Entries by

Ignas Kleden

Oleh: Riwanto Tirtosurdarmo*   Dalam sebuah percakapan dengan Salman Rushdie, mungkin menjadi wawancara terakhir sebelum wafat karena penyakit leukemia yang dideritanya, Edward Said, mengkritik penggunaan istilah intelektual publik – yang menurutnya “redundance”. Edward Said mengatakan bahwa seorang intelektual sudah dengan sendirinya publik, tidak ada seorang intelektual yang tidak publik. Daniel Dhakidae, Mochtar Pabottingi dan Ignas […]

RENUNGAN Maroko Gempa, Lukisan Churchill Terkenang Jua

Oleh: Agus Dermawan T*   Pada 8 September 2023 gempa bumi hebat melanda Maroko, negeri eksotik di Afrika Utara. Gempa yang terjadi pada pukul 23.11 itu (pukul 05.11 WIB) berkekuatan Magnitudo 6,8. Tanah membungkah dan ratusan rumah ambruk. Sampai pada tengah September, sekitar 3.000 orang ditemukan meninggal dunia, ribuan yang terluka parah. Sedangkan ratusan yang […]

Konsep Kerja Putu Wijaya Teror Mental & Bertolak Dari yang Ada

Oleh: Jose Rizal Manua   Di awal Agustus 1975, mulai dari larut malam hingga fajar merekah saya sangat tertarik menyaksikan latihan Teater Mandiri di Teater Halaman- Taman Ismail Marzuki, Jakarta, yang dipimpin oleh Putu Wijaya, setelah tinggal di masyarakat komunal Ittoen selama 7 bulan (1973). Latihan yang dilakukan oleh Putu dengan beberapa anggota Teater Mandiri […]

Miguel de Unamuno: Tuturan tentang Kabut Penderitaan Eksistensial

Oleh: Tony Doludea*   Melalui novel Mist (Spanyol: Niebla) (1914), Miguel de Unamuno mengungkap penderitaan filosofisnya. Unamuno menggunakan dunia tuturan khayali itu sebagai alat untuk menguak eksplorasi tema-tema eksistensial hidupnya. Pagi itu Augusto Perez, seorang pemuda kaya, yang baru saja kehilangan ibunya. Sedang asyik berjalan-jalan santai di bawah naungan payung. Cuaca gerimis tipis disertai kabut. […]

Puisi-Puisi Farras Pradana

Dunia Selembar Taplak di atas meja kayu tua, dunia cuma selembar taplak merah yang di duduki stoples plastik berisi peyek dan secangkir teh yang dingin di udara malam. keremajaan tidak lagi menyambutmu dengan banyolan tua hinggap di ternit-ternit coklat berkerak dan kelaparan. seorang manusia dengan jantungnya yang terbagi antara pulang dan pergi, duduk memegangi sobekan […]

Tolak Bala ala Yusran: Ulasan atas Buku Puisi Hizib Perjalanan karya Yusran Arifin

Oleh: Nizar Machyuzaar*   Setiap keberangkatan aku selalu gelagapan Meski perbekalan, doa serta surat identitas kulengkapkan (Sumber: puisi “Di Kereta”, hal. 9)   Kata hizib dapat dibatasi sebagai amalan yang berisi doa-doa (mustajab) peninggalan Nabi Muhammad yang mensyaratkan cara dan waktu tertentu dengan bimbingan seorang guru atau mursyid. Sementara kata perjalanan, dapat dibatasi sebagai hal […]

Jagad Gêndèr Gumêlar: Wahyu Thoyyib Pambayun “On Stage”

Pada hari Rabu tanggal 12 Juli mendatang, Studio Plesungan akan kembali mempersembahkan salah satu program unggulan mereka yakni On Stage, dengan mendatangkan narasumber seorang komponis dan juga akademisi bernama Wahyu Thoyyib Pambayun. On Stage kali ini mengusung sebuah tema yang bertajuk “Jagad Gêndèr Gumêlar”.  Kata “gêndèr” sendiri diambil dari nama salah satu instrumen gamelan, yang […]

Buku Arsip tentang Gusmiati Suid Diterbitkan BWCF

Jakarta, 25 Juni 2023 – Suasana gerak rantak kaki dan hentakkan tubuh dalam balutan musik Minangkabau menyelimuti Studio Tari Salihara, pada Sabtu, 24 Juni 2023, menghipnotis seluruh tamu undangan yang hadir pada sore hari itu. Sesaat kemudian, suasana berubah menjadi lebih emosional, ketika satu per satu tamu undangan yang memiliki ‘hubungan’ erat dengan Gusmiati Suid, […]

Koreografi dan Teologi Salib: Menyaksikan “Attached Life” Karya Xena Israely Loppies

Oleh: Amos   20 Juni 2023 saya memasuki Teater Wahyu Sihombing di Taman Ismail Marzuki. Malam itu adalah malam pembukaan Pekan Koreografi Indonesia 2023. Setelah rangkaian pengantar dari pengurus harian dan Komite Tari DKJ, lampu teater pun meredup. Semua penonton yang duduk di bangkunya hening, bahkan hanya terdengar samar suara air conditioner. Lalu sebuah lampu […]

Kaisar Naruhito, Diplomasi Lunak, dan “Saudara Tua”

Oleh : Agus Dermawan T.   Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito bersama Permaisuri Masako melawat ke Indonesia selama sepekan sejak 17 Juni 2023. Oleh karena kaisar Jepang tidak mempunyai kekuatan politik, maka kehadirannya juga disambut secara non politik. Dan apa yang dilakukan dalam kunjungan adalah aktivitas yang sifatnya humaniora. Atas lawatan ini sejumlah media menyebut bahwa […]