Siska Marsudhy

Berkenalan Dengan Yin Yoga

Oleh Siska Marsudhy

“We do not use our body to get into a pose, we use the pose to get into our body”

“Kita tidak menggunakan tubuh kita untuk masuk ke dalam postur, kita menggunakan postur untuk masuk ke dalam tubuh kita.” ¹ – Bernie Clark

Beberapa tahun terakhir, Yin Yoga makin dikenal dan banyak ditawarkan oleh pengajar maupun studio tempat berlatih yoga. Tulisan ini bermaksud untuk membahas secara singkat tentang Yin Yoga.

Secara fisik, Yin Yoga dibedakan dari style yoga lainnya terutama karena cara melakukan asana (yoga postur) serta area tubuh yang menjadi target dari asana yang berbeda. Asana dalam Yin Yoga memberikan stimulasi pada jaringan ikat, yang perlu dilatih secara Yin agar terjaga kesehatannya. Melatih jaringan tubuh secara Yin dilakukan sebagaimana asana dalam Yin Yoga dilakukan, yaitu dengan rileks, tanpa upaya aktif, dan hanya bergantung pada berat tubuh dan gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, secara sepintas, ber-Yin Yoga akan tampak sangat mudah dan cenderung bermalas-malasan. Tapi tentu saja, jika kita mencoba melakukannya, maka kita akan paham, bahwa bukan itulah yang sedang terjadi.

Yin Yoga mendapatkan namanya dari filosofi Tao tentang Yin dan Yang yang menggambarkan seluruh keberadaan di mana pada satu titik akan akan berada pada kondisi yang berlawanan dengan kondisi di titik lain. Misalnya, siang dan malam, musim panas dan musim dingin, keras dan lembut, dan lainnya. Sejalan dengan deskripsi tersebut, latihan Yin Yoga bersifat lebih statis, menyejukkan dan hening, jika dibanding dengan asana dalam Yang Yoga yang lebih dinamis serta melatih kekuatan dan fleksibilitas secara aktif.

Selain menjaga ruang gerak dan Kesehatan jaringan ikat seperti persendian dan fascia, ada manfaat lain dari berlatih Yin Yoga. Penelitian menemukan bahwa jalur-jalur energi yang dikenal sebagai meridian dalam pengobatan Traditional China ternyata dapat dijelaskan melalui fascia². Karena fascia adalah salah satu dari jaringan ikat yang terstimulasi dalam Yin Yoga, maka latihan ini memberikan manfaat dari sisi energi dan membantu bagi kesehatan organ-organ dalam seperti ginjal, hati, jantung dan paru-paru.

Yin Yoga juga sangat dekat dengan latihan meditasi. Dalam latihannya, setiap asana ditahan dalam durasi yang cukup lama untuk kita mengamati apa yang terjadi dalam tubuh dan batin, untuk membawa perhatian kita ke dalam. Setelah membawa perhatian ke dalam, berdiam dalam suatu postur untuk waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan latihan Yoga pada umumnya memberikan ruang bagi batin untuk perlahan menjadi lebih tenang dan diam.

Dengan pendekatan ini, kita mulai mengalami dan memahami secara langsung apa yang disebut sebagai penyatuan antara tubuh, batin dan nafas. Dilatih secara berkesadaran atau mindful, asanas dalam Yin Yoga memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk mengamati bagaimana batin bereaksi terhadap sensasi fisik dengan rasa suka dan tidak suka. Sesungguhnya, batin kita bereaksi dengan cara yang sama terhadap apapun. Suka dan tidak suka inilah yang biasanya secara otomatis menentukan sikap dan perilaku kita.

Berdiam dalam asana Yin Yoga, kita berlatih untuk mengamati tanpa perlu menjadi gusar dengan sensasi yang dirasakan. Tubuh yang rileks dalam latihan ini tidak begitu kondusif bagi munculnya batin yang gusar. Sebaliknya, ketika batin rileks, tubuh juga menjadi lebih mudah untuk membuka, memberikan ruang gerak lebih bagi sendi-sendi yang sedang terstimulasi.

Setelah sering berlatih, kita cenderung memiliki kebiasaan untuk mengamati bagaimana tubuh dan batin mempengaruhi satu sama lain. Dengan kebiasaan ini, kita jadi lebih paham akan apa yang sebenarnya sedang terjadi, terutama pada level subconscious. Pemahaman ini membuat kita lebih bijak dalam membuat keputusan dan membantu mengelola stress sebelum stress itu muncul dan bertumpuk.

Pada akhirnya, pemahaman inilah yang membuat latihan yoga menjadi berarti.

————————

¹ The Complete Guide to Yin Yoga, Bernie Clark

² The Spark in the Machine: How the Science of Acupuncture Explains the Mysteries of Western Medicine, Dr. Daniel Keown

 

*Penulis adalah Guru Yin Yoga dan Co-Owner Kalyana Yoga Studio