Pos

Lukisan Motinggo Busye Disobek-Sobek

Oleh Aisul Yanto Halaman depan Balai Budaya sekitaran tahun 1990-an masih diteduhi oleh beberapa pohon yang cukup besar. Di sebelah kanan dari arah kalau kita masuk lewat pintu gerbang, tumbuh pohon besar dari jenis karet, dengan diameter kurang lebih dua setengah meter. Tumbuh menempel pada tembok pembatas dengan tanah kosong sebelah. Tembok pembatas itu hingga hari […]

Genetika Teater

Oleh Anwari Seorang seniman dalam membuat karya atau menangani sebuah proses pastilah terbentuk dari sekian pengaruh. Pengaruh ini bisa saja meliputi kinerja, ide, hingga proses penciptaan menjadi sebuah karya yang didapat dari pengetahuan atau sistem yang dia dapat sebelumnya. Siapakah agen pembawa pengaruh ini ke seniman? Bisa jadi dari guru, tokoh yang dikagumi, atau juga […]

Membaca Ikon Perguruan Silat Pandan Alas (Sebuah Perspektif Roland Barthes)

Oleh Dwiki Nugroho Mukti Indonesia memiliki banyak kebudayaan dan tradisi yang ada di tengah-tengah masyarakat, mungkin karena akrabnya dengan budaya ini membuat masyarakat menjadi terbiasa dan tidak menyadari keberadaanya. Pencak silat merupakan salah satu budaya di Indonesia, dan ada sampai hari ini, pencak silat sendiri bukan hanya sekedar tempat atau kelompok yang belajar mengenai jurus […]

Dari Gajahoya ke Cortland (Sebuah Renungan Pendidikan Karakter)

Oleh Tony Doludea 1 Sudah dua tahun Gendari mengandung, namun tak kunjung melahirkan. Bukan hanya suaminya, namun keluarga istana dan seluruh negeri dirundung kegalauan. Sore itu tiba-tiba Gendari menjerit dan berteriak kesakitan. Erangan berhenti namun tidak ada suara tangisan bayi. Yang keluar hanyalah seonggok daging besar. Daging itu menggelundung di lantai pualam istana yang basah oleh […]

142 Tahun Kazimir Malevich

Oleh Iwan Jaconiah PELUKIS terkenal abad ke-20 yang juga sebagai ikon dunia avant-garde Kazimir Malevich lahir 142 tahun lalu, tepatnya pada 23 Februari 1879. Di era seni kontemporer ini, nama besarnya masih dikenang. Tak hanya sebagai seniman Rusia, namun juga diklaim sebagai seniman Ukraina. Topik lucu tapi serius. Dua negara tersebut memiliki hubungan yang kurang […]

Melintasi Feurbach dan Marx, Menemui Agama Tan Malaka

Oleh Ramdan Malik Mula Batu 1 sejak itu kita berjanji untuk beriman pada kata sejak itu kita ciptakan dewa yang tak pernah terpejam matanya yang tak pernah tertutup telinganya yang selalu menuding telunjuknya yang memaksa kita mendengar dan mengucapkan satu-satunya kata sejak itu kita berjanji untuk beriman pada kata agar ada yang mengawasi kita ketika […]

Persoalan Kebenaran dalam Seni Lukis: Soedjojono, Adorno dan Seni Sebagai Dialektika Negatif

Oleh Stanislaus Yangni Bahwa langit Indonesia biru, sawah menghampar kekuningan kehijauan, awan bergerak, berarak di antara bukit-bukit, padi menguning, pohon kelapa melambai, hutan dengan pepohonan hijau pekat, sungai bening dan bebatuan, dan laut yang sejauh cakrawala, itu benar. Dan bahwa kita mengagumi alam yang seperti ini, itu juga benar. Tapi Indonesia tidak hanya itu saja. […]

Perempuan Telanjang Tanpa Payudara (Menafsir Tubuh dalam karya perupa Surabaya Woro Indah Lestari)

Oleh Shalihah Ramadhanita 1 Perempuan dibentuk sebagaimana peradaban membentuknya dengan tujuan untuk memenuhi harapan dari masyarakat. Perempuan tidak dilahirkan sebagai perempuan, melainkan menjadi perempuan (Beauvoir, terjemahan Setiawan, & Juliastuti, 2016b). Perempuan memiliki fungsi biologis pada tubuh yang sangat istemewa yaitu pada rahim dan payudara. Rahim berperan sebagai tempat untuk tumbuh kembang janin, dan payudara menghasilkan […]

Pluralisme: Dari Kisah Menara Babel Hingga Pentakosta

Oleh Iwan Firman Widiyanto Produk pencerahan yang terjadi pada abad 17 telah mempengaruhi segala bidang termasuk teologi.  William C. Placher  mengatakan bahwa pengaruh pencerahan menciptakan teologi yang bersifat apologetik, yaitu suatu upaya untuk mempertahankan iman Kristen kepada komunitas agama lain. Hal tersebut dapat terjadi karena produk pencerahan memaksa segala sesuatu dalam budaya harus dipertimbangkan sebagai […]

Senirupa Rusia Garda Depan dan Suprematisme Malevich

Oleh Anna Sungkar Tahun 1914. Dunia sedang dilanda Perang, tentara Rusia sudah menuju Prusia untuk melawan Jerman di Front Timur. Parit sepanjang 78 km yang membentang dari Laut Utara sampai Swiss sudah dibangun. Semua bersiap, sambil merasakan dingin yang mulai terasa menjelang penutupan tahun. Ternyata perang berjalan lambat, semua pihak bersembunyi di parit masing-masing. Perang […]