Meteora, Suatu Waktu

Oleh Seno Joko Suyono 1 Souvenir itu masih saya simpan. Sudah agak berdebu dan tali gantungannya putus. Souvenir itu berupa semacam Carta Antica. Sebuah kulit kayu bergambar – imaji-imaji gereja kuno serupa cetakan-cetakan litografi abad petengahan. Tampak souvenir tersebut – dibuat hand made. Komposisi gambarnya tanpa perspektif presisi lukisan-lukisan realis modern. Kulit kayu itu memanjang, […]

“Heraldic Woman” dan Gana: Sebuah Perbandingan

Oleh Seno Joko Suyono 1 “…The heraldic woman never really occupied an important place in the art of the west .This may have been because the image was a hybrid accidentally formed and found no firm footing in classical art in the subsequent Christian Tradition. Only on the fringe of Europe and the Near East did […]

Situs Mpu Baradah-Calon Arang. Kediri? Mojokerto?

Kedung Wulan, Trowulan, Mojokerto yang secara arkeologis, telah dibuktikan Maclaine Pont lewat penggalian-penggaliannya di tahun 1925 merupakan  Pertapaan Lemah Tulis tempat Mpu Bharadah tinggal – tetap tak diketahui orang.

Tikus Sawah Pada Relief Cerita Mahakarmawibangga Di Candi Borobudur: Tikus Hama Padi Hingga Tikus Kantor Si Koruptor

Oleh M. Dwi Cahyono “Kisah usang tikus-tikus kantor Yang suka berenang di sungai yang kotor Kisah usang tikus-tikus berdasi Yang suka ingkar janji lalu sembunyi” A. Tikus Sawah si Hama Padi Pertanyaan anak kecil acap lugas, bahkan kritis. Misalnya, “Yah, kenapa candi ini dinamai ‘Candi Tikus’, mana tikusnya ?”, demikianlah tanya Anes ketika diajak berkunjung […]

Kuburan Sultan al –Malik-as-Shalih dan Persoalan Nisan Gujarat

Pada titik ini penelitian Elizabeth sesungguhnya membuka peluang diskusi bahwa apakah benar penyebaran Islam paling awal di nusantara berasal dari Gujarat? Sebab nisan Sultan Malik as Shalih, pemeluk Islam pertama di tanah Aceh   yang biasanya dianggap sebagai “bukti keras” bahwa penyebaran Islam pertama di nusantara masuk dari Gujarat

Pawitra,Pradaksinapatha dan Parwatarajadewa

Hal yang ”aneh” menurut Agus, arca Siwa ini mengenakan mahkota berupa topi tinggi (kiritamukuta). Sebab kiritamukuta dalam ikonografi pantheon Hindu biasanya dipakai oleh Wisnu. Sementara  Siwa biasanya memakai jatamukuta, yaitu mahkota dari rambut sendiri yang dipilin meninggi di kepala.  Arca Siwa kedua setinggi 150 cm. Arca ini juga mengenakan mahkota kiritamuka bukan jatamukuta. Kedua mata Siwa setengah terpejam dan rambutnya meski mengenakan mahkota tergerai di samping kanan kiri kepala.