Pos

Tarekat Syattariyah di Bumi Nusantara

Menyambut Borobudur Writers and Cultural Festival 2025   Oleh: Gus Nas Jogja*   Tarekat Syattariyah di bumi Nusantara bukan sekadar rantai transmisi ajaran sufi; ia adalah sebuah “arkeologi spiritual” yang mengakar, sebuah matarantai keilmuan yang membentuk fondasi kosmologi keagamaan di Asia Tenggara. Ia tiba bukan sebagai ajaran asing yang kaku, melainkan sebagai senandung filosofis yang […]

Membaca Nisan-nisan Tua Nusantara: Menggali Harta Karun Arkeologi, Filosofi, dan Sanad Tarekat Masa Lampau

Menyambut Borobudur Writers and Cultural Festival 2025   Oleh: Gus Nas Joga* Nisan—batu penanda peristirahatan terakhir—seringkali dilihat sekadar sebagai penanda kubur, batas fisik antara dunia fana dan keabadian. Namun, bagi seorang arkeolog sejarah dan seorang penempuh spiritual, nisan-nisan tua Nusantara adalah lebih dari itu. Mereka adalah arsip statis peradaban, menyimpan data epigrafi, ornamen artistik, dan […]

Menjadi Indonesia: Suara Kebangsaan dalam Sastra

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   1. Pendahuluan Bulan Agustus bukan sekadar pengingat tanggal Proklamasi. Ia adalah waktu yang diselubungi kenangan, harapan, dan pertanyaan: sudah sejauh mana kita benar-benar merdeka, sebagai bangsa dan sebagai manusia Indonesia? Setiap tahun, gema kemerdekaan kembali membangkitkan ingatan kolektif atas perjuangan panjang menuju kemerdekaan, tetapi juga menjadi ruang refleksi tentang situasi […]

Catatan Pengamatan Pertunjukan FTJ

Oleh: Roy Julian*   1. Catatan Pengamatan Pertunjukan Ruang Rias – Teater Manekin Pementasan Ruang Rias oleh Teater Manekin dalam perhelatan Festival Teater Jakarta 2025 yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta seolah membuka kembali percakapan lama tentang tubuh dan kekuasaan. Pertunjukan ini menjadi semacam ruang eksperimen identitas tempat dua waria berdebat tentang kecantikan dan nilai […]

Verba Volant, Scripta Manent

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Kata-kata melenyap, terbang karena tak ditulis sedangkan buku atau tulisan itu ‘kekal’.  Semboyan ini tak hanya berlaku bagi budaya yang memperjuangkan tulisan atau buku seperti Kompas, Media Indonesia, Kanisius penerbit serta pejuang-pejuang tulisan yang terus masih berjuang untuk ‘terbuka pula’ pada era digital di budaya digitalisasi kini juga terutama di […]

Keindonesiaan Kita dan Pendekatan Budaya

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Dalam pertemuan di Bappenas bertema multikultural (17 November 2005) dalam perjalanan bernegara dan membangsa belum lama ini, saya mencatat 2 pokok wacana. Wacana pertama, telah diabaikannya pendekatan kultural atau peradaban selama ini (3 dekade lebih) karena bandul fokus proses memaknai hidup membangsa terlalu “politikosentris” (kursi politis; jabatan wewenang dan adu […]

Militerisme dan NKRI Harga Mati

Oleh Riwanto Tirtosudarmo* Militerisme adalah sebuah ideologi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemiliteran seperti kekuatan dan kekerasan, patriotisme, keseragaman, kedisiplinan dan loyalitas bawahan terhadap atasan. Dalam sebuah negara yang menganut militerisme supremasi ada ditangan pemegang kekuasaan tertinggi dan warganegara harus patuh dan tunduk kepada perintah pemegang kekuasaan tertinggi. Sebagai ideologi militerisme beririsan dengan patriotisme, otoritarianisme dan […]

Yang Datang Membunuh dan Memeluk Ingatan

Oleh Tonny Trimarsanto* Ada satu hal yang menggoda, ketika mengingat film klasik Italia, Cinema Paradiso karya sutradara Giussepe Tornatore. Ya atau tidak, film itu mengajarkan soal betapa strategisnya ingatan dan bagaimana memainkan ingatan dalam sebuah petualangannya, akhirnya ingatan itu menjadi sebuah karya. Ingatan adalah bahan mentah aktif yang tersimpan, namun tetap hidup. Ingatan tidak saja […]

Wayang, Anak dan Politik Kebudayaan

Oleh Purnawan Andra* Festival Dalang Anak Nasional yang digelar di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, pada 3-5 November 2025 ini mungkin tampak seperti kegiatan rutin – sekumpulan anak memainkan wayang dengan menyajikan teknik estetika untuk melestarikan tradisi. Namun di balik layar pertunjukan itu, tersimpan pertanyaan yang jauh lebih mendesak. Dalam kebudayaan yang kian […]

Paugeran

Oleh: Gus Nas Jogja* “Kekuasaan adalah racun yang merayu jiwa. Paugeran sejati adalah penawar racun itu, ditemukan bukan di dalam keraton, melainkan di dalam kerelaan untuk menjadi debu. Dari Pengging, senyum kematian menjadi paugeran abadi yang membimbing tahta Mataram Islam.” Historiografi Jawa bukanlah sekadar kronik pergantian raja dan perluasan wilayah; ia adalah sebuah kitab suci […]