Geal Geol Chaos: Membaca Pertunjukan Jalur Bus Wajan Penyok

Oleh Anwari Sebuah pertunjukan berjudul Jalur Bus Wajan Penyok dibuat dengan model teater eksperimental dan dimainkan dalam bus rute Banyuwangi ke Situbondo pada Minggu 4 Desember 2022, Surabaya ke Madura pada 5 Desember 2022, dan Malang ke Blitar 6 Desember 2022. Pertunjukan ini didukung oleh program Dana Indonesiana 2022 kategori karya inovatif dan dimotori oleh […]

Estetika Teror Aditya Hariyadi

Oleh  Anwari  Pertunjukan monolog Jalur Purba Kedunguan oleh Aditiya Hariyadi dari Riau dengan membawakan teks Fedli Azis tampil di Sala Monolog yang ke sembilan yang digagas oleh Omah Kreatif Arturah di  Pendopo Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta. Aditiya memilih tempat pertunjukan di depan teras wisma menghadap panggung pendopo yang sudah disiapkan oleh panitia. […]

40 Tahun Teater Payung Hitam : Ruang Besar Teater Kontemporer Papan Atas

Oleh Aendra Medita Kartadipura Sebuah kelompok teater berusia 40 tahun adalah sebuah kekuatan dari perjalanan yang hakiki. Jika manusia berusia di 40 adalah masa yang masuk krusial dan rawan dalam perjalanan umur. Dan juga tak dapat dipungkiri  bahwa usia ini disebut sebagai usia istimewa. Istimewa karena, pada usia ini dinilai sebagai puncak kehidupan seseorang, baik […]

Membedah Hanindawan

Oleh: Anwari MADILOK – Malam Dialok Lakon, dihelat pada Selasa, 1 November 2022 di Kedai Teater Triyagan. Para pembicara mecoba membaca ulang karya-karya naskah drama Hanindawan yang terhimpun dalam buku Dongeng Perempuan Menyeberang Batu dan Tiga Lakon Paing. Dua buku Hanindawan ini dibedah dan dibedah oleh Retno Sayekti Lawu (sutradara Komunitas Lantai Dua) dan Wahyu […]

Dari Death of Salesman Sampai Badak-Badak

(Catatan Singkat Pementasan FTJ 2022) Oleh Seno Joko Suyono  FTJ (Festival Teater Jakarta) 2022 yang diselenggarakan dari 1-9 Oktober 2022 baru saja usai. Tahun ini adalah tahun ke 49 FTJ dihitung dari tahun dimulainya Festival Teater Remaja yang diinisiasi oleh almarhum Wahyu Sihombing di Taman Ismail Marzuki. Tahun depan adalah tahun ke 50 FTJ.  Sebuah tahun “magis” […]

Gedebok Diganti Jerami (Kisah Mendalang Bahasa Jerman di Frankfurt)

Oleh Sigit Susanto Gedebok Pisang Diganti Jerami Gandum Jerami kering dari dahan gandum itu diikat dengan tali diletakkan memanjang di atas panggung sebanyak empat ikatan. Itulah alat penancap wayang kulit sebagai pengganti gedebok pisang. Jerami kering mengganti gedebok pisang ini menjadi fokus di pikiran saya, karena saya belum yakin, apakah jika wayang ditancapkan, bisa berdiri […]

Sawit, Sound Art  di  Essen, Jerman 

Oleh Ikbal Lubys PACT Zolverein, Essen, Jerman sore itu. Saya dan Anik Wijayanti mempresentasikan karya bersudul: Fast in Slow Motion. Sebuah karya multidisiplin yang mencakup wilayah sound art, instalasi mekanis 3 dimensi dan interaktif performance art. Ada beberapa hal yang melatari karya saya  dan Anik ini. Mulai pengalaman geografis sampai sosial. Ide dasar karya ini berawal dari […]

Nova Ruth, Arka Kinari dan Mimpi Besar

Oleh Yono Ndoyit “Jaket kuning ini dipakai dalam pertunjukan di atas kapal. Pengingat bahwa emas menyilaukan, sedikit adalah cukup. Sinar matahari lebih baik dan boleh dipakai sebanyak-banyaknya.” Keterangan yang tertulis pada secarik kertas, melekat di lantai dekat tangga menuju lantai dua gedung rakyat, di bawah sepasang jaket kuning keemasan yang pernah dipakai Nova dan Grey […]

Perempuan dan Tranvesti dalam Pentas Teater Dulmuluk Tunas Harapan Palembang

Oleh Tri Puji Handayani  Teater Dulmuluk lahir dan berkembang di Sumatera Selatan. Perbedaan bentuk ekspresi masyarakat, kondisi masyarakat, sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di wilayah lahir dan berkembangnya Dulmuluk di Sumatra Selatan menyebabkan teater ini berbeda dengan teater tradisional dari daerah lainnya. Dalam pertunjukannya Teater Dulmuluk sering memfokuskan diri pada sosok tokoh perempuan.   […]

Rasa Sebagai Konsep Estetika Tari Jawa: Dari Relief Candi sampai Pulung Gelung Drupadi

Oleh Matheus Wasi Bantolo Menawi gangsa sampun mapan iramanipun, kedah lajeng ndengek sapemandeng, asta kalih kapangku, sikut mangenceng, driji ganda maru, menawi gangsa ngelik lajeng ngaras sareng gong; Punika pralambang ; menawi manungsa sampun pirsa lenggah dumadi, sarana taklim,lajeng amawasa kanthi kapurunan, ingkang ngantos kecepeng guthithanipun; dununging kawula gusti yen saget tamat dumugi raos, lajeng […]