Pos

Api Revolusi dengan Sumbu Kembar: Dialektika Injustisi dan Pilihan Etis Pergerakan Kaum Muda

Oleh: Gus Nas Jogja* Abstrak Esai ini mengeksplorasi kondisi paradoks pergerakan kaum muda dalam menghadapi krisis moral dan institusional: Dilema Sumbu Kembar. Sumbu pertama adalah Kejahatan Institusional, yang bermanifestasi sebagai keserakahan (pleonexia) para penguasa, korupsi, dan banalitas politik, yang meruntuhkan dasar-dasar keadilan dan merampas harapan kolektif. Sumbu kedua adalah Reaksi Destruktif Anarkisme, sebuah manifestasi nihilistik […]

Kepulauan Budaya

Oleh: Pietra Widiadi*   Sudah banyak yang kenal, apa itu archipalgos, atau nusa antara, pulau-pulau di antara samudera. Jejak yang sulit dihapus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari negeri ini. Sebuah elan vital, perjuangan dan perjalanan hidup sebuah suku bangsa yang berada di kepungan air laut. Madura, tidak tunggal dalam sepenggal sejarah Indonesia atau Jawa […]

Merawat Ingatan Keindonesiaan Melalui Keterlibatan di Pinggiran

Oleh: Indro Suprobo*   Tanah air adalah tempat penindasan diperangi, tempat perang diubah menjadi kedamaian, tempat kawan manusia diangkat menjadi manusiawi, oleh siapa pun yang ikhlas berkorban. Patriotisme masa kini adalah solidaritas dengan yang lemah, yang hina, yang miskin, yang tertindas. Menuntut ilmu dan mengabdi kepada rakyat bukanlah dua perkara yang sepantasnya dipisah-pisahkan. — YB. […]

BRICS Literary Award, Para Sastrawan Pemimpi Hadiah dan Echo Chamber: Refleksi Epistemologis dan Moral atas Komodifikasi Kebenaran dalam Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Esai ini menganalisis fenomena hadiah sastra internasional, mengambil BRICS Literary Award sebagai lensa simbolik, dalam konteks Pendidikan Literasi dan Ekosistem Kebudayaan global. Tulisan ini mengupas ketegangan filosofis antara Sastra Sejati—sebagai pencarian kebenaran intrinsik dan keindahan (kalokagathia)—dengan Sastra Hadiah—sebagai komoditas budaya yang tunduk pada validasi ekstrinsik, geopolitik, dan bias juri. Melalui pendekatan […]

Hujan Mikroplastik dalam Perspektif Kultural

Oleh: Purnawan Andra*   Ekopoetika Hujan Hujan, yang dulu menjadi lambang kesuburan dan berkah dalam banyak tradisi Nusantara, kini turun membawa mikroplastik. Data penelitian BRIN sejak tahun 2022 menunjukkan bahwa setiap sampel air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik yang berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan, ban, dan sisa pembakaran sampah dan limbah plastik […]

Sastra, Pemuda, dan Narasi Kebangsaan: Membaca Nalar Filosofis Sumpah Pemuda

Oleh: Gus Nas Jogja* Wacana kebangsaan di Nusantara, sebagaimana terartikulasi dalam Sumpah Pemuda (1928), bukanlah sekadar manifestasi politis; ia adalah sebuah proyek ontologis, sebuah upaya radikal untuk menegasi struktur kekuasaan kolonial yang telah mendehumanisasi subjek. Peristiwa historis ini, sering kali dicatat secara linear sebagai pilar nasionalisme, sesungguhnya merupakan ruptur epistemik yang lahir dari kesadaran eksistensial […]

Pengalaman Saya Sebagai Penulis Pidato

Oleh: Agus Dermawan T.*   Pengalaman yang sering lupa terkisahkan, meski sebagian telah tertulis dalam buku Istana Kepresidenan. Tentang kerja penulis pidato yang mengutamakan konten wicara dan ketertipan bahasa. Tulisan untuk menutup “Bulan Bahasa Indonesia” Oktober 2025. ————-   PADA 23 September 2025 lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump jengkel kepada panitia Sidang Umum ke-80 […]

Membaca Adalah Tugas Menafsir

Oleh Mudji Sutrisno SJ. Membaca akhirnya merupakan kerja menafsir, kata Gadamer (Truth and Methods, 1980). Sang penafsir harus mampu menangkap makna awal atau asli dari teks tertulis pengarang. Dan untuk itu, penafsir harus mencermati tiga tempat beradanya makna, yaitu makna yang dihurufkan oleh pengarang dari peristiwa kehidupan atau pengalaman hidupnya yang diwujudi dalam aksara. Yang […]

Pasukan Rezim Cahaya Merengkuh Gelap Lewat Autolysis

Oleh: Sekar Tri Kusuma*   Kiriman pesan singkat lewat Whatsapp mengundang saya untuk hadir dalam pertunjukan seorang kawan, Enji Sekar. Karyanya yang bertajuk Autolysis, menjadi medan pertemuan saya dengan Enji yang lama tidak saling jumpa. Karyanya menjadi salah satu pertunjukan dalam Festival Belum-Sudah/Not-Yet, sebuah festival seni pertunjukan kontemporer yang digelar oleh Garasi Performance Institute (GPI) […]

Bangsa yang Gemar Tepuk Tangan 

Oleh Purnawan Andra* Kementerian Agama baru-baru ini memperkenalkan Tepuk Sakinah sebagai bagian dari program bimbingan pranikah. “Berpasangan! Janji kokoh! Saling cinta, saling hormat, saling ridho!”—begitulah yel-yel yang dimaksudkan agar nilai rumah tangga sakinah lebih mudah diingat. Sekilas tampak kreatif, bahkan ringan dan menyenangkan. Namun di tengah angka perceraian yang terus meningkat, kasus kekerasan domestik yang […]