Entries by

Sajak-sajak Isbedy Stiawan Z.S.

BERAPA JAUH berapa jauh diukur dengan jarak antara pertemuan dan berpisah : aku dan kau, didindingi oleh hujan amat deras bersama adzan dari masjid sebelah jalan itu; – Tuhan Maha Besar bisa menembok setiap pertemuan atau untuk batal sebagai bara, barangkali, yang menjadi pagar bagi kedua pasukan. “Tuhan yang menunda peperangan itu, karena izinNya kota […]

Keistimewaan Yogyakarta dalam Epistemologi Sabda Raja: Krisis Laku dan Legitimasi

Oleh: Gus Nas Jogja* Yogyakarta, sebuah entitas yang secara fundamental kontra-yuridis terhadap doktrin demokrasi mutlak di Indonesia, adalah sebuah parabel eksistensial yang berhasil dilegitimasi oleh sejarah. Kedaulatannya bersandar pada Undang-Undang Keistimewaan (UUK DIY) No. 13 Tahun 2012—sebuah Konsensus Agung yang secara formal mengangkat Paugeran Adat (sumber Adat Recht) menjadi prasyarat bagi jabatan Gubernur (representasi Positive […]

Suluk Estetik Kuswaidi Syafi’ie: Puisi sebagai Peta Ontologis Relasi Tuhan–Manusia

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   I. Pengantar: Menempatkan Kuswaidi Syafi’ie dalam Lanskap Puisi Sufi Indonesia A. Latar Persoalan Sepanjang sejarahnya, puisi religius Indonesia lebih sering tampil sebagai getaran: suara yang muncul dari lubuk kerinduan, kegentaran, atau pengakuan diri di hadapan Yang Maha Lembut. Pada banyak penyair, pengalaman spiritual hadir sebagai kilatan: intensitas rasa, bukan sebagai […]

Hujan yang Membuka Langit: Malam Ketika Sastra Tegalan Menemu Bara

Oleh: Lanang Setiawan* HUJAN telah jatuh sejak sore, memanjang seperti garis-garis ingatan yang tak ingin putus. Kedai kopi tempat kami berkumpul malam itu tak memiliki pintu—hanya sebuah mulut ruang yang dibiarkan terbuka, sehingga angin membawa serta hujan masuk pelan-pelan, mencipratkan dingin ke lantai dan ke panggung kecil yang malam itu serasa punya napas sendiri. Di […]

Jejak Arkeologi Para Peziarah: Batu Nisan Sebagai Manifestasi Aletheia, Sanad, dan Perlawanan Spiritual

Oleh: Gus Nas Jogja* Batu nisan di situs-situs keramat Nusantara berdiri bukan sekadar sebagai penanda akhir, melainkan sebagai Artefak Ontologis—sebuah titik material di mana dimensi Being (Kebenaran Abadi) yang tersembunyi berinteraksi dengan dimensi Becoming (Perwujudan Fana’) yang terlihat. Dalam tradisi spiritual, makam wali adalah Locus Theologicus—tempat yang disucikan dan dipenuhi makna, yang secara fisik menandai […]

Teguh Trianton dan Estetika Babad Batin: Puisi sebagai Sejarah Kesadaran Manusia

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   1. Pendahuluan: Babad Sebagai Laku Kesadaran Di tengah arus perpuisian kontemporer yang seringkali mengedepankan bentuk eksperimen atau permainan bahasa sebagai tujuan estetis, muncul sebuah korpus yang dengan tenang (hampir ritual) menulis kembali sejarah batin. Babad Tulah (Magelang: Tidar Media, 2020) karya Teguh Trianton, Babad Tulah hadir bukan sekadar sebagai kumpulan […]

Etnografi Ziarah Kubur: Tradisi, Kesakralan, dan Kontestasi Spiritual Kaum Nahdhiyin

Oleh: Gus Nas Jogja* Fenomena ziarah kubur pada kaum Nahdhiyin adalah salah satu ekspresi keagamaan yang paling mencolok dan mendalam. Ia merupakan manifestasi lahiriah dari keyakinan batin yang teguh pada tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja, yang pada praktiknya diperkaya secara fundamental oleh dimensi Tasawuf Ijmali (Tasawuf yang dianut mayoritas) [1]. Ziarah Kubur ini melampaui […]

Estetika Kesahajaan Transenden: Refleksi atas Puisi-Puisi M. Faizi sebagai Ibadah Estetik Santri Modern

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   I. Pendahuluan (Objektivisasi) Pesantren di Madura tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan religius, tetapi juga sebagai ruang kultural dan spiritual yang subur bagi tradisi kepenyairan. Dalam konteks ini, sastra santri berkembang sebagai medium ekspresi spiritual sekaligus refleksi sosial, di mana pengalaman religius sehari-hari, wirid, dzikir, dan kehidupan pesantren menjadi sumber […]

 Topografi Kesadaran: Membaca Politik Keheningan di Blora

Oleh: W. Sanavero*   Blora tidak hanya dapat dibaca sebagai entitas administratif di timur Jawa Tengah, tetapi sebagai medan makna — sebuah teks terbuka yang menyimpan lapisan sosial, politik, dan spiritualitas yang terjalin di dalam ruang geografisnya. Jika lambang Blora kita perlakukan sebagai representasi semiotik dari identitas ruang, maka ia bukan semata perwujudan estetika heraldik, […]

Perempuan, Alam, dan Cahaya Ilahi dalam Puisi Ulfatin Ch: Kajian Imajistik, Sosial, dan Spiritual

Oleh: Abdul Wachid B.S.* I. Pendahuluan Ulfatin Ch merupakan salah satu penyair perempuan Indonesia yang produktif sejak era 1990-an hingga kini. Lahir di Pati pada 31 Oktober 1966, ia menempuh studi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan aktif dalam dunia teater serta komunitas sastra, termasuk Teater Eska dan berbagai forum apresiasi sastra. Sejak awal, Ulfatin […]