Pos

Puisi-puisi Djoko Saryono

YESUS KRISTUS: kepada teman-teman Kristiani /1/ jarum arloji jatuh: fajar makin luruh kayu membungkam segala aduh: tersalib sesosok tubuh lihat, tampak dia begitu tangguh: lesaplah segala keluh darah mencucuri tanah: harum tersebar melimpah segenap dosa manusia hapus: doa-doa mengalir tak putus “eli, eli, lama sabakhtani”, nyaring serunya hening kokoh bertahta: lindap risik suara apalagi tegas […]

Puisi-puisi Djoko Saryono

DRUPADI: Bertahun-tahun perempuan itu menggeraikan rambutnya: duh betapa panjangnya, tak terukur lulurnya, tak tampak ujung pangkalnya. Waktu seperti terlipat di dalamnya. Bertahun-tahun perempuan itu tak juga mengeramasi rambut panjangnya: duh betapa semerbaknya, tak ada tanda berakhirnya, tak terlihat hulu muaranya. Lajur waktu serasa tak sanggup menampungnya. Sebab darah muncrat belumlah tersedia: Dursasana masih tertawa, belum […]

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

 Syawal Hari Pertama Rembulan pecah di telapak tangan, serpihan cahaya mengaliri urat rindu. Langit bergetar, menyulut doa dalam dada, puing-puing malam bersandar di sejadah sunyi. Jejak kaki di pasir waktu, mencari sisa gema takbir yang merunduk, angin berbisik di sela sajadah kosong, menitipkan luka yang mekar dalam sujud. Cawan penuh rahmat, meneteskan sunyi, menggenangi kelopak […]

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

Percakapan Pagar Bambu “Mengapa kau tegak di sini?“ tanya angin kepada pagar bambu. “Aku ditanam sebagai pembelah laut,” jawabnya lirih, “agar batas menjadi nyata, agar gelombang tahu tempat untuk berhenti.“ “Tapi laut tak pernah punya batas,” angin berdesir, “ia adalah napas yang mengembara, ia adalah rumah yang tak berpintu.“ Pagar bambu merintih, sendi-sendinya retak dalam […]

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

Cinta di Lampu Merah Dua anak kecil, gitar kardus, kaleng penyok. Lagu sumbang, suara pecah, angin melintas. Lampu merah. Wajah-wajah menoleh, tidak melihat. Tangan kecil terulur, koin jatuh, mata tak bertemu. Di kaca mobil, bayangan raksasa melotot. Tuan berdasi, ibu berselendang, jemari di layar. Bibir tipis, senyum tipis, hidup tipis. Klakson meledak, hujan asap, roda […]

Puisi-Puisi Eddy Pranata PNP

Ketika Setiap Keramaian Adalah Kesunyian Ketika setiap keramaian adalah kesunyian; aku tak pernah bersedih. Begitu pula luka seperih apa pun; akan kunikmati Kepergian orang terkasih; melancarkan alir darah. Aku akan menjelma manusia paling tabah. Menerima duka lara dengan bahagia. Sepanjang selasar waktu dan usia. Walau sepercik cahaya. Sekelebat cahaya! Aku tidak tahu pasti kenapa aku […]

Sajak-Sajak Seno Joko Suyono

The laundry* : untuk sebuah ujian pementasan Seprai-seprai putih digantung seharusnya menjadi bayang bayang putra cacat yang disangka iblis bertanduk “Binatu adalah sebuah alegori bagi tempat pencucian dosa,” Semestinya penonton keluar dengan perasaan seperti itu Membekas amsal rentetan perselingkuhan dan kutukan di balik cucian basah digantung diderai angin Namun mahasiswa mahasiswa dan dosen itu tak […]

Puisi-Puisi Seno Joko Suyono

Di kompleks pemakaman tua : untuk seorang guide leaders Batavia “Jenasah-jenasah diarungkan dari Kali Krukut Sampai depan pekuburan ini. Lalu kereta kuda akan menjemputnya,” katamu Malaikat-malaikat pualam di pemakaman itu mengusap air mata mendengar kisahmu Cherubin dari gereja terbang tertatih-tatih meloncat dari cabang ke cabang Lalu jatuh sembari bergelayut nisan Sore itu, kamu membawaku mencari […]

Puisi-Puisi Abimardha Kurniawan

WAISAKA suatu malam, bulan mengintipnya dari dahan pohon ara. sunyi bergelayut. angin pun diam menyimpan suara dalam jantungnya. sepanjang musim semi, di bulan waisaka bunga-bunga tak lagi merasa indah. hijau daun-daun hanyalah semu semata. selepas yang kita miliki hanyalah sunyi. Bumi Jawa, 2022—2024   SUNYA SAGARA NIRMALA SASI laut kosong saat itu, ombak-ombak terbaring  tiada […]

Puisi-Puisi Fileski

SESAJEN kuletakkan di atas batu pada saat matahari masih beku sebelum suara ayam jantan membangunkan kicau hutan ketika pagi sesajen ini kupersembahkan kepada sang pemilik subuh sebelum roda hari kukayuh ketika siang sesajen ini kupersembahkan kepada sang pemilik dzuhur yang masih memberiku umur ketika sore sesajen ini kupersembahkan kepada sang pemilik ashar yang menghalau segala […]