pelan di desa Jumpoh, Kudhi menari di tangan dalang, Iket menahan kening dari angin khayal, Batik menempel di lutut yang bersila, Warga duduk menunggu tawa dan pelajaran.   (Meja goyang di tepi sawah, Kudhi menari sambil lompat, Selop nyebur masuk parit, Iket menahan dahi, gemblung… […]

Puisi-puisi Sosonjan A. Khan

CERITA SENJA    Ada yang tersentak ketika merah senja tiba-tiba berbicara tentang detik yang lurut dari tiang layar bahtera usia.   Benarkah, semalam telah terlalu jauh di ufuk ingatan? Seperti warna dilunturkan rintik hujan, perlahan merah senja berlimpahan di rambut pucat menghiris keindahan pantai.   Alam melukis makna menegur ramah. Dingin membelai senja berbisik mesra […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

BALADA DJOKO KAHIMAN   Siang pernah membuka jalan di hutan Kejawar saat seorang bocah belajar diam lebih lama daripada berkata.   Ia dibesarkan oleh sunyi, oleh doa yang tidak dipamerkan, oleh padepokan yang mengajarkan: kekuasaan lahir dari kesanggupan menahan diri.   Ketika ilmu dirasa cukup, ia pergi tanpa kuda, tanpa panji. Hanya tubuh muda dan […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

BALADA GETHUK GORENG SOKARAJA   Malam jatuh di Sokaraja. Pelan. Seperti daun singkong yang tahu kapan harus gugur.   Di dapur kecil, air mendidih tanpa saksi. Singkong direbus seperti hidup direbus waktu, tidak boleh terlalu cepat, tidak boleh mengeluh.   Gethuk… gethuk… ora nasi ora napa, yen ati eling lan sabar, weteng ya bisa diajak […]

Puisi-puisi Rohani Din

MENGGENGGAM TISU   Sayu Sendu Di petang Sabtu Hujan menyerbu Angin menderu Mengundang rindu Pada kekasihku   Kupeluk kelibatmu di dada pusara Meluruhkan lebat rindu dan lara Tiada hadiah kecuali sekuntum Fatihah Sambil menggenggam tisu yang basah.   27/11/20     LIMA DEKAD   Di hari  ulang tahun kelahiranmu kuucapkan selamat Lima puluh tahun bukan […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

BALADA SEDEKAH BUMI BARITAN   Di kaki malam yang perlahan membuka kelopaknya, orang-orang datang membawa padi, membawa kendi, membawa kisah yang menua bersama tanah. Bulan turun rendah, menyelinap di antara rambut anak-anak yang belajar diam di hadapan ladang seperti di hadapan ayat yang belum selesai dibaca.   Sesaji dibuka. Daun pisang bergetar halus seakan mencatat […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

BALADA SYAIKH MAKDUM WALI 1. Pada senja yang pecah seperti buah delima, Syaikh Makdum Wali melangkah dari arah barat. Serayu membuka diri, “Masuklah, kekasih Allah,” bisiknya pelan—pelan—pelan, seakan takut membangunkan sejarah. 2. Sarung sederhana berkibar perlahan, seperti bendera yang tak ingin mengumumkan perang kecuali perang melawan gelap di dada manusia. Daun jambu bergerak tanpa angin, […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S

BALADA BATANG PETUNG YANG HILANG Di halaman itu anak-anak bermain bayang sendiri suara mereka seperti angin mengejar bentuk yang tak jadi. Dulu di tengah mereka ada batang petung berdiri menadah hujan menampung cahaya pagi dan mendengarkan burung jalak bertahlil sebelum embun benar-benar pergi. Tak hanya menadah hujan, ia pernah jadi bende penanda waktu, menggetarkan malam […]

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

HUTAN JATI ANTARA BLULUK DAN MODO   Hutan itu menjangkau langit, ranting-rantingnya menjurai senyap, menadah cahaya dalam sunyi, akar-akarnya menulis doa yang lenyap.   Di bawahnya sejarah melintas, angin membawa bisik Andongsari, menimang takdir dalam dekap, Gajah Mada lahir dari janji.   Kini bayangannya sirna, bukit-bukit kapur mengering luka, tak ada rimbun merawat ingatan, tak […]