Pos

Horeg yang Menggelegar

Oleh Pietra Widiadi 1. Horeg Horeg adalah Bahasa Jawa yang dalam Bahasa Indonesia artinya bergetar, atau tremor dalam Bahasa Inggris. Umumnya horeg dihasilkan dari sebuah kejadian yang dahsyat, yang menggelegar dan menggetarkan. Horeg, umumnya merupakan dampak sebuah kejadian, seperti terjadi karena adanya gempa yang dahsyat dan yang menggetarkan. Gempa yang getarannya merusak bangunan atau runtuhnya […]

Jazz yang Disembah: Festival, Pasar, dan Ingatan Kolektif yang Tergerus Zaman

Oleh Mukhlis Anton Nugroho* Saya tidak pernah menyangka bahwa perbincangan soal jazz—genre yang biasanya hidup dalam lorong sunyi ruang jam session dan percakapan musikal para musisi jazz di panggung yang mungkin jauh dari gemerlap—akan menyentuh lapisan emosi publik seperti yang terjadi belakangan ini. Dalam waktu singkat, kata “jazz” mendadak keluar dari klub dan ruang dengar, […]

Meme yang Kita Jalani

Oleh Nizar Machyuzaar* Media sosial telah menjadi bagian hidup kita dalam berinteraksi. Bahkan, media sosial telah mengubah arah komunikasi kita dalam memperoleh informasi. Setiap orang yang memiliki akun di platform media sosial adalah sekaligus agen pemroduksi informasi. Mereka tidak hanya menjadi pengonsumsi informasi yang pasif, tetapi juga pengonsumsi dan sekaligus pemroduksi informasi yang aktif manakala […]

Kreator Meme tidak Benar-benar Mati

Oleh Nizar Machyuzaar* Manakala budaya tulis belum ajek memantapkan diri, apalagi budaya baca kian rapuh digoda budaya skrol gambar (bergerak), kita masih belum sungguh-sungguh meninggalkan kelisanan dalam berinteraksi sosial. Lebih dari itu, kelisanan ini terdukung oleh interaksi sosial yang disediakan platform media sosial.  Bagi para pengguna internet, konten atau informasi yang dihasilkan dari transmisi digital […]

Puisi-Puisi Aji Ramadhan

Mata Anda Salam dan sejahtera untuk Anda. Semoga segala kebaikan terpatri pada setiap kegiatan Anda yang menyenangkan. Sudilah meluangkan waktu sebentar agar saya bisa masuk sebagai salah satu bagian yang mengenyalkan hari Anda. Perkenalkan, saya hanyalah burung dengan lidah belum sempurna. Sehingga, saya terlalu piyik meresap ke ceruk kegelapan. Anda jangan risau. Saya tidak akan […]

Estetika yang Tak Peduli, Seni yang Asyik Sendiri


Oleh: Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum.* Konon, seni adalah bentuk paling tinggi dari kesadaran manusia. Ia bukan hanya cermin, tetapi juga palu, kata Bertolt Brecht dalam Esai “Theatre for Pleasure or Theatre for Instruction” (1936) yang memahat wajah realitas. Tapi, barangkali hari ini seni sudah kehilangan palunya. Atau mungkin ia terlalu sibuk berdandan di depan cermin, […]

Malam Jumat Kliwon sebagai Pengetahuan yang Menubuh dan Pergelaran Keyakinan

Oleh Purnawan Andra* Di banyak wilayah Nusantara, terutama di Jawa, malam Jumat Kliwon memiliki posisi simbolik yang unik dan kompleks. Ia bukan sekadar penanda waktu dalam kalender Jawa yang memadukan sistem penanggalan Islam dan perhitungan pancawara-sapta wara, melainkan juga sebuah ruang simbolik yang sarat makna spiritual, sosial, dan kultural.  Secara antropologis, Jumat Kliwon adalah simpul […]

Cinta yang Tak Selesai, Sejarah yang Terlupakan: Membaca Sewu Candi Siji Tangis karya Lanang Setiawan

Oleh Kang Du “Candi-candi itu menyimpan lebih banyak air mata daripada dupa. Tapi hanya sedikit orang yang mendengarnya.” — Raswadi Utomo SETIAP bangsa menyimpan sejarah dalam bentuk monumen, dan setiap monumen menyimpan narasi yang dipahat dalam diam. Namun sejarah resmi terlalu sering ditulis oleh mereka yang menang. Maka suara-suara kecil—jerit tukang batu, tangis perempuan yang […]

Ludruk Seni Rupa Moelyono

Oleh Agus Dermawan T. Ludruk adalah seni panggung yang bebas merdeka. Maka, begitu masuk dunia ludruk, karya Moelyono sah untuk semau-maunya. Namun tetap dengan keketatan disiplin seni rupa. ————- PERUPA ternama Moelyono, kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 1957, berpameran tunggal di Bentara Budaya Jakarta, pada 10-19 Juli 2025. Tajuk yang diangkat adalah “Moelyono & Seni Rupa […]

Konser Musik Franki Raden & INO di Eropa 2025: Memosisikan Jalan Kebudayaan

Oleh Azuzan JG Dibawah guyuran hujan ratusan penonton itu masih bertahan. Mereka terpesona oleh suguhan komposisi musik Franki Raden dan Indonesian National Orchestra (INO). Nomer demi nomer yang disajikan INO melalui puluhan alat-alat musik tradisional Indonesia itu membuat mereka tidak beranjak ke pertunjukan seni lainnya. Peristiwa ini terjadi sore hari 6 Juli 2025 di Roots […]