Entries by

Antara Istana dan Jalanan: Seni Melawan Dinasti dan Masa Depan Indonesia

Oleh: Hadi Aktsar*   Jika Niccolò Machiavelli hidup di Indonesia hari ini, mungkin saja ia akan duduk santai sambil menyeruput espresso di sebuah warung kopi di bilangan Harmoni, Jakarta, tersenyum tipis sambil memandang ke arah Istana Merdeka. Bukan karena kagum atau bangga, tapi karena segala strategi kekuasaan yang ia tulis dalam “The Prince” lima abad […]

Sastra Sebagai Cetak Biru: Literasi Humanitarian dalam Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Di antara denting gong yang mengambang di udara senja dan bisikan daun lontar yang mengering, terukir sebuah peta yang tak kasat mata. Ia bukanlah peta geografis, melainkan sebuah cetak biru, sebuah arsitektur jiwa yang menjadi fondasi bagi ekosistem kebudayaan Nusantara. Peta ini, yang selama berabad-abad diwariskan dari mulut ke mulut, dari […]

Ajahn Brahmali Dhamma Inside

Mari ikuti Talk Show & Meditation AJAHN BRAHMALI DHAMMA INSIDE 5-9 Nov 2025 Bhikkhu 29 vassa, kelahiran Norwegia. Penerjemah Vinaya Pāḷi terlengkap di dunia ini adalah guru Dhamma dan meditasi. Murid Ajahn Brahm ini tinggal di Australia dan mengajar di berbagai negara. LAUNCHING BUKU: AHO SUKHAṀ PEKANBARU Talk Show 5 Nov 25, 18.00 Hotel Furaya […]

Takengon Kota Seribu Kafe Kopi

Oleh: Pietra Widiadi*   Di Banyuwangi, ada istilah seribu cangkir yg disandingi seribu Gandrung. Jombang dijuluki kota santri dan Lamongan kota seribu pesantren. Saya ingin mengenalkan Takengon kota seribu kafe kopi. Julukan yg mengoda dan bisa menggelora, bukan karena gimik pasar wisata tp memang begitu adanya. Mari kita telusuri daerah-daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. […]

Estetisasi dan Politisasi

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Estetisasi adalah kerja yang memperindah tampilan serta panggung pertunjukan diri. Namun, tampilan mengada-ada itu selubung yang menyembunyikan fakta sebenarnya. Apakah negara panggung, penelitian ahli budaya Geertz yang dikembangkan Umar Kayam (alm.) menjadi negara gebyar merupakan estetisasi kenyataan semu? Jawabnya, ya. Sebab, basis kenyataan material nyata nusantara berada di penjajahan VOC, […]

Nobel Sastra untuk Epik Kematian dan Kebangkitan Seni: László Krasznahorkai, Kronikus Abad Apokaliptik

Oleh: Gus Nas Jogja* Introitus: Palu Godam dari Stockholm dan Teror yang Disahkan Pada hari Kamis, tanggal 9 Oktober 2025, dunia sastra diguncang, bukan oleh kejutan yang menyenangkan, melainkan oleh sebuah pengakuan akan kengerian yang sudah lama kita rasakan. Pengumuman Hadiah Nobel Sastra yang dianugerahkan kepada penulis Hungaria, László Krasznahorkai, atas “karyanya yang menarik dan […]

Membaca Papua dari Kaimana

Oleh: Riwanto Tirtosudarmo* Terbitnya buku “Sejarah Pemerintahan dan Masyarakat Kaimana” (Pustaka Obor, 2025) mengingatkan saya pada almarhum Muridan S. Widjojo. Ketika merancang penelitian sejarah Kaimana tahun 2008 saya termasuk yang diajaknya sebagai anggota tim penelitiannya. Muridan mengatakan waktu itu bahwa tim–nya adalah sebuah “dream team”. Terlihat disitu ambisinya untuk mengerjakan sebuah proyek yang besar. Muridan […]

Hikayat Perupa dalam Sinema #5: Romualdo: Perempuan dan Kematian. Sudarso: Perempuan dan Perkawinan

Oleh: Agus Dermawan T.* Apabila hubungan Romualdo dengan perempuan amat romantik sekaligus menegangkan, maka jalinan Sudarso dengan perempuan amat menggelitik dan mencengangkan. Riwayat Romualdo akan menjadikan layar sinema seperti tamasya Bali, Jawa, Eropa. Kisah Sudarso menjelma jadi komedi. ————– Lho lho lho, Romualdo! ROMUALDO Frederico Locatelli lahir di Bergamo, Italia pada 4 April 1905. Sejak […]

Pertarungan dan Sihir Bahasa

Oleh: Tjahjono Widijanto* Semenjak linguistik dikenal sebagai sebuah ilmu, bahasa berada pada dua ketegangan perdebatan dan keterbelahan. Belahan pertama memandang bahasa sebagai sebatas alat dan mereduksinya menjadi sekedar perkara gramatika. Belahan kedua, aliran yang memandang bahasa bukan sematamata persoalan gramatikal tetapi juga refleksi kategori-kategori mental kognitif manusia dan zamannya. ​Pada belahan pertama, bahasa dilihat sebagai […]

Gayo adalah Budaya Kopi

Oleh: Pietra Widiadi & Dewi Arum Nawang Wungu* Belum tahu tahun berapa pastinya, tetapi Pemerintah Hindia Belanda mulai menggalakkan kopi di Dataran Tinggi Gayo PD tahun 1908. Kopi-kopi Gayo di bawa dari Jawa, salah satunya dari Malang. Mungkin seperti di Lampung yang di awali dari orang-orang dari Blau, Ngajum, Malang. Dari beberapa diskusi tentang Kopi […]